I Will Protect You

1.9K 174 4
                                    

Naruto telah sampai di markasnya. Dia melihat pemandangan dimana gadisnya sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri di kursi.
"Astaga, Karin!! Apa yang terjadi!. Naruto panik dan berkata keras pada Karin setelah melihat Hinata pingsan.

" Aku juga tidak tau, kita tadi sedang minum minum. Tiba tiba Hinata pingsan setelah Gaara memberinya whisky. Mungkin dia blum pernah minum alkohol sebelumnya" Jawab Karin yang masih melihat Hinata dengan tatapan khawatir.

Naruto langsung membopong Hinata kedalam kamar kosong, dia tidak mungkin mengantar Hinata dalam keadaan seperti ini. Ayahnya pasti akan berprasangka yang buruk. Terlebih jika dia bertemu kakak lelakinya itu, bisa bisa Naruto dihajar habis habisan.

" Hinata, maafkan aku. Harusnya aku tidak meninggalkanmu begitu saja" kata Naruto sambil membelai wajah cantik Hinata. Setelah membawa Hinata ke dalam kamar, Naruto bergegas menemui Gaara dengan emosi.

" Gaara!!!!Apa maksudmu sebenarnya!!" Naruto marah dan menarik kerah baju Gaara. Gaara yang kaget, berusaha menenangkan Naruto. Begitu juga Sasuke dan Sai. Mereka berusaha memisahkan Gaara dan Naruto.

" A-aku tidak sengaja. Sungguh aku tidak tau kalau dia tidak pernah minum dan akan pingsan seperti tadi" Kata Gaara berusaha menjelaskan, tapi Naruto tetap memandang tajam kearahnya.

"aku akan minta maaf saat dia sadar. Naruto aku tidak bermaksud macam macam. Percayalah." Gaara melanjutkan, Naruto berusaha menenangkan diri.

Ini pertama kalinya dia bertengkar dengan sahabatnya karena seorang gadis. Biasanya Naruto tidak peduli jika sahabatnya itu menggoda Shion, tapi dengan Hinata, Naruto merasa harus melindungi gadis itu. Dia tidak ingin siapapun menyakiti Hinata.

"Tenangkan dirimu Naruto, kami benar benar tidak berbuat macam macam pada gadismu itu" Sasuke menambahkan.

" Kami berusaha mengakrabkan diri dengan Hinata, bukankah minum sudah jadi hal biasa di kalangan kita. Kita tidak tau Hinata belum pernah minum. Itu sangat kontras dengan penampilannya yg sexy" Sai ikut berceloteh sambil tersenyum dengan entengnya. Naruto melotot tajam kearah Sai. "a-aku bercanda. Hehe" Sai menimpali lagi sebelum mendapat bogem mentah dari Naruto.

" Naruto, tenanglah. Tidak ada yang menyakiti Hinata." Karin ikut menenangkan Naruto. Naruto akhirnya lega , dirinya minta maaf karena sudah mengira yang macam macam.

" Maaf, aku tidak tau kenapa diriku begitu protektif terhadapnya. Padahal kita baru dekat." Naruto menghela nafas. Dia memeluk Gaara dan meminta maaf karena tersulut emosi.

" Aku mengerti, selama ini aku tidak begitu menyukainya karena aku pikir dia hanya akan menjadikanmu pelampiasan setelah putus dari Toneri." Gaara menjelaskan pada Naruto. Mereka kembali berbincang sambil minum minum. Sampai akhirnya Naruto pergi meninggalkan mereka dan menuju ke kamar Hinata berada.

Di sisi lain, Hinata mulai sadar dan merasa pusing. Dia ketakutan melihat dirinya sudah berganti pakaian dan berada di atas tempat tidur yang asing baginya. Tiba tiba sosok laki laki masuk kedalam kamar.

 Tiba tiba sosok laki laki masuk kedalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Na-naruto-kun, apa yang kau lakukan." Hinata terbata dan ketakutan. Air matanya hampir tumpah membayangkan apa yang sudah di lakukan Naruto padanya. naruto mendekat dan duduk di tepi ranjang.

"Hey, Hinata. Tenanglah, aku tidak berbuat macam macam denganmu. Karin yang menggganti bajumu, kau pingsan setelah Gaara memberimu minuman" Naruto menenangkan gadis di hadapannya itu. Dia membelai pipi Hinata lembut. Hinata lega karena Naruto tidak berbuat macam macam dengannya. Gadis itu langsung mendekat dan memeluk Naruto.
" Maaf. Aku sudah berfikiran buruk padamu" cicitnya yang masih dalam pelukan Naruto. Naruto merasakan ada hasrat aneh dalam dirinya, dirinya belum sempat bercinta dengan Shion gara gara mengkhawatirkan Hinata. Dan sekarang Hinata tiba tiba memeluknya dengan kondisi pakaiannya yg tipis itu , membuat Junior Naruto menegang. Dia berusaha mengendalikan diri, terlalu cepat kalau dia menginginkan Hinata sekarang.

" Tenanglah, aku disini. Maaf, seharusnya aku tidak meninggalkanmu." Naruto membalas pelukan Hinata, dia berjuang keras menahan nafsunya agar tidak memakan Hinata. " kalau dia terus memeluku begini aku tidak akan tahan" ucap Naruto dalam Hati.

Hinata melepaskan pelukannya, mata lavendernya bertemu dengan mata biru Naruto. Mereka saling memandang, kemudian mendekat sedikit demi sedikit. Kemudian...
.... Cup...
Naruto mencium bibir Hinata lembut, Hinata terkejut. Meskipun sudah 3 tahun bersama Toneri, tapi gadis ini blm pernah memberikan ciuman pertamanya pada Toneri.

Hinata berusaha untuk menjauhkan diri, Naruto yang sudah di kuasai nafsu menahan tengkuk Hinata agar dia dapat memperdalam ciumannya.
Naruto menggigit bibir bawah Hinata, membuat Hinata membuka mulutnya. Kemudian lidah Naruto masuk dan menari di rongga mulut Hinata. Hinata meremat baju Naruto, ia ingin menghentikan ciuman ini tapi pria di hadapannya terlalu kuat untuk dirobohkan. Naruto masih terus melumat bibirnya dengan sedikit kasar, dia mengulum, menggigit dan sesekali memasukan lidahnya kemulut Hinata. Lidahnya menari bersama lidah Hinata, sesekali Naruto menggigit lidah Hinata dan membuat Hinata terperanjat.

Hinata yang mulai kehabisan nafas, memukul mukul dada Naruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hinata yang mulai kehabisan nafas, memukul mukul dada Naruto. Tapi Naruto tetap saja melumat bibirnya, sampai akhirnya Hinata menggigit bibir Naruto. Barulah pemuda itu melepaskan tautannya.

"aaahhhh, aaahh " Hinata bernafas dengan tersengal. Naruto masih melihatnya dengan tatapan penuh nafsu, dia berusaha mencium Hinata kembali. Tangan tannya merain wajah Hinata dan mulai mendekatkan kembali bibirnya. Namun Hinata menghentikan aksi sang pria.

" Na-Naruto kun, hentikan. Bibirku sakit." kata Hinata sambil menahan dada Naruto dengan tangannya.

" Apa aku menyakitimu?" Ucap Naruto sambil mengelus bibir Hinata yang terlihat merah dan bengkak karena ulahnya. Hinata hanya menunduk, itu adalah ciuman pertamanya, dan pria di hadapannya ini tidak berlaku lembut sedikitpun.

Hinata bingung, dia baru mengenal Naruto, tapi entah kenapa dia percaya pada lelaki ini dan rela memberikan ciuman pertamanya padanya. Padahal hubungan mereka belum jelas.

" Maaf, aku memang sedikit dominant. Apa Toneri biasa melakukan nya dengan lembut? Tanya Naruto, tangannya memegang dagu Hinata agar sang gadis menatapnya. Hinata menggeleng.
" Ka-kami belum pernah melakukannya" kata Hinata sambil menunduk, mukanya memerah. Ia sangat malu mengakui kalau itu ciuman pertamanya. Naruto terheran, selama 3 tahun apa yang dilakukan Toneri. Kalau Naruto di posisinya, tiap malam mungkin dia akan mengurung Hinata untuk dirinya sendiri.
" Kenapa?" tanya Naruto Heran

" A-aku hanya blum bisa memberikannya. Lagi pula hubungan kami sebenarnya hanya perjodohan" Jelas Hinata.

" Jadi aku yang pertama?" Naruto tersenyum penuh kemenangan. Dia jadi semakin berambisi untuk mendapatkan Hinata, meskipun harus berhadapan dengan Otsutsuki dan Hyuga sekaligus.

Hinata mengangguk pelan. Kemudian Naruto memeluk Hinata erat. Ia tidak ingin melepaskan gadis itu malam ini.
"Hinata, jadilah miliku. Aku tau ini terlalu cepat, tapi aku sangat ingin memilikimu, aku tidak ingin kau bersamanya lagi atau siapapun. Jadilah miliku seutuhnya." Ucap Naruto penuh keyakinan.

Hinata masih tidak percaya Naruto memintanya menjadi kekasih, dirinya baru putus dari Toneri 1 bulan yang lalu. Ini terlalu cepat.
"Naruto kun, a-aku.."

To be Continued

DEEP DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang