Dia Datang🕸

11 1 0
                                    

👿👿👿

Hal yang paling membuat gia takut akhirnya harus dia hadapi kembali ke rumah arka, sesampai di halaman rumah gia sudah merasa ingin pulang rasa takut kembali menyerang

Pada hal rumah ini terlihat bagus mewah dari luar tapi tidak banyak orang tahu kalau di dalam rumah semuanya berisi barang antik yang bagi gia itu menyeramkan

"Ayo turun" arka memegang tangan gia menyalurkan rasa berani tapi itu sia-sia wajah gia sudah terlihat sangat ke takutan

"Apa aku harus masuk" tanya gia

"Tentu, ayo cepat jangan buat yang lain menunggu" arka menarik tangan gia

Mereka berdua berjalan memasuki pintu rumah disana dapat di lihat semua keluarga arka sudah berkumpul

Keluarga arka bisa di bilang keluarga besar karna nenek arka memiliki 7 anak ayah arka sendiri adalah anak ke 6

"Akhirnya kalian dateng juga ayo sini" rima ibu arka menyambut kedatangan arka dan gia

"Kak gia aku kangen" teriak bunga dari atas tangga

"Rame banget aku pikir acara makan malem biasa" tanya arka pada rima ibunya

"Kakak kamu mau tunangan jadi mama undang semua keluarga buat ngasih pengumuman" kata rima ibu arka

"Kak gia ikut aku yu" ajak bunga

"Mau dibawa kemana de inget jangan di bawa ke kamar kamu" kata arka mengingatkan

"Ke halaman belakang aku mau curhat" bunga membawa pergi gia

Kakek arka menghampiri arka
"Bagaimana kabar kamu nak" tanya kakek arka

"Baik kek" jawab arka singkat karna arka yakin kakeknya pasti akan membahas masalah hantu dengan dia

"Apa dia masih suka mengganggu mu" tanya kakek lagi

"Bukan aku kek tapi gia dia selalu mengganggu gia" arka mulai berkata serius

"Sepertinya dia tak suka kamu dekat dengan gia" kakek arka mencoba memberi penjelasan pada arka

"Gia pacar aku dan dia itu hantu aku tak peduli kek" arka merasa risih dengan keadaan ini

"Mencoba lah berdamai nak kakek tau ini pasti sulit tapi kamu nanti akan mengerti" setelah kakek berkata seperti itu teerdengar teriakan dari halaman belakang

"Arka tolong arka bunga tolong bunga" teriak gia

Semuanya langsung ke halaman belakang arka melihat gia sedang memegangi tangan bunga wajahnya terlihat sangat ketakutan

"Lepaskan tangannya tenang aku disini" arka membawa gia kedalam pelukannya

"Aku takut" kata gia dengan suara gemetar

Kakek arka mencoba menyadarkan bunga dengan di bantu beberapa sodara yang lain

"Bawa gia tenangkan dia" suruh rima ibu arka

"Kamu tidak apapa kan" tanya arka

"Bunga kenapa bisa seperti itu ka aku takut arka" gia berbicara sambil menangis

"Kamu tadi ngomongin apa sama bunga" tanya arka

"Kamu aku lagi curhat tentang kamu" kata gia

Arka menghelan napas pasti bunga kemasukan hantu itu lagi bela hantu yang sudah sejak lama terus menerus mengikuti arka bahkan hantu bela tidak suka jika arka dekat dengan wanita mana pun

Tapi ntah kenapa saat bersama arka hantu itu sangat sulit untuk mengganggu gia saat gia sedang bersama orang lain dia memnggangu gia melalui orang itu tapi saat arka bersama gia dia takut bahkan medekat pun tak berani

"Kita pulang saja ayo" arka merasa tidak baik untuk gia disini

"Tapi bagaimana dengan acara makan malamnya"kata gia

"Sudah jangan di pikirkan kita pergi saja" ketukan pintu terdengar

"Gia arka ayo makan" ibu arka datang untuk mengajak mereka makan

"Kita akan pulang ma" mendengar itu ibu arka kaget

"Ini acara kakak kamu arka kasian kalau kamu pulang tolong lah kata kakek dia sudah mengusir wanita itu (hantu)" ibu arka terus memohon

"Baik tante kami akan turun ayo arka" gia tahu arka keras kepala walaupun dia ingin pulang tapi sebaiknya menghargai ibunya arka

Semua orang berkumpul di ruang tengah sedang memakan makanannya arka datang dengan menggandeng tangan gia

"Yang mau tunangan gue tapi keliatannya lo yang romantis sama gia ya" kata rama kaka arka

"Sirik aja bang" arka ikut bergabung dengan yang lainnya

"Semua kenalin ini sonya pacar sekaligus calon istri rama" rama memperkenalkan sonya pada semua anggota keluarganya

"Kami akan bertunangan 1 bulan lagi jadi aku mau memperkenalkan sonya agar kalian bisa dekat dengannya" lanjut rama

"Semoga lancar ya kak" kata bunga Semua orang mengucapkan selamat untuk rama

"Aku kapan ya nikah" kata rama di sela-sela obrolan yang lain langsung mengalihkan perhatiannya

"Kamu kuliah aja belum udah mau nikah" kata roy papa arka

"Kan arka udah kerja papa tau sendirikan" arka mulai menyombongkan diri

"Kerja sebagai pesuruh orang aja bangga" ledek papa arka

"Asisten manajer loh jarang ada lulusan SMA jadi asisten manajer" kata arka

"Tetep aja pesuruh namanya juga asisten jadi bos kaya papa baru sukses" papa arka tak mau kalah ikut menyombongkan dirinya

Semua yang melihat itu hanya tertawa melihat pertengkaran papa dan anak ini


--------


Ke esokan harinya semua berjalan semana mestinya semua orang melakukan aktivitas di hari senin

arka datang terlalu pagi hari ini dia bertemu dengan satpam yang sedang berjaga yang menyapanya

"Selamat pagi pak" tak ada yang aneh dengan satpam itu tapi arka melihat ada sesosok kuntilanak di belakang bapak itu

"Bapak kemarin habis dari mana" tanya arka

"Kenapa gitu pak" satpam itu kembali bertanya

"Pundak bapak berat ya" tanya arka

"Iya mungkin sedang tidak enak badan" jawab satpam itu

"Berbalik kebelakan pak" suruh arka lalu arka menekan leher belakang

"Kok ngga berat lagi pak" satpam itu mulai merasa aneh

"Bapak kalau main jangan di kuburan jadi ada yang ikut kan" kata arka lalu meninggalkan satpam itu

Pagi ini kantor masih sepi arka mendudukan dirinya di depan komputer mulai mengerjakan beberapa berkas yang akan dia bagikan untuk materi rapat dengan depisi keuangan

Saat di ruang rapat semuanya sedang khusu mendengarkan penjelasan manajer di depan sana tepi tiba-tiba lampu mati semuanya panik hanya arka yang santai menanggapi itu semua

Arka hanya berharap hari cepat berlalu agar dia bisa bertemu dengan wanita pujaannya yaitu gia






🕸🕸🕸

TODAY IS THE DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang