10: She Secretly Respect Me

141 20 2
                                    

"Eomma─" ucap Haruto ketika ia mendapati orang yang diharapkannya menerima panggilannya.

"Apa sekarang waktunya libur?" ucap seorang wanita yang dicintai Haruto dengan lembut.

Hati Haruto selalu merasa nyaman mendengar suara yang sangat dia rindukan tersebut. Meskipun ia sangat paham bahwa tidak boleh ada yang mengetahui kedekatan ini, terutama Jeongwoo dan Hyeonwoo.

"Hyung menemuiku beberapa waktu lalu," adu Haruto.

"Kamu tahu kan sikapnya begitu karena rasa sayangnya pada Jeongwoo," ucap ibu Jeongwoo, sosok wanita yang sedang berbicara dengannya.

"Hyung sangat marah karena khawatir eomma kecewa mengenai diriku yang tidak bisa menjaga rahasia jati diriku," ucap Haruto.

Ibu Jeongwoo terdiam sejenak.

"Sejujurnya, ibu bukan kecewa tetapi lebih mengkhawatirkan perasaan Jeongwoo. Kamu sangat paham, Jeongwoo menyayangi ayahnya dan kamu lebih dari siapapun. Oleh karena itu, bisa kamu bayangkan bagaimana kondisinya ketika dua orang yang terpenting baginya menaruh luka di hatinya?" ucap Ibu Jeongwoo lembut.

Haruto menganggukkan kepala, sekalipun ia paham ibu Jeongwoo tidak dapat melihat tindakannya tersebut.

"Tapi ibu yakin bukan hal itu yang membuat kamu menelepon. Apa kamu baik-baik saja?" ucap sang ibu.

Haruto langsung tersentak mendengar kalimat itu. Bohong sekali jika dia bilang baik-baik saja. Mengetahui Jeongwoo, sahabat sekaligus saudara yang disayanginya, menatapnya dengan pandangan kebencian. Mengetahui Hyeonwoo hyung yang berbicara dengannya dengan nada tidak bersahabat. Mengetahui semua member Treasure akan memadangnya secara berbeda dengan kenyataan dirinya. Semua hal itu tentu mempengaruhi kondisi Haruto.

"Eomma selalu tahu apa yang kurasakan," ucap Haruto dengan suara serak. Air matanya pun tumpah sedikit demi sedikit.

"Anakku yang malang. Kamu harus mengalami dampak dari perbuatan yang tidak kamu lakukan," ucap sang ibu. "Apa ada hal lain yang membuatmu sedih selain Jeongwoo dan Hyeonwoo?"

"Aku─ bukan, semua member Treasure─ mengetahui siapa diriku. Aku tahu mereka akan mencoba bersikap seperti biasa padaku, tapi aku yakin jauh di dalam hati mereka, padangan mereka mengenai diriku sudah berbeda," ucap Haruto.

"Jangan berfikiran buruk, Haruto. Jika mereka bersikap biasa padamu, itu artinya mereka menerimamu apa adanya," ucap sang ibu. "Mungkin mereka memang memiliki perasaan buruk padamu di awal, tetapi lambat laun mereka akan menerimanya. Seperti ibu."

Haruto terdiam sejenak. Memang benar, sang ibu yang awalnya begitu membencinya lambat laut menyayanginya seperti sekarang. Haruto tidak tahu apakah itu adalah berkah dari Tuhan atau tidak.

"Eomma─ kamu adalah malaikat, sehingga bersikap seperti sekarang padaku," ucap Haruto.

"Siapa yang menelepon?" ucap seseorang kepada ibu Jeogwoo, orang yang sedang bercakap-cakap dengan Haruto sekarang.

"Adeul─"

Haruto tersentak mendengar perkataan itu. Ibu, mengapa kamu bisa mengangapku masih sebagai anakmu, batin Haruto.

"Kamu masih disana, kah? Maaf tadi teman ibu menanyakan siapa yang ibu telepon," ucap ibu Jeongwoo.

"Tidak apa. Aku akan mencoba membuang pikiran negatifku. Makasih eomma, masih mau menerima teleponku," ucap Haruto.

Give ForgivenessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang