Dan disinilah Jeongwoo. Duduk di lantai sambil menatap Haruto. Jeongwoo tidak menyadari sudah berapa kali dirinya harus menghela nafas. Ia teringat keputusan yang diambilnya beberapa menit yang lalu. Keputusan yang disesalinya.
"Terima kasih, Wo. Aku akan tidur dengan Jaehyuk malam ini. Kamu bisa tidur di tempat tidurku," ucap Asahi sambil tersenyum dan beranjak pergi. Jeongwoo hanya menganggukkan kepalanya. "Dasar Asahi hyung, pasti dia bahagia sekali bisa sekamar sama Jaehyuk hyung." pikir Jeongwoo saat ia sudah berdua dengan Haruto di kamar.
Jeongwoo menempelkan tangannya di pipi Haruto. "Ada apa anak ini? Kenapa bisa panas sekali?" ucap Jeongwoo bingung. Muncul rasa khawatir dan kasihan dari hati kecil Jeongwoo, tapi cepat-cepat ditepisnya. Ia dilema, mengikuti rasa amarah atau rasa belas kasihan.
Tanpa sadar, Jeongwoo pun menguap beberapa kali. Kantuk sudah mulai menyerangnya. Ia pun memutuskan bangkit dan menuju ke tempat tidur Asahi. Disaat dirinya akan beranjak, sialnya ia merasa terdorongꟷ lebih tepatnya tertarik oleh seseorangꟷ dan berakhir terhempas di tempat tidur Haruto.
"Watanabe Haruto!!" teriak Jeongwoo dengan kejadian tiba-tiba tersebut.
Haruto, sang pelaku penarikan, semakin mengeratkan tangannya di pinggang Jeongwoo.
"Park Hanbin!!"
"Berdiamlah di sisiku, Wo, untuk malam ini," ungkap Haruto lemah. Telinga Jeongwoo dapat merasakan hembusan nafas hangat dari Haruto.
"Lalu mengapa aku harus menurutimu?" ucap Jeongwoo kesal dan berusaha melepaskan tangan Haruto, tetapi sang empunya semakin mempererat tangannya.
"Kamu pernah berjanji padaku, Wo. Dan malam ini aku menagihnya," ungkap Haruto. Mendengar itu, Jeongwoo kembali teringat akan janji yang pernah diberikannya kepada Haruto semasa kecil.
Jeongwoo kecil membolak-balikkan badannya beberapa kali. Film Chucky yang ia tonton bersama Hanbin dan Hyeonwoo hyung menghilangkan rasa kantuknya.
"Kenapa juga aku punya banyak boneka di kamar? Semakin tidak bisa tidur saja," monolog Jeongwoo pada dirinya sendiri. Rasa takutnya semakin bertambah tatkala bunyi petir dan rintik deras hujan terdengar jelas dari luar kamarnya.
Jeongwoo yang merasa tidak nyaman, langsung bangkit dari kasurnya dan melihat sosok pemuda yang tertidur pulas di kasur sebrangnya.
"Apa urat ketakutan Hanbin putus? Bagaimana bisa ia tidur senyenyak itu?" Jeongwoo kesal melihat Hanbin yang tidur tenang tanpa terusik bunyi gemuruh di luar. Jeongwoo pun bangkit dari ranjangnya dan beranjak ke ranjang Hanbin, tidur di sampingnya tanpa diketahui sang empunya tempat tidur.
"Setidaknya jika Chucky menghampiriku, aku bisa dengan cepat membangunkan Hanbin," pikir Jeongwoo ketika memutuskan tidur di ranjang Hanbin.
Tanpa diduga-duga, Hanbin mendorong Jeongwoo dengan kakinya secara kasar, mengakibakan anak manis itu mendarat mulus di lantai kamar mereka.
"PARK HANBIN!!!!" teriak Jeongwoo sambil mengelus badannya yang sakit akibat adegan jatuh tak terduga tersebut. Beruntunglah hanya Hanbin yang terbangun, tidak seisi rumah.
"Jeongwoo, maaf. Kupikir kamu orang asing sehingga aku langsung mendorongmu," ucap Hanbin sambil menengok ke arah Jeongwoo.
Jeongwoo meringis, meratapi tubuhnya yang kesakitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Give Forgiveness
Fanfiction**Completed** Sequel of Beg Forgiveness. Semua hal yang disimpan rapat-rapat oleh Haruto akhirnya terkuak. Jeongwoo yang tidak terima akan kenyataan tersebut, mengukir jarak antara dirinya dan Haruto. Akankah jarak tersebut mengecil? Ataukah semakin...