14. Lorong Legenda

421 62 28
                                    


Hai:v

_

Author POV.

"PAAAANNNYYYYYYY" teriak Ella dan Celline.

"EELLLLAAAAA CECEEEEEELLLLL" balas Fanny.

3 sekawan itu lalu berpelukan dan nangis dramatis di tengah ruangan. "Huuwwaaaa Ellaaa akoh kangen ma kamohh" ucap Fanny sok lebay.

"Akuh uga makk" balas Ella tak kalah lebay.

Maklum udah lama g ketemu.

"Ga kangen akoh Fann??" tanya Celline yang masih nangis lebay.

Fanny keselek air matanya sendiri. "Gak, wajah mu bosenin Cell" jawabnya jujur.

"Ingin ku berkata kasar.." -Celline.

Ella ngakak bentar. Trus dia liat ke pintu, dimana ada Dairian, Rayna, Vicco sama Rei. Tapi ga da tuh Matenya a.k.a si Rain. "Mana Rain??" tanya Ella.

"Dih anjir koq ga ada, tadi dia di sini" ucap Vicco nunjuk sebelahnya. "Aelah Tsundere pas g ketemu nangis mulu di kamar pas udah bisa ketemu ngilang" balas Rei menaikkan kacamatanya.

"2in"

"3in"

"4in"

"5in"

"6in"

"Vliss lah ya, kalo mau belajar ngitung jan sekarang" balas Ella menghentikan acara berhitung teman-temannya.

"PUNTEN BANG!"

Rain masuk ke kamar sambil nendang. Awalnya dia mau nendang pintu, eh pintunya masih kebuka, Alhasil Vicco + Dairian yang masih berdiri di pintu ketendang trus jatuh cium lantai. "BEBEB AKOOEEEHH" teriak Rain sambil lari ke Ella dengan air mata kebahagiannya. Dia trus nyodorin bucket bunga ke Ella sambil senyum hangat.

"Jir." Comment Rayna yang masang wajah datar.

-

Karena hari ini Ella sedang senang, dia hampir seharian melupakan dunia dan bermain bersama Rain di berbagai tempat. Mulai dari taman, perpus, ruang makan, kolam ikan, kandang naga, hutan, goa, ruangan bawah tanah, bahkan sampai nongkrong di atap.

"Ell, tau apa yang lebih indah dari langit sore, ga?" Intinya Rain mau ngegombal.

Ella menatap langit mendung di atasnya, lantas menggeleng. "Nggak, apa tuh?"

"Berdua, bersamamu~~"

Bugh! "Ih Rain bisa aja.." ucap Ella malu sembari memukul punggung Rain kencang. Salting dia.

Rain yang aslinya kesakitan menunjukkan senyum lebar yang tulus dengan mata berkaca-kaca. Sakit anjir pukulannya Ella.. Batin Rain meringis.

"Woii tukang bucin! Turun sini kita makan malam!!" Panggil Celline dari bawah. "Pacaran di atap anjir, ga modal banget" gumamnya.

--

Makan malam itu berlangsung tenang, tidak ada hal unik yang terjadi. Karena memang sejak awal mereka kalau makan, ga banyak tingkah. Apa lagi sejak ada kejadian 'Seseorang mati karena keselek makanan pas mainan bareng temen pas lagi makan'. Nah loh.

"Nguueenngg terbangg~~!!" seru Celline senang saat dia di gendong Vicco dan mereka berlarian di koridor menuju kamar.

"Awas ja-"

Gubrakk!!

"AWOKAWOKAWOK MAMPUS!!"

"Nzay potnya pecah.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MLA S2 : Journey To The War[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang