Being Close to You 2

1.9K 174 2
                                    

" Hinata, kenalkan. Karin ini adalah sepupuku. Kami tumbuh bersama" kata Naruto sambil tersenyum.

Hinata mlongo dan masih tidak percaya, dia pikir perempuan didepannya ini adalah kekasih Naruto. Dia membalas dengan mengulurkan tangannya " Aku, Hinata. senang bertemu denganmu Karin-san" kata Hinata sambil tersenyum manis.

Naruto yang sedari tadi meperhatikan Hinata, ikut tersenyum. Dia sangat mengagumi sosok gadis di sampingnya ini.
" panggil aku Karin, Hinata. Kau temannya Naruto, jadi kau juga teman baik ku. Okay." kata Karin sambil mengedipkan sebelah matanya.

"aku tidak menyangka kau bahkan membawa gadis itu kemari" Ucap Gaara yang sedang berjalan menuruni tangga menuju arah Naruto dan Hinata.

Naruto  langsung berjalan menuju Gaara dan berucap pelan agar Hinata tidak mendengarnya . "Hei! Kenapa kau ini. Dia sedang bersedih, jangan buat dia makin tidak enak gara gara sikap ketusmu itu"  kata Naruto di telinga Gaara sambil menajamkan matanya. Gaara hanya membalasnya dengan memutar bola matanya dan pergi menuju ruangan tempat mereka biasa bermain games.

" Hehe, Gaara memang begitu!  jangan hiraukan sikapnya ,Hinata. Kau ikutlah denganku" Ucap Naruto seraya menarik tangan Hinata menuju rooftop. Dia membawa Hinata di tempat sepi agar Hinata tidak merasa bising karena teman temannya sibuk bermain games.

" Indah sekali. Apa ini rumah Karin?" Tanya Hinata sambil menatap Naruto
. " Ini rumah pemberian Ibuku, karena tidak ada yang menempati jadi aku dan teman temanku menjadikannya markas tempat kita berkumpul" Jawab Naruto seraya menatap langit yang biru. Ia teringat dengan sosok ibunya yang terlalu sibuk dan tidak pernah memperhatikannya.

" ahh, maaf. Aku tidak bermaksud..." Hinata menunduk, dia turut merasakan kesepian yang di alami Naruto. Hidup di kalangan pengusaha kaya membuatnya merasakan kurang kasih sayang orangtua.

" Sudahlah, kau juga pasti tau rasanya tidak diperhatikan orang tua kan. Aku senang membawamu kemari. Ternyata kau tidak seperti yang orang orang katakan" Ucap Naruto yang masih menatap lurus ke pemandangan alam depannya.

" A-apa maksud mu? " Hinata menatap Naruto. Naruto membalik badan dan menatap Hinata.

" Anak anak dikampus bilang kau sulit sekali diajak berteman. Orang sepertimu katanya tidak mau berteman dengan sembarang orang, apalagi dengan laki laki sepertiku" Ucap Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya.

"A-aku senang berteman denganmu Naruto-kun. Hanya saja aku memang tidak mudah akrab dengan orang lain" jawab Hinata sembari memainkan jemari tangannya.

" Woy Naruto apa yang lakukan di luar?" Teriak karin sambil berjalan ke arah Naruto dan Hinata.

" Kami hanya ngobrol" ucap Naruto seadanya. " Karin, temanilah Hinata ngobrol. Aku ada urusan sebentar." ucap Naruto pada Karin. Dan Karin pun mengangguk. " Hinata, aku tinggal sebentar ya. Ada Urusan yang harus aku selesaikan, nanti aku akan mengantarmu pulang" Ucap Naruto sambil mengelus puncak Kepala Hinata.

"Hai', hati hati" Hinata menjawab dengan muka memerah.

" Wajahmu kenapa Hinata? Apa kau sakit? " tanya Karin yang heran melihat wajah Hinata memerah.
"Tidak apa apa, Karin apa kau sudah lama mengenal Naruto?" Tanya Hinata. Karin pun tertawa mendengar pertanyaan Hinata. Mereka masuk kedalam rumah dan lanjut mengobrol.

Masih di lokasi yang sama  di tempat yang jauh ternyata Naruto memperhatikan mereka, ia lega akhirnya melihat Hinata bisa berteman dan akrab dengan Karin. Dia mendapat teman baru. Ia akhirnya melajukan mobilnya menuju kesuatu tempat.
.
.
.
.
(Apartment)
"Akhirnya kau mengunjungiku lagi setelah hampir 3 minggu menelantarkan ku" Kata gadis berambut pirang yang menyambut kedatangan Naruto didepannya. Sejak dekat dengan Hinata, Naruto memang sudah tidak pernah mengunjugi Shion. " Apa kau sudah menemukan gadis baru untuk menghangatkan ranjangmu?" Ucapnya seraya bergelayut manja pada Naruto. Gadis itu mulai manatap Naruto dan mencium bibir sang pria. Naruto membalasan ciuman itu dengan lumatan. Setelah beberapa saat dia melepaskan tautannya dari sang wanita.

" Kemarin-kemarin aku hanya sedang tidak mood untuk bercinta,Shion" Kata Naruto sambil membelai wajah Shion.

"Haha, aneh sekali seorang Uzumaki Naruto bisa tidak bergairah bercinta" Ucap Shion sembari mencoba mencium Naruto lagi. Naruto menghindar dan duduk di ranjang wanita itu.

"Ternyata ada hal yg bisa mengalihkan perhatianku selain hanya tidur denganmu". Ucapnya sambil tersenyum remeh. Shion memandang tidak suka.

" Apa maksudmu? Jangan bilang kau sudah menemukan gadis lain dan akan meninggalkanku." Ucap Shion sembari menyipitkan matanya, menandakan ia tidak suka dengan ucapan Naruto.

"Kita kan memang hanya teman tidur saja, kau yang meninggalkan ku dan memilih tidur dengan bossmu kan" Ucap Naruto dengan entengnya.
" Aku pikir kau sudah memaafkan ku." Shion memeluk Naruto manja.

" Sudahlah, mari kita bersenang senang" Ucap Shion sambil menciumi leher dan kemudian beralih melumat bibir Naruto. Naruto membalas ciuman wanita itu dengan ganas, memberikan lumatan, gigitan dan lidahnya mulai mengabsen satu persatu rongga mulut Shion.

 Naruto membalas ciuman wanita itu dengan ganas, memberikan lumatan, gigitan dan lidahnya mulai mengabsen satu persatu rongga mulut Shion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shion mulai melepaskan pakaiannya satu persatu, mereka mulai berciuman kembali. Tiba tiba "drrrt drrrt drrrt" bunyi ponsel Naruto merusak suasana intim mereka.
" Halo, Karin! Kau benar benar menelfon diwaktu yang tidak tepat! Ada apa? " Naruto menghela nafas kesal. Ia ingin menuntaskan hasratnya bersama Shion tapi Karin malah mengganggunya.

" Apa????!!!! Aku akan kembali secepatnya." Naruto panik setelah mendengar telfon dari karin. Dia segera memakai pakaiannya kembali.

"Shion, aku harus segera kembali" ucap Naruto sembari berjalan meninggalkan Shion yang masih mematung.

"You have got to be kidding me!!!" Shion berteriak kesal. Ia heran apa yang membuat Naruto meninggalkannya di saat intim seperti ini. Biasanya Naruto tidak akan menggubris panggilan telfon temannya kalau mereka sedang asik bercinta.

"Hinata, apa yang terjadi denganmu" Ucap Naruto yang masih fokus menyetir mobil dalam keadaan panik.

To be Continued

( kalau suka dengan karya ini, mohon Vote nya ya, jangan lupa berikan Komentar dan kritik kalian. Mohon maaf kalau ada salah salah kata)

DEEP DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang