Yuvin melayangkan pukulan bertubi-tubi kepada Felix. Amarah Yuvin benar-benar tidak terkontrol saat cowok dibawahnya menghina Yoonji, sahabatnya di depan umum. Mengatakan bahwa Yoonji adalah seorang pekerja malam yang menjajakan tubuhnya. Memang benar bahwa Yoonji bekerja di bar sebagai bartender untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, tapi tidak pernah sekalipun Yoonji menjual tubuhnya kepada para pria hidung belang di luar sana.
Yuvin baru berhenti saat ada seseorang yang menarik tangannya menjauhi tubuh Felix dengan kasar.
Yuvin menatap nyalang orang yang menghentikannya menghajar Felix, yang ternyata adalah Hangyul. Si ketos idaman, most wanted guy, good boy dan julukan baik lainnya.
Yuvin memberontak mencoba menarik tangannya dari cengkraman Hangyul saat cowok itu membawanya menjauhi kerumunan. Ia tahu betul kemana Hangyul akan membawanya, ke ruang ketos, ruangan pribadi Hangyul. Tempat dimana Hangyul bebas melepaskan topengnya dan menjadi diri sendiri. Seorang monster.
Hangyul membanting tubuh Yuvin ke belakang pintu setelah menguncinya, mengukung tubuh yang lebih tinggi sedikit darinya.
"Lo nggak bisa ya sehari aja nggak buat masalah?" Tanya Hangyul sambil mencengkaram rahang Yuvin agar menatap matanya,
"Dia duluan yang mulai bangsat! Dan lo pikir lo siapa mau ngatur-ngatur gue hah?!"
Hangyul melumat bibir atas dan bawah Yuvin bergantian sebelum kemudian menggigit bibir bawah Yuvin hingga berdarah,
"Lupa kalo lo udah gue beli dari bokap lo yang pemabuk?" bisik Hangyul ditelinga Yuvin sebelum melepaskan Yuvin dan duduk di kursi kebanggaannya,
"Strip and ride me baby"
Perlahan Yuvin melepas kancing kemejanya satu per satu, dilanjutkan dengan celana panjang dan celana dalamnya.
Hangyul memberi isyarat agar Yuvin duduk dipangkuannya. Hangyul mengangkat sebelah alisnya saat melihat Yuvin bergeming di tempat.
"Nunggu apa lagi? mau gue seret?" tanya Hangyul dingin
Dengan terpaksa Yuvin melangkah ke arah Hangyul dan duduk dipangkuannya. Dengan perlahan Yuvin memasukan penis Hangyul ke holenya yang kering membuat air menggenang dinetranya. Hangyul mendorong paksa tubuh Yuvin ke bawah sehingga penisnya terbenam sempurna dihole Yuvin membuat Yuvin menjerit tertahan. Hangyul menyuruh Yuvin agar menggerakan tubuhnya naik turun sementara Hangyul terus membuat tanda dibahu dan dada Yuvin, sesekali memainkan niple pink kecokalatan Yuvin. Yuvin menggerakan tubuhnya semakin cepat saat merasa klimaksnya semakin dekat. Benar saja beberapa menit kemudian Yuvin datang hingga lubang senggamanya terasa semakin erat meremas penis Hangyul, membuatnya ikut menyemburkan lahar panasnya tak lama kemudian.
Hangyul membaringkan Yuvin di ranjang kemudian pergi ke kamar mandi untuk mengambil air guna membersihkan tubuh Yuvin. Setelah bersih, Hangyul menutupi tubuh telanjang Yuvin dan mengecup bibirnya.
"Istirahat dulu disini. Jangan sampai kabur lo" ucap Hangyul sebelum meninggalkan ruangan dan mengunci pintunya.