Happy Reading! 😘
💍💍💍
Pernikahan Adel Winata dan Danu Wijaya digelar mewah dan meriah di JH Hotel, salah satu hotel ternama yang sudah pasti berbintang lima di kota ini.
"Selamat ya atas pernikahannya, Bu Adel dan Mas Danu."
"Selamat mengarungi bahtera rumah tangga kalian berdua!"
"Adel, Danu, selamat menempuh hidup baru!"
"Semoga Tuhan selalu bersama kalian dan memberikan kekuatan untuk mengatasi situasi apa pun."
"Semoga Tuhan Yesus menyertai kalian, baik dalam suka maupun duka."
Itu adalah beberapa dari sekian banyak ucapan selamat dan doa yang didapat oleh sepasang suami-istri yakni Adel Winata dan Danu Wijaya.
Adel membalas itu semua dengan senyuman dan ucapan terima kasih sedangkan Danu hanya mengangguk sambil tersenyum terima kasih.
Adel baru bisa menghela nafas lega setelah semuanya sudah selesai mengucapkan selamat pada mereka berdua.
"Ah akhirnya bisa duduk," desah Adel setelah pantatnya menyentuh sofa.
Danu menoleh ke arah Adel, meringis saat melihat kaki Adel sudah merah-merah gara-gara kelamaan pakai high heels. Ia pun mendekat lalu berdiri di hadapan Adel, berjongkok untuk membantu Adel melepaskan kedua high heels nya dengan pelan dan hati-hati supaya Adel tidak merasa kesakitan atau kakinya jadi tambah lecet.
Adel sedikit tersentak karena kaget. "Mau ngapain kamu?"
Danu mendongak sedikit lalu kembali menekuni memijat kedua kaki Adel. "Ngusuk kaki Bu Adel. Kaki ibu pasti sakit."
Adel menghela nafas. Ia pun membiarkan suaminya itu untuk melanjutkan kusukannya. Lagipula, dengan dikusuk Danu, kedua kakinya sudah terasa mendingan.
"Aduh-aduh, pasutri baru so sweet banget. Ya kan pa?" goda Santi.
Bima mengangguk menyetujui. "Iya ma."
Adel memutar bola matanya sedangkan Danu hanya menanggapi godaan ibu mertuanya dengan sebuah senyuman simpul.
Bima yang peka akan keinginan putrinya pun mengajak istrinya untuk pergi dari situ dan masuk ke kamar mereka. "Ayo ma kita masuk kamar duluan. Biarkan mereka berdua di sini."
Santi mengangguk. "Oke, ayo. Oh ya Del, kamarmu di lantai lima ya, nomor 505. Udah mama sama papa pesankan kemaren."
Adel hanya mengangguk.
"Mama sama papa pergi dulu ya."
Adel mengangguk sekali lagi.
Santi menghela nafas. "Dasar dingin!"
Bima terkekeh. "Adel tuh anak mama banget tahu! Dulu juga mama dingin ke papa."
Santi menaikkan satu alisnya. "Ah masa? Beneran?"
Bima mengangguk mantap. "Iya, beneran."
Santi mendengus lalu menarik lengan Bima untuk hengkang dari sana. "Udah kita pergi aja, nggak enak jadi nyamuk."
Adel mencibir. "Yang ada kami yang jadi nyamuk."
Santi sempat-sempatnya menjulurkan lidahnya mengejek Adel sebelum Bima menariknya pergi menuju kamar hotel mereka.
Tak beberapa lama, kusukan Danu di kaki Adel pun selesai. "Kakinya Bu Adel udah mendingan belum?"
"Udah."
Danu manggut-manggut lalu bangkit berdiri. "Syukurlah."
Adel hanya bergumam. "Hm."
💍💍💍
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDEL | ON GOING
RomanceAdel Winata (25) dipaksa orangtuanya untuk segera menikah kalau tidak mau dijodohkan dengan anak teman mama-papanya. Adel yang frustasi pun mengatakan pada dirinya sendiri pria pertama (siapapun itu) yang masuk ke ruangannya akan dia jadikan suaminy...