TONERI'S PLAN

1.8K 139 8
                                    

Hari pertunangan Naruto dan Hinata berlangsung hari ini. Acara hanya dihadiri keluarga Hyuga dan Uzumaki. Hinata berjalan dengan anggun menuruni tangga, sementara Neji dan Hiashi sudah berada di bawah bersama dengan keluarga Uzumaki. Naruto memandang calon tunangannya dengan perasaan kagum. Hinata terlihat cantik sekali dengan gaun warna Ungu, dan rambut yang di bun.

"Kau cantik sekali.." bisik Naruto di telinga Hinata membuat si wanita merona.

"Baiklah, kita langsungkan saja acaranya." Ujar Hiashi. Naruto menyatakan keseriusannya untuk meminang Hinata, dan Hiashi menerima lamaran pemuda tersebut. Acara dilanjutkan dengan penyematan cincin. Kini Naruto dan Hinata telah resmi bertunangan. Aura kebahagiaan terpancar jelas di wajah Hinata. Naruto tidak henti hentinya memandang wajah tunangannya yang terlihat cantik sekali.
Acara berjalan lancar, Hiashi dan Minato meresmikan pertunagan kedua anak mereka. Sementara Neji masih memandang tidak suka ke arah Naruto.
.
.
.
Setelah acara selesai dan keluarga uzumaki meninggalkan manshion Hyuga. Neji bergegas menemui ayahnya di ruang kerja. Hiashi sedang duduk memandang ke arah jendela seperti merenungi sesuatu.

" ayah yakin sudah membuat keputusan yang benar dengan menyerahkan Hinata ke Uzumaki" Ujar Neji membuyarkan lamunan Hiashi.

" memangnya kau punya solusi untuk menyelamatkan bisnis keluarga?" Ujar Hiashi datar. Neji hanya diam membisu dan tidak mampu berucap kata.

" awasilah adikmu, aku tidak mau kalau Uzumaki berbuat yang macam macam padanya" Hiashi menambahkan.

" baiklah" Ujar Neji seraya pergi meninggalkan ruangan ayahnya. Pemuda itu mendatangi ruangan Hinata, dilihatnya sang adik sedang melepas dandannya dan dia terlihat bahagia sekali.

" kakak... Ada apa?" tanya Hinata pada Neji yang berdiri didepan pintunya. Neji tersenyum dan masuk ke ruangan Hinata.

"Apa kau bahagia Hinata?" Tanya Neji pada adiknya.

" Tentu saja kak, aku mencintai Naruto dan Naruto juga sebaliknya" Ujar Hinata dengan senyum manisnya. Neji mengelus puncak kepala adiknya.

"aku juga ikut bahagia kalau kau bahagia" ujar Neji.

" Terimakasih kak" ucap Hinata sembari memeluk Neji.
.
.
.
( Kediaman Uzumaki )
"hah.....akhirnya acaranya berjalan lancar. Naru...Hinata benar benar cantik. Kau beruntung sekali Naru.." ujar Kushina dengan aura bahagianya. Putranya akhirnya menemukan wanita yang pantas untuk mendampinginya.

"Iya. . . . Terimakasih ibu sudah mendukungku."Ujar Naruto. Pemuda itu tersenyum penuh arti.

"Jangan lupa janjimu pada Hiashi san... Nak. Kapan kau akan mulai?" Minato menimpali.

" aku sudah punya bisnis sendiri ayah, jangan khawatir soal itu" Naruto berujar santai. Minato hanya menatap putranya itu dengan heran. Ia tidak menyangka putranya sudah mempersiapkan sedemikian rupa.

" baiklah ayah parcaya padamu...aku mau istirahat dulu" Minato berujar sembari meninggalkan Naruto dan Kushina yang masih sibuk membicarakan acara selanjutnya.
.
.
.
(Kediaman Otsutsuki)
"aaaaarrrrgggghhh.....!!!!!Keparat!!!!! Bagaimana mungkin Hinata bisa menjadi milik Uzumaki begitu mudah! Paman Hiashi benar benar keterlaluan!!!" Toneri Emosi dan membanting semua barang barang disekitarnya. Hamura yang melihat cucunya menderita juga ikut tersulut emosi.

" Tenangkan dirimu Toneri... jangan terlalu menyesali apa yang sudah terjadi. Kita pasti bisa membalas perbuatan mereka" Ujar Hamura menenangkan Toneri.

" apa yang bisa aku lakukan kakek?? Aku tidak bisa mendapatkan Hinataku lagi..." Ujar Toneri dengan nada parau. Pemuda itu begitu mencintai Hinata. Kabar pertunangan Hinata dan Naruto menjadi pukulan telak untuknya. Di tengah rasa frustasinya, Toneri ingat dia punya rekaman pembicaraan Naruto dan teman temannya tempo hari. Senyuman licik mulai menghiasi wajahnya.

DEEP DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang