RISALAH WAKTU

21 6 2
                                    

Tuhan akan memberikan jodoh yang baik untuk orang yang selalu berbuat baik kepada makhluk ciptaannya

♓♓♓♓

Aku sebenarnya tak ingin melebih-lebih kan perasaanku ini. Perasaan getir dan bahagia yang telah lama tak ku rasakan selama waktu masih berputar. Perasaan ganjil dan genap yang luput juga dari pikiranku yang bebas ini.

Bagiku perasaan adalah bagian paling intim, yang tak semuanya mengerti dan menuntut untuk dimengerti. Sangat mengherankan, jika perasaan ini melebur dengan waktu. Bersama tiupan sendu dan kenangan yang begitu merindu.

Aku tak terbiasa mengingatnya. Sebab sebagian adalah catatan kusam dan sebagian lagi adalah melodi penuh cinta yang tertiup dari selatan arah mataku.

Semua menjadi bagian yang menyentuh dan mengubah tentang apapun yang ada di dalam hidupku. Untuk itu aku tak terbiasa menyeduh segelas teh hangat di pagi dan senja hari. Aku terbiasa untuk menangis, meratapi segala kemustahilan yang kelak akan menghampiriku selamanya.

Aku tak terbiasa mengeluh kepada apapun itu. Semua ingin kupasrahkan dan memang itulah jalan terbaik untuk melepas peluh dan air mata yang Tuhan berikan padaku.

Ini lebih mirip kebencian juga tentang kesunyian yang ku telan mentah-mentah ketika sepanjang hidupku, semua bergilir menjadi pasti. Antara fakta dan imajinasi yang kelak akan mengubah seluruh pandangan hidupku.

Aku tak terbiasa untuk melukai hati seseorang. Aku lebih terbiasa menjenguknya dan membelainya di antara rintik hujan yang mengkusam. Agar ia setidaknya tahu arti sebuah penyesalan.

Tapi itulah masa lalu, semua berganti dengan harapan jika hati ini adalah perlindungan terakhir bagi diriku sendiri. Jika semua yang ada di dalam pandangan mataku adalah bagian terindah angtara fakta dan imajinasiku.

Aku tak terbiasa untuk melukai hatiku sendiri. Hati yang sudah luluh lantak bersama kehidupan yang tak kunjung mengerti aku. Sudah ku tutup pintu harapan itu, menjadi keping-keping kenangan dan luka yang selalu membekas di dalam benakku.

Aku tentu adalah aku, sebagai duri yang menjelma lautan dan lautan yang menjelma harapan-harapan palsu. Di kemudian hari, semua tentu akan saling berpaling dan melepas rindu seperti anak bayi yang terlepas dari induknya sendiri.

Aku terbiasa untuk meratapi hidup ini. Seperti karang yang selalu diam ketika ombak menerjangnya begitu kasar.

Aku terbiasa untuk memandang keluh kesahmu dan beberapa keluh kesan orang lain yang senasib lebih baik daripada aku. Semua seakan ingin mengatakan, jika hidup merekalah yang paling menderita. Tapi? Aku selalu diam, tersenyum palsu dan melempar jauh-jauh kemunafikan ini di dalam lubuk hatiku.

Aku terbiasa untuk itu. Aku juga terbiasa jika suatu hari nanti, kekasihku datang hanya untuk menjahiliku dan memelukku dengan pelukan yang sungguh menyentuh hati.

Semua tersipu ketika, pandangan itu adalah bagian lain dari kisah ku sendiri. Tentang hati yang mati, juga risalah harapan dan waktu yang menghembus mega imajinasi.

Aku terbiasa untuk hal itu semua. Hal-hal yang sejak lahir kuterima dari lingkungan hidupku. Penderitaan dan juga kenyataan yang tak berpihak padaku.

Bagaimana bisa aku mengerti akan ini? Ketika apa yang ku rasakan adalah bagian lagi dari hatiku sendiri. Maka ku tulis ini semua untukku. Untuk kekasihku yang menjelma bidadari penuh harapan. Untuk semua yang meremehkanku dan merendahkan martabat keluargaku.

Aku terbiasa untuk mengatakan jika waktu dan kehampaan adalah janji palsu. Janji yang selalu datang untuk memberi harapan palsu kepadaku. Aku teringat semuanya, jika hati seseorang adaah bagian kecil dari bentuk cinta.

Cinta itu juga bagian kecil daripada harapan itu. Maka aku tunduk dan merasa perlu menyadari jika waktu dan risalah bukanlah bagian indah dari cinta.

Aku terbiasa untuk mengatakan ini. Berharaplah kepadaku, jika semua harapan yang ku berikan telah membuat waktu berputar lagi. Sedangkan aku sendiri sudah menutup apapun yang melenyapkan harapan itu.

Hanya kau yang akhirnya paham, jika harapan juga harus ku genggam dan kupelihara di dalam hidupku. Sungguh kau adalah bagian terpenting bagiku. Hanya kau dan serpihan cintamu yang menusuk ke lubuk hatiku.

SINESTESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang