chapter 16 : the truth

287 34 0
                                    

Winter sebenarnya termasuk orang yang cenderung tidak mau memperpanjang masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Winter sebenarnya termasuk orang yang cenderung tidak mau memperpanjang masalah. Jadi dia langsung saja meninggalkan Jaemin dan Sungchan yang sedang melakukan adu bicara. Tidak peduli dengan masalah apa yang mereka berdua bicarakan. Ia lebih baik memilih fokus membaca didalam perpustakaan bersama Karina.

Melihat Karina yang daritadi terus menerus membalikkan lembar buku novel, Winter mencoba untuk memberhentikan kelakukan Karina yang menurutnya sangatlah aneh.

" Kar, kamu kenapa?" Ucap Winter

" Ah maaf, kelakuan ku membuat kamu terganggu ya?" Karina langsung saja menutup buku yang barusan ia baca

" Engga, kayanya kamu ada masalah" ujar Winter berbisik bisik takut ketahuan oleh penjaga perpustakaan yang ada disana

" Engga kok Gaada"

" Pasti soal Jeno kan?" Winter tersenyum menatap Karina. Tiba tiba pipi wajah Karina berubah drastis menjadi pink kemerahan

" Jujur aja sama aku, kamu kangen Jeno kan, daritadi mikirin Jeno, makanya sampai gak fokus gitu" bisik Winter sambil memajukan wajahnya ke telinga Karina

" Nggak kok serius, kamu kali yang mikirin Jaemin" jawab Karina mendinginkan suasana canggung diantara keduanya. Saat Karina mengucapkan nama seorang Jaemin, wanita yang memiliki julukan nama musim dingin itu hanya terdiam, lalu melamun beberapa saat, mengingat kejadian yang terjadi antara Sungchan dengan Jaemin.

" Kar, kayanya ada yang gak beres" Winter merasakan ada hal yang aneh yang menyelimuti pikirannya sejenak.

Karina dan Winter keluar dari perpustakaan lalu pergi mengitari lorong sekolah yang ternyata banyak orang berkerumunan. Winter mencoba menanyakan seputar informasi kepada siswa yang sedang berdiri di tiang tiang lorong dan juga koridor.
Mendengar jawaban dari salah satu siswa, gadis itu langsung saja berlari dengan cepat menuju arah kejadian.

Benar saja, dugaannya benar. Winter benar benar tidak menyangka, perasaannya memang daritadi sudah tidak enak sejak awal. Harusnya dirinya tadi tidak meninggalkan Jaemin seorang diri disana, walaupun ada Mark. Winter melihat Jaemin dan Sungchan bertengkar didepan Selasar Kantin. Para murid ada yang diam saja, merekam aksi mereka dan ada juga yang menertawai.

Haruskah aku membantunya

Atau mendiamkannya saja?

Ingat Winter, Jaemin adalah teman kecilmu

Pikirannya benar benar dibuat campur aduk ketika melihat dua orang lelaki yang dikenalnya melakukan kontak pertengkaran. Tanpa berpikir panjang, ia maju ke area Selasar Kantin dan langsung melerai mereka berdua. Tak peduli bila para siswa yang berada di area tersebut melihat dirinya atau membicarakannya dari belakang. Yang terpenting sekarang adalah, Jaemin selamat dari pukulan Sungchan.

Winter menghela nafas panjang lalu mengangkat tubuh Jaemin keatas meja, menyuruh seluruh murid untuk tidak mengikut campuri urusan antara mereka bertiga. Winter sendiri ingin sekali mendengar alasan mengapa Sungchan melakukan hal itu kepada Jaemin. Bukannya ingin membela, tetapi tidak ada salahnya untuk menanyakan hal tersebut.

You | Lee Jeno ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang