Yuvin sedang duduk di bangku taman belakang kampus yang sepi sambil memakan bekal saat salah satu kakak tingkat panitia ospek menghampirinya,
"Kamu ngapain disini sendirian?"
"Kak Kookheon nggak liat aku lagi makan?" Jawab Yuvin ketus tanpa memandang lawan bicaranya,
"lho kok ketus gitu? kenapa hm?"
"Gpp. Udah kakak pergi aja, mending urusin aja tuh kak Yoonji"
"Kamu cemburu? Ayolah Vin kakak kan cuma bantuin dia doang"
"Bantuin kok pake peluk-pelukan segala"
"Yoonji tadi jatuh makanya kakak bantu jalan Vin, udah gitu doang"
"Ish!"
Yuvin tersenyum lebar saat pikirannya mengingat sesuatu,
"Nanti ada pepero game kan kak?"
"Iya, kanapa?" tanya Kookheon curiga
"Ntar aku mau ngajuin diri ah buat main pepero gamenya bareng Jingon ke panitia"
"Enggak boleh!"
"Kenapa? toh cuma game kan? Lagian kalau aku ajakin kakak selalu nolak, katanya enggak suka. Pokoknya nanti aku mau main game itu titik!"
"Enggak usah macem-macem Vin"
"Apa sih? Kan cuma game jadi nggak usah cemburu kak"
"Enak aja! Kalo kamu main sama orang ada kemungkinan bibir kamu nempel dong, mana boleh"
"Enggak papa nempel dikit. Udah ah aku mau balik ke lapangan, jam istirahatnya udah mau habis. Dadah kakak!"
******
Kookheon sedang menuju ruang senat saat rungunya menangkap pembicaraan mengenai kekasihnya,
"Lo tau nggak anak fakultas seni yang tadi disuruh nyanyi di depan?"
"Yuvin? Dia mah satu sma sama gue"
"Udah punya pacar belum? Kenalin dong"
"Enggak tau soalnya nggak kenal deket. Tapi dari dulu anaknya easy-going sih"
"Bagus deh, abis kelar ospek kenalin ya ntar lo gue traktir makan deh"
"Wkwk gampang lah ntar"
******
Para mahasiswa baru diarahkan untuk duduk membentuk lingkaran mengelilingi lapangan. Setelah rapi Kookheon membuka kegiatan siang itu,
"Selamat siang adek-adek mahasiswa, masih semangat?"
"Siang, masih kak!"
"Wkwk bagus. Karena hari ini merupakan pepero day kita bakalan ngadain pepero game. Heh itu yang di belakang lagi ngobrol sini maju ke depan"
Yuvin maju ke depan sambil menggerutu dalam hati karena ketahuan mengobrol,
"Sebagai hukuman kamu harus main pepero game sama kakak"
Kookheon dan Yuvin masing-masing menggigit ujung pepero kemudian memakannya sampai bibir mereka hampir bersentuhan. Kookheon menahan tengkuk Yuvin saat Yuvin akan memperluas jarak mereka. Melumat bibir manis yang selalu menjadi candunya selama satu menit sebelum mengakhirinya.
"Sorry kelepasan. Abisnya bibir pacar gue ini candu banget sih jadi nggak tahan buat cium" ujar Kookheon dengan watadosnya sambil memandang tajam orang yang tadi membicarakan kekasihnya.
persetan kalau abis ini dia bakalan diceramahin habis-habisan asalkan semua orang tau kalau Yuvin itu cuma miliknya.
