Chapter 1

4.4K 99 16
                                    

Malam ini Kota Los Angeles sedang di landa hujan lebat. Banyak pejalan kaki yang berlarian mencari tempat berteduh. Kendaraan bermotor melaju cukup kencang sehingga air hujan yang menggenang di jalan terciprat kemana-mana dan mengenai beberapa orang pejalan kaki. Dari balik kaca jendela sebuah cafe, seorang gadis bermanik amber tengah mengamati suasana di luar dengan tatapan kosong. Gadis yang akrab di sapa Alexa ini tengah duduk sambil menopang dagu dan sesekali hela nafas panjang terdengar dari bibirnya. Sudah lebih dari 20 menit ia menunggu hujan reda, namun sepertinya sang dewi malam masih belum berhenti menangis. Alexa mengalihkan pandangannya pada titik-titik air hujan yang membentuk sungai kecil di jendela lalu memejamkan matanya, menikmati hawa sejuk hujan yang masuk setiap kali ada yang membuka pintu. Ia membuka matanya, seluas senyum kecil terukir di bibirnya. Ia suka dengan suasanay saat hujan, dingin dan menyegarkan.

"BOOO!!!"

"AAAH!!"

Alexa refleks menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya saat seseorang mengagetkannya. Orang itu duduk di sebelahnya sambil cekikikan karena melihat reaksi Alexa.

"Kau mengagetkan aku saja Corrie" gerutu Alexa

"Maaf, maaf. Habis kau melamun terus" ucap Corrie

Gadis berambut hitam panjang dengan manik hazel itu tertawa cikikikan sambil menungkan coklat panas kedalam cangkir Alexa yang telah kosong.

"Hey, aku kan tidak pesan"

"Tenang, kau tidak harus membayarnya, aku yang traktir"

Ia hampir saja lupa kalau café tempatnya berteduh adalah café milik orang tua sahabatnya, Corrie. Alexa sering mengunjungi café ini setiap kali ada waktu senggang atau saat pulang sekolah, tapi ia jarang bertemu dengan sahabatnya ini karena Corrie harus mengurus cafénya yang berada di pusat Kota Los Angeles ini. Selama beberapa menit mereka berbincang-bincang mengenai bisnis keluarga dan kesibukan msing-masing. Alexa mengalihkan pandangannya ke luar jendela dan mendapati hujan telah reda. Ia buru-buru menghabiskan coklat panasnya dan berpamitan pada Corrie.

"Hey, aku harus pergi. Terima kasih atas minumannya" ucap Alexa sembari bangkit dari tempat duduknya.

"Kau sudah harus pulang?" Tanya corrie kecewa

"Ya, ibuku akan panik jika aku terlambat pulang"

"Ya, baiklah. Hati-hati di jalan"

Corrie mengantarkan Alexa sampai di depan pintu café, setelah itu mereka berpisah. Alexa berjalan santai melewati pertokohan di sepanjang trotoar sambil menikmati suasana malam setelah hujan. Di dekat sebuah gang tak jauh dari café terlihat seorang pria tinngi berkulit pucat berambut senada dengan langit malam tengah bersandar di tiang lampu sambil melipat tangannya di dada. Pria itu hanya berdiri mematung di sana sambil memandangi beberapa orang yang lewat di sekelilingnya dengan tatapan kosong, bajunya basah, seakan ia baru saja kehujanan. Alexa yang sedang asyik berjalan secara tak sengaja menatap pria itu saat ia tengah lewat di depannya. Manik mata seindah batu safir itu bertemu dengan mata coklat milik Alexa selama beberapa saat. Gadis itu refleks menghentikan langkahnya dan berbalik arah untuk melihat pria itu lagi, namun saat ia membalik badannya, pria tersebut sudah tidak ada di tempat. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar untuk mencari sosoknya namun pria itu tak ada di manapun.

"Kemana dia?" batinnya heran

Tak mau ambil pusing soal pria misterius yang baru di jumapainya tadi. Alexa segera melanjutkan langkahnya menuju ke rumah karena hari semakin larut. Sementara itu di sisi lain sebuah gang kecil yang agak gelap. Pria misterius itu tengah menatap kepergian Alexa dari balik tembok. Mata indahnya itu nampak berkilau timpa cahaya lampu dan kulitnya yang putih pucat itu terlihat mencolok di tengah kegelapan malam.

"Hey kawan"

Ia refleks menoleh ke arah sumber suara tersebut dan mendapati seorang pria berfedora hitam dengan manik mata berwarna mocca tengah berdiri di sebelahnya sambil tersenyum tipis.

"Ada yang menarik?" tanya pria itu

"Tidak, tidak ada. Ayo pulang"

Mereka berdua berjalan berlawanan arah dengan Alexa dan menghilang di tengah-tengah keramaian para pejalan kaki yang baru saja keluar dari temapt berteduhnya.

(TIME LAPS)

Keesokan paginya, Alexa tengah berjalan menyusuri koridor kampusnya setelah meletakkan bukunya di loker. Gadis berambut hitam itu berjalan memasuki kelasnya dan meletakkan tasnya di atas meja lalu duduk menopang dagu dengan pandangan menerawang jauh. Ia masih belum bisa melupakan pria misterius yang ditemuinya semalam. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang berbeda dengannya dan ia merasa seperti pernah melihat pria itu di sekolah ini, dan matanya itu seakan menghipnotisnya untuk tetap terus memandangnya.

"Hi, Alexa" sapa Corrie

"Hi, Corrie" sapa balik Alexa

"Apa kau sudah dengar kabar tentang dua orang murid baru itu"

"Tidak, kenapa?"

"Kudengar mereka akan masuk kelas kita" bisik Corrie senang

"Lalu?"

"Astaga Alexa, apa kau tidak mengerti juga? Kedua orang itu pria dan kudengar dari Mrs. Luna mereka itu sangat tampan" ucap Corrie dengan mata berbinar-binar

"Dasar ratu drama" desisnya pelan

"Hey aku bukan....."

"Selamat pagi semua"

Kata-kata Corrie terhenti saatsuara melengking Mrs. Luna menginterupsi kegiatan seluruh siswa. Semua orang segera kembali ke tempat duduk masing-masing. Seluruh mata tertuju pada dosen galak yang masuk bersama dua orang pria asing, yang bisa Alexa tebak adalah murid pindahan itu.

Suasana kelas menjadi ramai karena para wanita di kelas itu terpesona oleh ketampanan kedua orang yang di bawa masuk dosen tua itu. Mrs. Luna berdiri di samping kedua orang asing itu sambil berdeham kecil dan suasana kelas kembali tenang.

"Anak-anak, kalian kedatangan teman baru hari ini. Silahkan perkenalkan diri kalian" ucap dosen tua itu sambil menatap dua orang di sebelahnya

"Halo semua, namaku Brian Elwin Hanner, kalian bisa memanggilku Brian" ucap pria dengan gaya rambut yang sedikit menentang gravitasi itu

"Dan namaku James Owen Sullivan tapi kalian bisa memanggilku Jimmy" lanjut pria berbadan tinggi besar di sebelahnya

"Mereka berdua baru pindah kemari beberapa bulan lau. Dan aku minta kerja sama kalian"

"Yes Miss" sahut seluruh siswa serempak

"Silahkan duduk"

Mrs. Luna mempersilahkan mereka duduk dan Kedua orang itu mengambil bangku belakang tepat dua bangku diseberang Alexa. Mereka segera mengeluarkan alat tulisnya dan mengikuti pelajaran dengan serius, namun pandangan Jimmy tak tertuju pada papan tulis tetapi tertuju pada hal lain atau lebih tepatnya pada seseorang. Mrs. Luna menerangkan sedikit pelajaran yang akan keluar pada Quiz nanti meski belum tentu semuanya akan keluar pada soal nanti. Semua memperhatikan dengan serius tak terkecuali Alexa, semua tampak serius memperhatikan pelajaran dan mencatatnya sesekali sampai tiba-tiba sebuah perasaan aneh menghinggapinya. Ia merasa seperti ada seseorang yang mengawasinya dari belakangnya. Alexa menoleh ke arah belakang dan mendapati Jimmy tengah memperhatikan dirinya. Keduanya saling menatap satu sama lain selama beberapa saat. Jimmy tersenyum ketika mengetahui kalau gadis itu membalas tatapannya. Alexa kembali mengalihkan pandangannya pada buku catatannya sambil menggelengkan kepalanya. Entah kenapa ia jadi gugup setiap kali menatap mata pria itu.

"Alexa, kau baik-baik saja?"

"Huh? Um yeah" jawabnya sambil tersenyum kecil

Corrie hanya mengangguk singkat lalu kembali fokus pada pelajaran. Alexa menarik nafas dalam-dalam dan berusaha konsentrasi pada pelajaran.

____________________

maaf ya kalau agak pendek. ini debut pertama Author, jadi harap maklum kalau agak ngaco dikit dan gaje - -"

well, jangan lupa comment and votenya

My Vampire RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang