NEXT STEP

2.3K 166 14
                                    

"Cukup Toneri! Kau tidak perlu sampai melakukan hal seperti itu untuk memisahkanku dari Naruto-kun! Apapun yang akan kau tunjukan, aku tetap percaya pada Naruto. Sekarang pergilah, aku tidak mau melihatmu." Ujar Hinata tegas. Toneri menatapnya tajam, dia tidak menyangka kalau Hinata begitu percaya pada Naruto. Bahkan ia belum mendengarkan isi rekaman itu, dan gadis itu sudah mengusir Toneri.

" Baiklah kalau itu yang kau percaya Hinata, tapi jangan menyesal kalau suatu saat kau tau betapa keparatnya calon suamimu itu!" Ujar Toneri emosi. Pemuda itu langsung pergi meninggalkan kediaman Hyuga dengan amarahnya.
.
.
.
."Aaaarrrrggghhh!!! keparat! Kenapa Hinata begitu percaya pada Uzumaki sialan itu!!" Toneri memukul dashbor mobilnya dengan emosi. Aura kemarahannya sudah di ubun ubun. Pemuda itu memiliki rencana lain kalau dia tidak bisa mencegah pernikahan Hinata dan Naruto, setidaknya dia akan menghancurkan rumah tangga mereka dengan apapun caranya. Toneri tidak terima melihat Naruto memiliki gadis yang dia cintai.
.
.

.
.
.
(1 bulan kemudian)
Usai percakapannya dengan Toneri, Hinata kembali ke kamarnya. Gadis itu merenungi ucapan Toneri, mungkinkah Naruto-kun nya melakukan hal seperti itu di belakangnya. Hinata mencoba menghilangkan pikiran buruk itu, Naruto sangat mencintainya dan tidak mungkin berhianat apalagi mereka sebentar lagi akan menikah.
Pernikahan Hinata dan Naruto sudah di depan mata. Seluruh keluarga besar Hyuga dan Uzumaki berkumpul di ballroom yang sudah di persiapkan untuk melaksanakan pernikahan Naruto dan Hinata. Naruto terlihat tampan mengenakan tuxedo putih, sedangkan Hinata begitu anggun mengenakan gaun warna putih.

 Naruto terlihat tampan mengenakan tuxedo putih, sedangkan Hinata begitu anggun mengenakan gaun warna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua mempelai yang masih muda itu saling mengikat janji sehidup semati. Rona bahagia tampak pada wajah kedua mempelai. Semua kawan kawan Naruto dan Hinata turut hadir meramaikan pesta pernikahan mereka. Meskipun pernikahan ini terkesan tiba tiba tapi mereka tidak begitu menghiraukan apa kata orang.
Shion yang turut menghadiri pernikahan mantan kekasihnya itu memandang tidak suka kearah Naruto dan Hinata.
.
.
.
Usai acara pernikahan mereka, Naruto dan Hinata memutuskan untuk langsung berangkat bulan madu. Kedua nya sudah memutuskan akan menghabiskan satu minggu di Bora-Bora. Semua sudah Naruto persiapkan dengan matang untuk Hinata. Penginapan mewah, makan malam, dan semua destinasi wisata romantis di Bora bora sudah Naruto pesan khusus untuk dirinya dan Hinata. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 8 jam kedua pasangan suami istri muda itu sampai di Bora Bora. Naruto menggendong Hinata memasuki penginapan mewah mereka, keduanya tertawa bahagia.
Hinata merasa takjub dengan tempat yang akan ia tinggali bersama Naruto selama liburan. Semuanya sempurnya, Hinata menyukainya..wanita itu langaung mengecup pipi bergurat suaminya dengan mesra.

" Naruto kun terimakasih....aku benar benar bahagia.." tutur Hinata sembari memeluk erat Naruto. Pemuda itu membalas pelukan erat istrinya sembari menghirup aroma lavender dari leher istrinya.

" Hinata....kau tidak lupa malam ini kan?" Bisik Naruto di sela pelukannya. Hinata yang mengerti maksud suaminya itu langsung merona.

" Lakukanlah....aku milikmu seutuhnya" ujar Hinata lembut. Wanita cantik itu mengecup bibir suaminya, Naruto menyeringai menikmati aksi Hinata. Pemuda itu dengan sigap menggendong istrinya sambil melumat bibir kenyal itu dengan rakus.
Naruto menindih tubuh mungil wanita yang kini sudsh berstatus istrinya itu , perlahan ia mengalihkan ciumannya ke leher Hinata, tangannya bergerilya melucuti pakaian sang istri. Naruto menyeringa menatap tubuh polos sang istri, Hinata mengigit pelan bibir bawahnya , wajah ayunya merona karena malu ditatap begitu intens oleh sang suami.

"Na..Naruto kun jangan menatapku seperti itu..."cicit Hinata, Naruto hanya tersenyum licik mendengarnya. Tanpa menunggu lama ia melumat lembut bibir ranum itu.

" Aku akan langsung kemenu utama, tahanlah...." ujar Naruto, Hinata hanya mengangguk patuh. Ia memjamkan matanya, mengigit bibir bawahnya agar tidak menjerit. Meskipun sudah melakukannya berkali kali dengan Naruto, namun Hinata tetap saja merasakan sakit ketika milik Naruto menerobok masuk.

" Akkhh....." Hinata memekik ketika Naruto berhasil membenamkan seluruh kejantannya ke liang sempit sang istri. Ia berhenti sejenak agar Hinata merasa nyaman. Ia tau Hinata pasti kesakitan karena memang ukiran miliknya yang besar.
Pemuda itu meniup pelan kening Hinata agar sang wanita nyaman, kali ini ia ingin bermain selembut mungkin. Ia akan memperlakukan Hinata dengan istimewa.

" aku akan pelan pelan, gigit bahuku jika kau merasa sakit sayang" Ujar pemuda itu dengan lembut. Naruto mulai bergerak teratur, pemuda itu pandai menjaga irama agar permainannya berlangsung lama sedangkan Hinata hanya bisa pasrah menerima dominasi pemuda pirang tersebut.

Tiga jam berlalu, entah sudah keberapankali Naruto menyemburkan benihnya kedalam rahim Hinata, wanita itu sudah pingsan karena kelelahan. Naruto merebahkan diri di samping tubuh telanjang Hinata, ia mengusap lembut surai indigo sang istri, menyelimuti sambil memeluknya erat.

" Aku mencintaimu Hinata, kau miliku. Hanya miliku. Tidak akan aku biarkan siapapun menjauhkanmu dariku. Termasuk keluargamu!" Ujarnya dalam hati sambil mengecup kening Hinata.
.
.
.
.
.
.
🪢🪢🪢🪢🪢🪢🪢🪢🪢🪢🪢🪢🪢🪢🪢🪢

" Apa rencanamu selanjutnya Toneri? Hinata sudah menikah, kau tidak punya kesempatan lagi" Ujar Hamura pada sang cucu.

" Aku masih punya kesempatan untuk menghancurkan mereka" Balas Toneri dengan seringaian licik.

" Berhati hatilah berurusan dengan Uzumaki, dia bukan lawan mudah untukmu" jelas Hamura lagi.

" Aku tau apa yang aku lakukan kakek, tidak perlu khawatir. Aku tau siapa yang bisa aku ajak kerjasama untuk ini"

" Baiklah, berhati hatilah. Kau cucuku satu satunya" Ucap Hamura yang kemudian berlalu meninggalkan Toneri sendirian.

" Naruto...duniamu akan aku hancurkan!" Ujar Toneri dengan penuh penekanan.

TBC

DEEP DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang