Dark Side

1.7K 146 9
                                    

" aku hanya ingin mengikatmu dan bercinta denganmu habis-habisan. Apakah kau siap untuk itu?" Bisiknya di telinga Hinata.

Hinata menarik nafas dalam ketika segala sesuatu dalam tubuhnya mengencangkan sekaligus. Kata kata Naruto terdengar sedikit menakutkan, meskipun mereka sudha beberapa kali bercinta, namun baru kali ini Naruto terlihat lebih buas dari sebelumnya.

" A..apa kau akan menyakitiku??" Cicit Hinata. Ia mulai sedikit bergetar saat Naruto mulai memborgol tangannya ke masing masing sisi ranjang, membuat posisinya terlentang tidak berdaya.

"Ketika kau berada di sini, kau benar-benar milikku, melakukan apapun sesuai keinginanku. Apakah kamu mengerti?" Naruto berujar sensual sambil membelai surai Hinata,
Tatapannya begitu intens. Hinata hanya mengangguk, mulutnya terkunci, hatinya berdebar kencang berusaha mencari jalan keluar dari situasi yang sepertinya akan membuatnya sulit.

"Bagus, sekarang kita mulai...istriku....."bisiknya dengan sensual.
Hinata memejamkam mata, ketika Naruto mulai mecium leher jenjangnya, menjilat bagian itu dengan lembut kemudian menghisabnya hingga meninggalkan bekas merah kecoklatan. Perlahan ia beralih mengulum kedua puting Hinata secara bergantian, memainkannya sepeeti bulatan permen. Si empunya menggelinjang hebat, ia tidak bisa melakukan pelampiasan karena Naruto mengikat kedua tangannya.

" aaakhhh, Na..Naruto kun. Cukup aku mohon" pintanya dengan memelas. Namun lelaki dihadapannya hanya menyeringai lalu beralih mengecupi bagian tubuhnya yang lain.

" ini masih pemanasan sayang......" ujarnya dengan suara setengah berbisik. Naruto menyalakan alat getar yang berbentuk hampir mirip dengan juniornya, ia menggesekannnya pelan pada kewanitaan Hinata. Wanita itu hanya bisa mendesah tanpa perlawanan. Pria diatasnya itu memasang senyum sebelum akhirnyabia melumat kembali bibir Hinata, Naruto menaikan volume getaran menjadi level paling tinggi. Pemuda itu melumat kasar bibir Hinata, agar siwanita tidak berteriak, ia bermain dengan buas. Peluh mulai menetes dari kening Hinata, ini baru pemanasan dan ia sudah selelah ini. Ingin ia berteriak minta ampun namun Naruto masih terus memanggut bibirnya.

" Aku akan mulai sekarang.....tahan teriakanmu atau aku akan melumat bibirmu seperti tadi." Ujar Naruto dengan setengah mengancam. Hinata menggigit bibir bawahnya, ia hanya mengangguk menuruti titah suaminya.

"Akkhh.." Hinata memekik pelan ketika kejantanan Naruto langsung menerobos masuk.

" Kau benar benar membuatku gila..." Ujarnya sambil melumat kembali bibir Hinata yang setengah terbuka, lidahnya dengan ganas menjelajah seluruh isi mulut wanita cantik itu. Tangan Naruto bergerilya memberi remasan remasan lembut nan bertenaga pada kedua buah dada Hinata. Ia menggerakan kejantannya dengan cepat, membuat tubuh wanita dibawahnya terguncang.

" Ahh...pe..pelan pelan Naruto khhh..kun.." pinta Hinata dengan lemah. Ia begitu pasrah Naruto menjajah tubuh sedemikian rupa. Pemuda itu mendekati pelepasannya, ia makin mempercepat tempo, Hinata menggigit bibir bawahnya menahan diri untuk tidak berteriak.

" Aaaahhhhhh....." desah keduanya, Naruto menyemburkan benihnya begitu banyak, mengisi rahim hinata dengan calon buah hatinya.  Ia masih menindih tubuh sintal itu, enggan untuk beranjak dan  menyandarkan kepalanya diatas dada telanjang Hinata. Nafas mereka naik turun usai bercinta dengan sangat panas. Naruto melepas borgol di kedua tangan Hinata, ia membelai wajah sang istri, mengecup keningnya dengan lembut.

" aku mencintaimu...." Ujarnya sambil mengecup bibir merah dan kenyal itu.

" Aku juga...."Ucap Hinata dengan lirih. Naruto menyelimuti tubuh telanjang istrinya itu, mendekapnya erat dan tertidur bersama.

.
.
.
.
.
.
.
.
(MARKAS)

" Kemana Naruto, sudah hampir seminggu sejak kepulangannya dari bulan madu, ia belum juga menyambangi markas" Ujar Sasuke dengan kesal.

DEEP DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang