SELEKSI RASA

19 5 2
                                    

Menjagamu adalah pilihan lain yang Tuhan berikan untukku, kau adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan kepadaku

♓♓♓♓

Apalah daya ini, ketika jarak juga memberi waktu dan harapan menjadi bagian hampa di dalam hidupku. Seakan-akan ingin berkata jika tak ada kenangan yang akan masuk ke dalam hatimu.

Kenangan adalah bagian lain, dan kau adalah bagian lain dari kenanganku. Sudah ku tulis, dan sudah ku cium semua harum tubuhmu. Kekasih, sepertinya ini adaah jalan kita. Nasib kita untuk mengarungi hamparan polusi yang penuh hina ini.

Dan aku terbiasa untuk mengatakan, jangan pernah mengatakan jika catatan ini adalah kejujuranku. Semua telah ku ubah. Ke dalam bagian waktumu dan waktuku.

Semua juga telah diubah menjadi kepingan-kepingan cerita lain, yang tentunya harus kau pahami lebih jauh lagi. Tapi, kau tak perlu khawatir. Hatiku akan selalu ada untukmu.

Aku terbiasa untuk menatapmu sendiri dari kejauhan ini. Meraba-raba apapun yang ingin ku telaah lebih jauh lagi.

Cinta dan jarak bagimu adalah ujian bukan? Bagiku jarak dan cinta hanya permainan yang indah dan lebih mirip dongen sebelum kau tertidur pulas di pelukanku. Aku selalu menginginkan itu sayang. Tapi kita tahu kan? Jarak benar-benar menyakitkan.

Aku juga terbiasa untuk merangkul sepasang fotomu ketika tidur. Memberinya ciuman hangat sepanjang malam. Padahal hanya sepasang foto? Foto yang mungkin bagi sebagian orang akan dianggap aneh.

Aku tak peduli itu, karena aku terbiasa untuk menyudahi perdebatan dengan langkah jitu. Tinggalkan!

Maka aku juga terbiasa dengan semua ini. Semua urusan yang kita akan lalu ke depannya. Sudut matamu selalu tajam ketika memandang hujan tanpa air mata dan aku pun bisa merasakan detak jantungmu bergetar ketika wajahku masuk ke ruang dadamu.

Semua berlalu begitu indah kan? Semua urusan yang kelak akan menjadikan kita sepasang daging dan sayuran yang dimasak secara bersamaan. Aku sudah ingin merasakan rindu ini, meskipun jarak selalu mempersulit keadaan yang lain untukku.

Aku terbiasa jika akan ada harapan-harapan. Kita kan selalu hidupkan harapan itu. Karena kita akan hidup dari sebuah harapan.

Kau tahu kenapa sayang? Ketika manusia tanpa harapan, maka ia seperti hidup dalam kematian. Aku ingin kita simpan harapan ini untuk masa depan. Dan kita akan saling bahagia, di dalam selimut serta bercumbu mesra melepas peluh cinta.

Duhai apapun yang ingin ku rasakan. Maka hanya waktu yang bisa menjawab semuanya. Semua kepingan waktu dan sepasang risalah waktu yang selalu kita jaga utuh di dalam hati ini.

Aku terbiasa untuk selalu bersamamu, meski jarak adalah penghalang sesungguhnya dari cinta ini. Kita telah berjanji kan? Untuk saling meresapi waktu dan risalahnya bersama-sama.

Kau adalah bagian itu dan cerita ini ku bagikan untuk risalah dan waktu yang kita simpan sebagai harapan-harapan putih di masa depan tanpa koma dan titik yang cukup berdekatan.

SINESTESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang