NARUTO VS NEJI

1.8K 145 3
                                    

"Hei disini kau rupanya " Ucap Gaara pada petugas kebersihan. "Kakashi sensei memanggilmu" tambah Gaara.

"baiklah aku kesana" ucap si petugaas dan langsung meninggalkan tempat. Naruto bernafas lega karena Gaara datang tepat waktu. Yap! Pemuda itu mengirim pesan ke Gaara untuk menyelamatkannya.

"Naruto! Keluarlah." teriak Gaara.
Naruto langsung keluar dari persembunyiannya, dia masih membopong Hinata yang pingsan. Tidak lupa dia mengambil Celana dalam Hinata yang tertinggal dilantai dan memakaikannya.

" Hei tutup matamu!" Ujar Naruto pada Gaara. Si mata panda itu langsung berbalik dan mengalihkan pandangannya.

"Akhirnya kau menyelamatkanku, hampir saja aku ketahuan" Ujar Naruto. Gaara memandang heran pada Hinata yang pingsan dan di bridal Naruto.

" Ada apa dengan Hinata?"ucap Gaara. Naruto menjadi kikuk dan bingung.

"kau benar benar ingin tau??." Ujar Naruto sambil menunjukan senyum lebarnya.

" Kau benar benar tidak bisa menahan kemesumanmu ya, dasar baka!" Gaara memukul kepala Naruto karena kesal. Sayangnya Naruto tidak bisa membalas Gaara karena masih membopong Hinata yang pingsan.

" apa diluar aman? Aku harus membawa Hinata ke klinik." ujar Naruto pada teman pada pandanya itu. Gaara melihat keluar ruangan memastikan tidak akan ada yang melihat Naruto kluar dari ruangan.

" aman, kau bisa kluar sekarang" Ujar Gaara. Naruto berjalan cepat membawa Hinata dalam gendongannya.

"Hei Naruto!!" sapa Lee yang tidak sengaja bertemu kedua pemuda itu di tengah perjalanan mereka. Pemuda berambut mangkok itu heran kenapa adik Neji pingsan dan Naruto yang membawanya.

"ada apa dengan Hinata?"Lee bertanya dengan wajah bingungnya. Naruto hanya diam kaku dan tidak menjawab pertanyaan dari Lee.

" aku buru buru...awas" Ujar Naruto yang langsung melenggang pergi. Gaara menaikan bahunya
memberi kode pada Lee bahwa dia juga tidak tau apa apa dan langsung pergi mengikuti Naruto.

(Klinik kampus)

" Naruto!! Kenapa gadis itu?" tanya kabuto sang asisten dokter si klinik kampusnya.

" Pingsan!" ucap Naruto. Kabuto memutar matanya, kesal dengan jawaban Naruto.

" Hei! Kenapa diam saja. Lakukan tugasmu!" bentak Naruto. Kabuto segera memeriksa keadaan Hinata.

" Dia hanya kelelahan, sebentar lagi juga sadar" ucap kabuto.

"Syukurlah.." ucap Naruto lega. Pemuda itu menggengam tangan Hinata menunggu kekasihnya sadar.
Sedangkan Gaara sedari tadi memperhatikan sosok Neji berjalan mendekati klinik dengan wajah yang tidak bersahabat.

"Naruto, sepertinya ada singa ngamuk menuju ke arahmu!" ucap Gaara.

" Sial!! Kanapa dia bisa tau! Pasti ulah si alis tebal!" Naruto mendengus kesal. Ia tau kedatangan Neji hanya akan memperkeruh suasana.
.
.
.
" apa yang terjadi pada Hinata?" Tanya Neji penuh intimidasi.

" pingsan." jawab Naruto cuek.

" kau apakan adiku sampai dia jd begini!!?" Ujar Neji sambil menarik kerah kemeja Naruto.
.
" Kau benar benar mau tau hah?" Naruto menyeringai membuat Neji makin emosi. Neji menyeret Naruto keluar klinik.

" Aku tau apa isi otakmu Naruto!!" Ujar Neji emosi.

"Bagus! Kau pasti juga tau isi celana dalamku kan. Hinata kelelahan karenanya..."Naruto menjawab sambil tersenyum licik.

*Buagh*

Neji langsung memukul wajah Naruto, membuat sang empunya tersungkur. Naruto yang tidak trima langsung berbalik memukul Neji. Mereka bertengkar saling memukul di area kampus. Sampai akhirnya Kakashi datang melerai mereka.

" Hentikan!!! Kalian berdua ikut keruanganku!" Ujar Kakashi tegas.. Naruto mengusap sudut bibirnya yang berdarah akibat pukulan Neji. Neji pun melakukan hal yang sama.
.
.
.
*brakkk*
Kakashi menggebrak meja emosi!

" Kalian berdua selalu saja membuat kerusuhan di kampus!!!" Bentak kakashi. Neji dan Naruto hanya diam dan saling melirik tajam.

" jangan mentang mentang kalian penyumbang dana terbesar kampus ini lalu bisa berbuat seenaknya!" tambah Kakashi.

"tapi sens.." belum sempat Naruto protes Kakashi sudang memotongnya.

"aku tidak menyuruhmu buka mulut, Uzumaki!! Kau dan Hyuga....akan mendapat hukuman atas perbuatan kalian.sekarang pergilah. " Ujar Kakashi tegas.
Neji langsung meninggalkan ruangan tanpa berkata sepatah kata apapun. Sementara Naruto masih tidak trima dengan keputusan gurunya.
.
.
.
.
(Klinik)
Setelah dari ruangan Kakashi, Neji kembali ke klinik untuk menemui Hinata.

" emmmhhh..." Hinata sudah mulai sadarkan diri, kepalanya masih sedikit pusing. Samar samar dia melihat Neji sudah menunggunya di sisi ranjang.

"kakak...apa yang kau.."

" apa yang di lakukan Uzumaki padamu?" Neji langsung memotong ucapan Hinata. Gadis berambut idigo itu langsung terdiam dan bingung menjawab pertanyaan kakaknya yang terlihat emosi.

" aku cuma kelelahan dan Naruto-kun membantuku" Hinata menjawab tanpa memandang kearah Neji.

"Memangnya apa yang kau lakukan sampai kelelahan, dan kenapa ada banyak bekas merah di lehermu!!" bentak Neju sambil mencengkram leher Hinata.
" aku tau betul bekas apa itu!!" tambah Neji, pemuda itu melepaskan cengkramannya di leher Hinata. hinata hanya menunduk ketakutan.

" Kalau kau sudah tau kenapa kau bertanya padanya?" Ujar Naruto yang tiba tiba datang langsung menempatkan diri di deket Hinata. Melihat Hinata tertekan karena Neji membuatnya tidak suka. Dia tidak peduli jika Neji adalah kakaknya, Naruto akan melawan siapapun yang membuat Hinata menangis.

"kita akan bahas ini dirumah Hinata! Dan kau...!!"Tujuk Neji pada Naruto.

"Jangan harap aku  mau menerimamu!" Ujar neji seraya meninggalkan Hinata dan Naruto.

Naruto hanya mendecih kesal karena kelakuan calon kakak iparnya itu.
Pemuda itu langsung mendekap Hinata untuk menenangkannya.
"Na-Narutokun, aku tidak mau sepeeti itu lagi" ucap Hinata yang masih dalam dekapan Naruto.

"baiklah....maaf aku tidak bisa menahan diriku padamu Hime." Ujar Naruto sembari mengeratkan dekapannya.

To be continued

Vote please.

DEEP DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang