"Lalu bagaimana cara mematahkan kutukannya?"
"Only with true love kiss."
•
•
•
"Terus rencana kamu apa? Mau nyium satu-satu semua cowo yang ada di sekolah ini?"
"Kalo bisa kenapa engga? ehehehe"
• Lee Haechan (g)
• Lee Jeno
• Genderswitch
• Fluffy
...
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~ I'll be grateful for that!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan diliatin terus. Ntar naksir loh."
"Dia siapa?"
"Dia? Maksud kamu cewe yang tidur di bawah pohon itu?"
"Emangnya aku lagi liatin orang lain?"
"Jangan sewot dong~ dia Moon Haechan, sekelas sama aku. Kenapa emangnya?"
"Ga, gapapa."
Sudah lama sebenarnya dia memperhatikan gadis itu, hanya saja baru ini dia penasaran akan siapa dia. Suatu kebetulan karena salah satu teman yang juga satu tim baseball dengannya sekelas dengan gadis itu.
Awalnya dia biasa saja, tidak merasa ada yang aneh dengan gadis itu. Tapi setelah beberapa bulan mengamatinya akhirnya dia sadar kalau gadis itu selalu datang tidur di bawah pohon tersebut di jam yang sama setiap harinya. Jam 12, saat bel istirahat berbunyi. Bahkan setelah dia selesai latihan bersama tim baseballnya, gadis itu masih di sana. Tertidur dengan lelapnya.
Bukan hanya di jam istirahat, bahkan gadis itu sering tertidur di mana saja dan kapan saja. Tidak mengenal waktu dan tempat. Guru-guru saja sudah menyerah dengannya. Ditegur juga tidak mempan. Beruntung dia termasuk dalam golongan siswa yang pintar di kelasnya. Meski dia tertidur di dalam kelas, pada akhirnya dia masih bisa menduduki peringkat 2 di kelasnya.
Julukan'sleeping beauty' pun sudah disematkan pada Moon Haechan karena penyakit tidurnya itu.
Awalnya Haechan benci dengan julukan tersebut. Awalnya Haechan benci dengan keadaannya ini. Haechan juga ingin bersenang-senang, membuat banyak teman, menikmati masa sekolahnya tapi bagaimana dia bisa melakukannya kalau dia terus tertidur seperti itu. Tidak ada yang bisa dia lakukan. Dokter saja tidak bisa menjelaskan penyakit apa yang diderita oleh Haechan karena saat pemeriksaan menyuluruh mereka tidak menemukan ada yang salah dalam tubuh Haechan.
Papa Mamanya juga sudah sampai membawanya ke berbagai tempat ibadah. Kuil, gereja, berpikir kalau Haechan mungkin saja ketempelan roh jahat tapi tidak. Saat Haechan dibawa ke tempat cenayang, perempuan cenayang itu mengatakan kalau Haechan itu dikutuk. Tapi ceritanya bagaimana, baik Haechan juga keluarganya tidak ada yang tahu. Lama-lama Haechan terbiasa juga.
Sama seperti bagaimana dia tertidur, beginilah juga dia terbangun dari tidurnya. Secara tiba-tiba.
Saat matanya terbuka, yang pertama kali dia lihat adalah kaki jenjang yang sudah dia tahu siapa pemiliknya. Dia tersenyum saat merasakan sesuatu di atas kepalanya.
"Gila ya Chan, demi sepotong roti cokelat aku rela dempet-dempetan sama cewe-cewe. Mana barbar semua lagi. Tiap hari kayak gini, yang ada penyet aku."