"Udah ah,nanti Abang coba ngomong sama hyunjin ,mau nya itu bocah apa sih?""Nara nggak ngerti Lo maksud dia apa"
Hari ini hanya ada aku dan bang woojin di rumah,mama pergi karena ada urusan mendadak di luar
Untuk yang kemarin itu,Lino memang benar benar datang kesini untuk menemui ku,entah apa yang ada di fikiran bang woojin hingga bisa bisa nya dia menjadikan Lino penenang ku
Dan sepertinya sedikit tidak berhasil,perasaan ini tidak lagi sama
bisa dibilang bang woojin dari dulu ssedikit tidak suka pada hyunjin,hanya saja mau tidak mau mereka sudah menjadi ipar
Bang woojin malah lebih mendukung jika aku bersama Lino
"Kalau Abang ada di posisi mama,ynag bakal Abang lakuin adalah ngejodohin kamu sama Lino,persetan dengan masalah papa dan om Lee"
Ujar bang woojin waktu itu
Lino memang baik,situasi yang membuat nya menjadi sedikit tidak baik
.
.
."Lu sebenernya kenapa sih?"kata woojin sembari menyeruput minuman bersoda
"Kalau misalnya Nara salah kasih tau letak salahnya ada dimana,bukan malah marah terus ngejauh kayak gini,gue sebagai Abang nggak terima adik gue diginiin"
"Hyunjin minta maaf bang,tapi"
"Minta maaf ke Nara,lu nggak punya salah sama gue"
"Nara masih sayang sama mantan nya bang"
"Kata siapa?"seru woojin sambil menunjukan smirk diwajahnya
"Lu salah,dia sayang sama lu,kemarin dengan sengaja gue nyuruh Lino main kerumah dan mereka bertemu,tapi tatapan Nara udah beda ke Lino"lanjut woojin
"Maksudnya?"
"Masih nggak faham?jin lu bilang lu pingin menang,sekarang lu udah menang loh bisa ngedapetin apa yang Lino nggak bisa dapetin"
"Setelah Lo megang piala mau Lo buang gitu aja?inget musuh Lo banyak latihan ketika Lo tidur"
Hyunjin hanya menunduk kedua tangan nya memegang gelas berisi kopi yang ia anggurkan sedari tadi
"Jangan kayak anak kecil ah,lu udah punya anak kan?,dewasa dikit"
"Hyunjin harus gimana bang?"
"Balik,minta maaf ke Nara"
.
.
.Malam ini badan ku terasa sedikit panas,kepala juga suka tiba tiba pusing
Ku baringkan tubuhku di atas sofa karena mungkin aku tidak mampu untuk berjalan ke atas
Perlahan tanganku mulai memegang perutku dan merasakan ada gerakan di sana,tak terasa senyuman terukir di bibirku
Aku bangga dengan diriku tapi aku sangat tidak mau kalau dia nanti akan menjalani hidup seperti ku
Tak lama suara bell pintu terdengar membuatku harus berjalan ke arah sana dan memastikan siapa yang datang
Ku buka pintu tanpa ragu,bukan bang woojin atau mama yang tengah berdiri di hadapan ku sekarang
Melainkan sepasang suami istri,Tante so Ra dan suaminya?
Mereka datang kemari?ya mama mempunyai adik perempuan yang tinggal di luar negri tepatnya di Belgia waktu dulu aku pernah diancamnya untuk di asingkan di sana karena tidak menuruti kemauan mama
"Ah Nara... Aigoo perutmu sudah besar sekali "ucap Tante so Ra sambil memelukku hangat
"Padahal dulu waktu kita kesini dia masih sangat kecil"ucap om Jinyoung

KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Menikah •Hwang Hyunjin
Random"tidur sama gue dulu, baru di maafin"-hyunjin- "nggak lu maafin juga gue nggak rugi"-nara-