Fight

1.5K 137 6
                                    

"Hiks...hiks....." Hinata masih menangis tersedu sedu dikamarnya. Ia sama sekali tidak menyangka jika sikap Naruto akan menjadi sedominan ini setelah menikah. Di tambah posisinya sebagai seorang istri membuatnya tidak bisa berbuat apa apa. Ia berharap setelah menikah Naruto akan menjadi sosok suami yang manis dan selalu memanjakannya seperti saat mereka masih sepasang kekasih dulu. Namun tiba tiba semua berubah, pria tu berubah menjadi sosok egois.
Hinata beranjak dari kamarnya, ia akan tetap pergi meskipun Naruto melarangnya, terkurung di rumah berminggu minggu dan hanya melayani nafsu pemuda itu saja sudah cukup membuatnya jenuh dan muak.
Hinata melangkahkan kakinya menuju pintu keluar, namun beberapa orang berbadan tegap dan kekar menghadangnya.

" Maaf Nyonya, Tuan Uzumaki berpesan anda tidak bisa meninggalkan rumah tanpa ijinnya"Ujar Hidan, salah satu bodyguard suruhan Naruto.

" Aku hanya ingin berangkat kuliah, tolong menyingkir" tegas Hinata yang masih berusaha menerobos keluar. Namun Kakuzu dan Hidan masih tetap kekeh tidak mengijinkannya.

" Anda tidak boleh kemana mana sebelum Tuan Uzumaki datang nyonya. Sekarang kembalilah kekamar, kami di perintahkan untuk menyeretmu paksa jika kau memberontak"tegas Kakuzu.

"Ugh!! Dia benar benar keterlaluan!!" Geram Hinata, ia akhirnya berjalan sambil menghentakan kakinya dan kembali kekamar dengan rasa kesal yang membuncah dalam dada.

.
.
.
.
.
.
( KAMPUS)

Saat ini Naruto sudah kembali ke kampusnya ini, ia menemui rekan rekan sejawat yang sudah beberapa minggu ini tidak pernah ia temui.
Seperti biasa, komplotan ke empat pemuda tampan itu sudah duduk di ruangan VIP kantin mereka. Naruto segera menyambangi keempat sahabatnya.

" Naruto.....tumben sekali kau muncul" sindir Gaara pada pemuda bersurai pirang itu.

" Hahaha, Maaf ....kalian tau bagaimana kegiatan pengantin baru." Ujar Naruto dengan santai.

" Sampai kapan kau akan mengikat Hinata dengan status perkawinan kalian" tanya Sasuke  setelah mendengar penjelasan dari Shikamaru, pemuda raven itu menyayangkan perbuatan Naruto pada Hinata.

" aku hanya berencana menikahinya selama setahun, setelah itu terserah dia akan kemana aku tidak peduli" tegas Naruto
Shikamaru menggelengkan kepalanya, ia masih tidak menyangka jika Naruto benar benar sekeras batu.

" bukankah kau bilang kau mencintainya....? Aku ingat betul kau mengatakannya saat kita sedang berkumpul" Ujar Sai penuh selidik.

" Aku mengatakannya karena aku tau si keparat Toneri itu merekam pembicaraanku, kau pikir aku akan biarkan dia merusak rencanaku? Neji harus merasakan apa yang aku rasakan dulu" Ucap Naruto dengan nada sinis.

" Bagaimana jika Hinata hamil, kau tidak mungkin menceraikan wanita hamil Naruto." Cecar Shikamaru, pemuda berambut nanas itu juga tidak menyukai perbuatan Naruto pada Hinata, ia dan Sasuke mengenal Hinata saat mereka sekolah dasar. Hinata adalah murid baru, keluarganya yang sibuk membuat Hinata sering berpindah pindah sekolah. Gadis itu mungkin tidak mengingat bahwa Shikamaru dan Sasuke adalah temannya saat sekolah dasar. Dia gadis yang lembut dan baik, bahkan Shikamaru dan Sasuke pernah sama sama menyukai Hinata karena ia gadis paling cantik di kelasnya. Namun sayang, tidak lama kemudian Hinata harus pindah sekolah  lagi mengikuti orangtuanya.

" Dia tidak akan hamil, aku selalu menggunakan pengaman. " jelas Naruto.

"Bukankah kau keterlaluan menjadikan Hinata alat balas dendamu, ia wanita yang baik"Ujar Gaara.

"Dulu kau membencinya, sekarang kau malah berpihak padanya. Apa maksudmu sebenarnya Gaara" Ucap Naruto dengan sinis.

"Aku tidak pernah membencinya, aku hanya tidak suka karena dia pernah menjadi tunangan Toneri" jelas Gaara.

DEEP DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang