Happy Reading! 😘
💍💍💍
Adel berdecak sebal saat mobilnya mogok di tengah jalan. Ia pun memukul setirnya dengan perasaan dongkol. "Percuma mahal kalau masih mogok juga! Dasar mobil abal-abal!"
Ia pun keluar dari mobil mahalnya itu lalu membuka kap depan mobilnya khas mobil yang sedang mogok.
Tapi sudah hampir 15 menit, Adel tetap diam terbengong. Orang dia nggak tahu cara memperbaiki mobil mogok!
Adel berdecak lagi, melirik jam tangan Rolex yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Sial! Tiga puluh menit lagi meeting akan dimulai."
Tiba-tiba, seorang pria datang menghampiri Adel dengan senyuman yang menurut Adel terlihat sangat konyol.
Adel menoleh lalu mengernyit jijik. Dasar gembel!
Penampilan pria itu sangat jauh dari kata rapi dan bersih. Pria itu hanya memakai kaos oblong putih yang sudah kusam dan kumuh. Belum lagi celana jeans nya yang sudah tidak kelihatan lagi warna aslinya. Rambut pria itu juga acak-acakan seperti habis terkena angin puting beliung.
Adel berdecih. "Maaf, saya lagi tidak punya uang receh."
Pria itu mengernyit sebentar lalu terkekeh. "Oh bukan mbak, saya bukan pengemis."
Adel hanya menatapnya sebentar lalu kembali menatap ke depan, enggan melihat si pria gembel itu. "Terus?"
Pria itu tetap tersenyum sopan walau Adel tidak meliriknya sedikit pun. "Mobil mbak mogok ya?"
Adel mendengus. "Menurutmu?" tanyanya sinis.
Pria itu terdiam sebentar. "Bisa saya lihat dulu mobilnya mbak? Mana tahu saya bisa perbaiki."
Adel berpikir sebentar lalu menganggukan kepalanya mengizinkan. "Hati-hati! Mobil saya mahal."
Pria itu hanya membalas ucapan bernada angkuh milik Adel dengan senyuman.
Setelah berkutat cukup lama, mobil Adel pun kembali hidup.
Pria itu mengusap tangannya dan membersihkannya menggunakan baju kucelnya.
Adel memutar bola matanya melihat itu. Dasar penjorok!
Ia pun masuk ke dalam mobil lalu mengambil tisu dari atas dashboard.
"Nih." Adel menyerahkan selembar tisu itu ke depan wajah pria itu.
Pria itu mengernyit. "Ini untuk apa ya mbak?" tanyanya saat mengambil alih tisu itu.
Adel mendengus. "Kamu nggak tahu itu apa?"
Pria itu menggaruk tengkuknya bingung. "Tentu saja saya tahu mbak. Ini tisu kan?"
Adel mengangguk sekilas. "Tisu gunanya untuk apa?"
"Membersihkan sesuatu?" balas pria itu dengan nada ragu-ragu.
Adel menatap tajam pria itu. "Nah, itu tahu! Cepat bersihkan tanganmu pake tisu itu! Jangan pernah bersihkan tanganmu menggunakan baju lagi. Kamu paham?"
Pria itu sontak mengangguk patuh.
Setelah itu, Adel langsung masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya menjauh dari tempat pria itu masih berdiri termangu.
"Heran, cantik-cantik kok galak," gumam pria itu.
Pria itu menepuk jidatnya. "Astaga Danu! Kok kamu malah terdiam di sini sih?"
Danu pun langsung pergi dari sana untuk melanjutkan perjalanannya mencari pekerjaan di kota ini.
💍💍💍
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDEL | ON GOING
RomanceAdel Winata (25) dipaksa orangtuanya untuk segera menikah kalau tidak mau dijodohkan dengan anak teman mama-papanya. Adel yang frustasi pun mengatakan pada dirinya sendiri pria pertama (siapapun itu) yang masuk ke ruangannya akan dia jadikan suaminy...