Mark Lee si lelaki berdarah campuran Canada Korea ini tengah mencari buah yang sedang ia cari, sebenarnya bukan untuk menjadi makanan untuk ternak laron, itu salah, siapa yang akan bilang begitu. Semangka ini buah kesukaannya. Haechan memang suka selalu memfitnah orang tanpa alasan.
Setelah selesai mencari buah yang ia cari dan dibeli di bazar buah, ia segera meraih ponselnya didalam sling bag yang ia pakai, lalu mencari nama kontak seorang Chenle." Chenle, i just finish buy some watermelon, where should i get off?" Ucap Mark sambil menenteng buahnya
" Kita lagi di ini tempat kasur, emangnya kamu dimana ? "
" Aku baru mau naik nih, yaudah kamu tungguin aja oke? "
" Oke " Chenle langsung menutup ponselnya kemudian berlari menuju sahabatnya yang sedang memilih milih bantal, sebenernya dia cuma mengikut Haechan dan Jisung, dan yang serius cuman Jeno, Karina dan Ningning, apalagi gadis berdarah China itu dia yang paling antusias. Gadis yang menyukai seorang pria dari masa sekolah menengah pertama, menyimpan rasa kepada lelaki yang bahkan tempat lahirnya sama. Alasannya singkat, Renjun seorang sederhana yang memiliki kepribadian tulus dan juga berhati mulia.
Lupakan tentang kisah Renjun dan Ningning, mari berganti topik soal ketiga penyuka keributan, mereka sibuk sendiri memotret motret Jeno dan Karina yang sedang sibuk mencari bantal yang cocok dengan Renjun, kata Haechan mereka seperti seorang ibu dan ayah, cocok sekali jika disatukan dan mereka lah anak anaknya, apalagi si kecil Jisung yang merengek rengek, saat ditenangkan oleh Jeno, ia langsung menurut.
" Lihatin deh temen temen Jeno sama Karina perasaan berduaan terus " ucap Haechan berbisik kepada Chenle dan Jisung
" Hayo kalian ngomongin aku ya?" Kata Jeno menepuk pundak Haechan
" Iya, kita ngomongin kamu Jen " jawab Haechan lalu memberikan foto dirinya dengan Karina, seperti biasa ia memasukkan fotonya kedalam instastory dengan tulisan suami dan istri sedang berbelanja. Tentu saja tanggapan Jeno marah, tapi melihat keimutan Haechan, ia menahan amarah itu dengan memberikan senyuman yang sebenarnya tidak begitu tulus.
" Chenle kamu kan yang bayarin?" Tanya Karina mulai berani bersosialisasi
" Hah? Seriusan duitku lagi? Kalian miskin apa bagaimana, perasaan dari kemaren aku terus yang bayar, jahat banget manfaatin temennya "
" Bukan kaya gitu Le, kamu tahu arti berbagi tidak? Kata pak Taeil kalo kamu punya rejeki gaboleh sungkan sungkan ngasih ke orang terdekat, apalagi ini sahabat kamu, kamu tahu gimana susahnya nyari uang? " Jawab Haechan memberi alasan dengan bijak
" Emang berapaan bantalnya?" Tanya Chenle sambil merogoh dompet didalam tasnya, pamer.
" Cuman lima puluh ribu udah bayarin kasihan ini pacarnya, " ujar Haechan sambil menatap Ningning. Lantas Chenle langsung saja berbayar menuju kasir dan memberi uangnya untuk membayar hadiah Huang Renjun.
Setelah itu datang Mark Lee yang masuk menenteng buah dan bergabung bersama mereka." Kamu ke mall ngapain bawa semangka, buat ternak laron ya?" Ucap Haechan kepada Mark Lee
" Wait.... Siapa yang bilang kalo semangka buat ternak laron? " Mark Lee kebingungan
" Jisung, soalnya tadi dia juga mau beli buah buat telor Bangkong di Balong " jawabnya ngasal
Bangkong itu semacam kodok gitu cari saja di internet hehe
" Oh, terus sekarang mau kemana?"
" Ke itu yuk Timezone, main mandi bola sama perosotan " Haechan langsung mengalihkan pandangannya ke Jisung, dia bisa membaca pikiran seorang Park Jisung yang masih berjiwa balita. Semuanya setuju dan langsung pergi ke Timezone, jaraknya tidak terlalu jauh dari sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You | Lee Jeno ✓
Romance" terimakasih telah mengajarkan apa arti hidup dan juga kebahagiaan " - Lee Jeno Highest rank: 03 on aespa | 15022021 04 on karinaaespa | 15022021 04 on winteraespa | 2002021 started 2020 end April 13 2021 © by miseaseaux