Jinhyuk dan Yuvin duduk berhadapan di meja pojok kantin untuk menenangkan cacing yang berdemo sedari tadi, memesan semangkok bakso dan segelas es teh manis.
"Vin tiup dulu makanannya, masih panas ntar lidah lo melepuh" tegur Jinhyuk saat melihat Yuvin langsung memakan bakso dihadapannya yang masih mengepulkan asap tanpa meniupnya terlebih dahulu.
Yuvin cepat-cepat mengunyah makanan dimulutnya saat rasa panas membakar lidahnya hingga matanya berkaca-kaca.
Jinhyuk pindah duduk ke samping Yuvin,
"Buka mulutnya Vin"
"Ngapain?"
"Udah buka aja sih"
Jinhyuk memperhatikan lidah Yuvin yang terbakar dan memintanya untuk menjulurkan lidah, yang kali ini langsung dituruti Yuvin tanpa banyak kata.
Yuvin terkesiap saat Jinhyuk mencondongkan tubuh kearahnya dan menghisap lidahnya.
Yuvin mencoba mendorong Jinhyuk menjauh saat hisapan dilidah bertambah dengan lumatan dibibirnya.
"Jinhyuk! lo apa-apaan sih?!" kesal Yuvin saat Jinhyuk menjauhkan tubuhnya
"Ngobatin lidah lo. Oh iya, gebetan lo liat kita ciuman tuh" jawab Jinhyuk santai sambil mengendikan bahunya ke arah Sakura.
Yuvin berdiri dari duduknya untuk menghampiri Sakura, meninggalkan Jinhyuk dengan tangan terkepal erat di tempat duduknya.
********
Setelah kurang lebih lima menit, Yuvin kembali ke mejanya dan Jinhyuk dengan muka cemberut.
"Ini semua gara-gara lo!"
"lah gue kan nggak ngapa-ngapain Vin, kenapa jadi gue yang salah?"
"Enggak ngapa-ngapain pala lo! gara-gara kak Sakura liat lo nyium gue dia jadi nyuruh gue pacaran aja sama lo! katanya kita tuh saling suka soalnya kita terlalu deket terus gue manja banget ke lo. Kalo ada apa-apa selalu lo yang pertama kali gue cari. Kak Sakura gila kali ya mikir kaya gitu" jelas Yuvin panjang lebar
"Lah emang bener kak?" Jawab Jinhyuk sambil menatap Yuvin intens sambil menaikan alis kanannya kemudian mencondongkan tubuh yang membuat Yuvin refleks memejamkan matanya.
"Berharap dicium lagi ya Vin?"
Yuvin membuka mata dengan telinga memerah mendengar ucapan Jinhyuk, melihat Jinhyuk tengah menatapnya dengan tawa tertahan.
Yuvin beranjak dari bangkunya dengan kesal bercampur malu,
"Mau kemana? makanan lo belum habis"
"bodo!"
jawaban Yuvin membuat Jinhyuk tertawa geli, memilih menyusul Yuvin dan merangkul bahunya sebelum Yuvin pergi terlalu jauh dan marah kepadanya.