팙 15 : Jimin

61 13 0
                                    

Jay dan vernon berjalan masuk ke dalam rumah yang sudah siap diubah suai itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jay dan vernon berjalan masuk ke dalam rumah yang sudah siap diubah suai itu. Mereka berdua memberhentikan langkah mereka di ruang tamu.

" hm cantik susun atur rumah ni " , komen vernon sambil melihat lihat sekeliling ruang tamu itu.

" hm agree " , balas jay setuju dengan komen vernon itu. Vernon menoleh memandang jay dengan senyuman yang manis.

" macam ni barulah seronok buat kerja dengan kau berdua. Takdelah krik krik je " , kata vernon. Jay hanya buat tak tahu dan mula mengorak langkahnya ke dapur.

Vernon mencebik, mula lah tu dengan perangai angguk geleng buat taktahu dia tu.

" jadi sebab kau perempuan lah kau tak pernah langsung nak terima si yuqi tu? " , soal vernon yang mengikuti langkah jay dari belakang.

" haah, sebab aku masih straight malah, aku tak support pun lgbt " , balas jay. Vernon menganggukkan kepalanya tanda dia faham.

" jadi, jay tu memang nama kau ke? " , soal vernon yang ingin tahu tentang jay dengan lebih mendalam.

Yalah, selama ni dia diam je. Kalau ditanya pun dia balas dengan angguk atau geleng tak pun dia bodoh je.

" nama penuh aku hayeong janice lee, tapi nickname aku jay. Even semua family member aku pun panggil aku jay " , balas jay. Vernon menganggukkan kepalanya faham.

" tak sangka yang kau ni perempuan. Patutlah aku tengok kau ni pendek je, perempuan rupanya " , kata vernon. Jay terus bertindak dengan memukul lengan vernon.

" pendek pendek pun handsome tau " , balas jay bersertakan dengan jelingan padu. Vernon tertawa kecil sambil mengusap lengannya yang terasa sedikit perit.

" by the way, suara kau agak attractive. But dont worry, aku tak cair pun. Just terkesima, like how in the world a very handsome person like you can had this soft and beautiful voice? " , kata vernon yang memuji suara milik jay.

" thats why i did'nt talk that much. Because i know that my voice is very beautiful as angel " , balas jay yang kedengaran agak riak disitu.

" euw! Menyesalnya aku puji! " , kata vernon dan meninggalkan jay yang sudah pun tertawa kecil dengan riaksi yang diberikan oleh vernon.

--

" okay dia macam ni, memula aku saje lah rilek rilek jalan sambil hirup udara segar dekat tepi tebing jambatan sungai han last last fuh! " , kata jimin tergantung lalu dia mengambil air untuk dia minum.

" last last? " , soal jay meminta jimin menyambung ceritanya yang tergantung.

" last last ada sorang awek lawa ni terlanggar bahu aku tanpa sengaja. Aku pun macam terkesima ah dengan dia punya kecantikkan tu. Tapi malang.. " , cerita jimin tergantung lagi lalu dia menghabiskan air minumannya.

" kau ni cerita bagi habis dulu lah baru minum. Ni dah lah cerita tergantung macam drama ber-episode, lepas tu sedap sedap engko je melantak air aku " , terus jay memukul kepala jimin yang bukan main sedap menghirup air minuman miliknya.

" ish kedekut betul! Patutlah single " , bidas jimin tapi diabaikan oleh jay.

" sambung cerita cepat. Apa yang malang sangat tu? " , soal jay dengan kening yang dijungkitkan naik keatas.

" aku lupa nak mintak number phone dia sebab aku terlalu terkesima dengan kecantikkan yang dia peroleh " , balas jimin bersertakan dengan cebikkan.

Jay memukul lengan jimin kuat.

" mengada " , bidas jay lalu menghirup air minumannya sehingga habis.

" kalau ada jodoh kau dengan dia, dia lari kemana pun mesti kau akan berjumpa dengan dia semula. Dont worry my brother " , kata jay memberi kata kata semangat agar jimin tidak berputus asa.

Bukan apa, si jimin ni dah selalu sangat kena reject. Malah, jay kawan baik dia sendiri ni pun pernah reject si jimin ni.

Nasib baik jay masih boleh berkawan baik dengan jimin. Kalau tidak, pasti mereka tidak akan lepak seperti mana yang mereka berdua sedang lakukan sekarang ni.

" aku balik dulu lah, eomma aku suruh aku balik awal harini " , kata jay sambil mengerling jam yang elok terletak di pergelangan tangannya.

" hm okay, esok kita lepak lagi eh? " , ajak jimin. Jay menganggukkan kepalanya setuju lalu dia pun mengorak langkah pergi meninggalkan jimin.

Jimin mengeluh buat seketika waktu.

Mungkin ramai berfikiran yang jimin ni dah move on dari jay. Tapi sebenarnya tak, dia masih sukakan jay walaupun rupa dan sikap jay dah berubah seratus peratus.

Yelah, setiap kali dengar suara jay je dia cair. Ha macam mana nak move on macam ni?

" um encik " , tegur satu suara. Jimin menoleh memandang empunya suara. Dia terkejut melihat wajah gadis yang berada di hadapannya sekarang ni.

Gadis yang sama dia terlanggar pagi tadi.

" syukur saya terjumpa encik dekat sini. Tadi encik tercicir wallet ni. Nasib baik saya yang jumpa, kalau pencuri yang nampak dulu mesti encik tak dapat dah wallet encik ni " , kata gadis itu sambil menyerahkan wallet milik jimin yang dia terjumpa di atas jalan tadi.

" eo? T-terima kasih " , balas jimin yang tergagap.

" sama sama, saya pergi dulu ya encik? Selamat malam " , kata gadis itu meminta diri.

" sekejap! " , jimin berjaya menghentikan pergerakkan gadis itu. Terus gadis itu menoleh memandang jimin malu malu.

" nae? " , soal gadis itu agak keliru.

" boleh saya tahu nama awak? Dan kalau tak keberatan boleh awak bagi number phone awak sekali? Mana tahu nanti ada hari yang saya terasa senang, boleh saya belanja awak makan " , soal jimin. Gadis itu tersipu malu menghampiri meja jimin kembali.

Gadis itu menyambut huluran telefon pintar jimin yang sudah terpapar keyboard nombor lalu dia memasukkan nombor telefonnya.

" nama saya seo soojin " , kata gadis itu memperkenalkan dirinya sambil menunduk sedikit tanda hormat.

" saya park jimin, selamat berkenalan " , tunduk jimin kembali.

Contact name : my future soojin 💕

C A T F I S H I N G

CATFISHING • KTHWhere stories live. Discover now