Semula semuanya baik-baik saja, sampai pada suatu malam, dia dibuat terkejut setelah menyadari rumah panti yang dia tinggali selama ini tiba-tiba saja berubah menjadi rumah 'Mayat' orang-orang terdekatnya.
"A-apa yang baru saja terjadi"ucapnya dengan wajah pucat saat melihat begitu banyak darah di bawah kakinya.
Belum sempat ia menjangkau kenop pintu yang berdiri satu meter di hadapannya,sebuah benda tajam sudah berhasil menghujung dan merobek perutnya.
Ia lantas tersungkur,setelah itu seorang pria dengan tubuh penuh bekas jahitan berdiri di hadapannya. Dengan wajah di penuhi darah,ia yakin bahwa pria itu yang membuat kekacauan di panti itu.
"Ah,jadi begini rasanya bersenang-senang. Aku hampir lupa memegang pisau ini,haha"ucapnya disusul kakinya yang melipat hingga ia bisa menatap wajah wanita di depannya.
"S-siapa kau"ucap wanita dengan nametag dengan nama Kim Jennie yang masih menempel pada seragamnya.
"Aku? Kau tak tau siapa aku?"ucap pria itu lalu bergerak seolah memeluk wanita di depannya,hanya untuk menarik sesuatu yang tadi tertancap di perut jennie.
"Aku Kim Taehyung. Ada beberapa alasan aku berada disini sekarang,salah satunya memang aku datang untuk orang sepertimu"ucap pria bernama taehyung sambil menatap tubuh jennie yang gemetar ketakutan
"Kau mau sedikit bermain-main denganku?"tanya taehyung sambil memperlihatkan sebilah pisau yang tadi mencap pada perut jennie
Jennie menggeleng " Jangan membunuhku"
Tanpa sadar, jennie yang begitu ketakutan malah menjatuhkan tubuhnya pada taehyung, hingga membuat pria itu terdiam untuk beberapa saat.
Taehyung terdiam sambil mengingat kembali perasaan yang kini kembali ia rasakan. Hangat.
"Entah siapa kau, meski kau seorang pembunuh sekalipun, aku akan tetap memintamu untuk tidak membunuhku"ucao jennie masih dengan posisi yang sama
Pria itu masih diam,sampai sebuah sirine polisi terdengar di depan panti itu. Melupakan permainannya, taehyung lantas menggendong tubuh Jennie,dan membawa wanita itu keluar panti tanpa rasa takut sedikitpun.
"Aku sudah dengan jelas mengatakan semua yang pernah aku lakukan di tempat yang kalian sebut tempat keadilan itu. Wanita ini tidak bersalah, tapi aku bisa saja membuatnya dalam masalah jika kalian ikut campur urusanku"ancam taehyung berjalan mendekati sebuah mobil sedang yang terparkir di depan panti dengan kunci yang masih menempel disana.
Beberapa polisi tampak kebingungan. Apa yang harus mereka lakukan, terlalu buntu untuk memikirkan keselamatan jennie atau keselamatan mereka sendiri, bajingan.
"Oh? Kalian mau membuatku menganggap ini jawaban dari kalian?"ucap taehyung mengeluarkan kepalanya di jendela mobil yang ia kendarai setelah melihat oknum polisi berjajar menghalangi mobil yang dia tumpangi
Akhirnya mereka menepi setelah seorang pria meminta mereka untuk membiarkan taehyung pergi. Terdengar mustahil, tapi memang itu yang terjadi disana.
"Kalian tenang saja, aku tidak pernah membunuh secara acak"ucap taehyung sebelum menancap gas mobilnya meninggalkan lokasi mengenaskan itu
Semua polisi segera berlarian ke dalam rumah panti untuk mengecek apa yang baru saja terjadi. Dan,beberapa polisi lantas langsung mual ketika melihat pemandangan buruk di depan mereka.
"Ketua!. Masih ada anak-anak yang masih selamat di dalam sini"ucap salah seorang polisi di sebuah ruangan.
"Nasib baik dia tak serta merta membunuh anak-anak tak berdosa ini"ucap sang ketua mendekati beberapa anak kecil yang sedang duduk di pojok ruangan ketakutan. Jelas saja,siapapun yang melihat pemandangan dimana pembunuhan dimana-mana pasti akan ketakutan, terlebih mereka masih sangat kecil.
"Tidak apa-apa. Ikutlah bersama paman"ucap sang ketua kepada salah satu anak yang masih menangis histeris.
Setelah memastikan semua anak-anak keluar, seragam sang ketua di tarik perlahan oleh seorang anak-anak.
"Ada apa?"tanya sang ketua sambil membungkuk dengan tangan mengelus rambut anak itu lembut
"Paman itu bilang untuk membawa sesuatu yang sudah dia letakkan di dalam lemari kami"ucap anak itu menunjuk ke dalam rumah pantinya
Sang ketua lantas meminta beberapa anak buahnya untuk mengecek lemari yang berada di kamar anak-anak itu. Setelah dicari, mereka menemukan sebuah tas besar yang berisikan banyak uang kertas pecahan besar disana.
Melihat penemuan itu, Sang jetua lantas kembali bertanya pada Sang anak. "Paman itu memberikan ini pada kalian?"
"Iya,paman. Paman itu juga bilang agar kami bisa memakai uang itu jika sudah keluar dari sini"ucap anak itu lalu segera berlari mendekati dimana rombongan temannya berada
Situasi tak berbeda jauh terjadi di sebuah rumah dalam hutan. Taehyung yang membawa Jennie bersamanya kini lantas kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan.
"Baiklah. Semoga saja kau belum bangun di tengah-tengah aku mengobati lukamu."ucap taehyung berjalan ke dalam sebuah ruangan dan kembali dengan kotak medis.
Dengan semua alat yang berada di dalam kotak itu, taehyung lantas segera menjahit luka di punggung Jennie dengan secepat mungkin agar wanita itu tak perlu menahan sakit yang lebih lagi jika dia terbangun.
Naasnya, setelah hampir selesai, ia malah menyadari jennie yang mulai kembali tersadar.
Jennie sempat ingin menepis tangan taehyung, jika saja tak melihat mata teduh taehyung.
"Lebih baik aku mengobati lukamu sekarang, jika dibiarkan terbuka semakin lama hanya akan membuatmu jauh lebih kesakitan"ucap taehyung sambil meletakkan tangan jennie pada kepala sofa agar wanita itu bisa mencengkeram, dan berharap itu bisa mengurangi sedikit rasa sakitnya.
Taehyung melanjutkan aktifitasnya menjahit luka jennie dengan lebih berhati-hati, menyadari jennie sueah tersadar dan pasti merasakan sakit yang dia berikan.
Selesai dengan luka jennie, taehyung lantas pergi untuk mencari air agar bisa ia berikan pada jennie.
Saat jennie tak kunjung mengambil gelas yang taehyung sodorkan taehyung lantas dengan kesal meminun sedikit air itu.
"Ini air bersih, aku tak meletakkan apapun pada air ini" Ucap taehyung kembali menyuguhkan air itu pada jennie
Jennie akhirnya dengan ragu bercampur dahaga meminum air yang taehyung berikan padanya.
Selesai memberikan minum pada jennie taehyung lantas berdiri untuk mengambil sesuatu di dalam lemari pendingin miliknya.Dengan tertatih jennie berusaha berdiri dan menghampiri taehyung.
Taehyung yang melihat itu spontan menarik sebuah kursi yang berada di dekatnya untuk membuat jennie duduk disana."Ini rumahmu?"ucap jennie lebih tenang sambil sesekali melihat sekeliling keadaan tempat itu
Taehyung mengangguk saja
" Aku jennie"ucap jennie sambil menyodorkan tangannya pada taehyung, berharap pria itu akan membalasnya
"Aku tau" Jawab taehyung sekenanya
Jennie menarik kembali tangannya, ia mencoba lebih tenang dari sebelumnya.
"Setelah ini, apa yang akan kau lakukan?" Ucap jennie pada taehyung yang serang menyeruput bir kaleng yang tadi dia ambil dari lemari Pendinginnya
"Tak ada"
"Kau tak berniat meninggalkan aku sendiri,'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal | Taennie
ActionPria itu merasakan kembali emosinya ketika bertemu dengan wanita yang tidak sengaja ia ajak masuk ke dalam dunianya yang gelap. "Bagaimana dengan mencintai seorang kriminal?"