Yuvin berbaring menghadap Seungyoun yang tertidur pulas usai melakukan pergumulan panas dengannya. Ia merasa sangat beruntung memiliki Seungyoun dihidupnya.Yuvin mengingat kembali pertemuannya dengan Seungyoon kala itu. Ah lebih tepatnya moment memalukan awal mula kedekatan mereka.
Jauh sebelum itu Yuvin sudah pernah bertemu dengan Seungyoun. Kala itu Yuvin tengah berbelanja berbagai camilan di supermarket sebagai teman menonton film. Tetapi saat akan membayar belanjaannya Yuvin baru sadar kalo ia tidak membawa dompet, padahal semuanya sudah dihitung dan di belakangnya sudah banyak yang mengantri. Beruntung Seungyoun berbaik hati membayarkan belanjaan Yuvin. Saat Yuvin meminta nomor rekening Seungyoun untuk mengembalikan uang tersebut Seungyoun malah menolak dan berkata agar ia simpan saja uangnya untuk membeli camilan lain kali.
Pertemuan kedua mereka jauh lebih memalukan bagi Yuvin, walaupun pertemuan itulah yang membuat mereka dekat hingga kini menjadi sepasang kekasih.
Empat bulan setelah kejadian memalukan di supermarket, Yuvin masuk ke SMA Produce, salah satu sekolah bergengsi di kotanya. Hari itu adalah hari pertama Yuvin bersekolah disana jadi hanya diisi dengan pengenalan lingkungan sekolah. Berbagai eskul di sekolah melakukan pertunjukan untuk menarik siswa baru agar bergabung dengan klubnya. Saat itulah Yuvin melihat Seungyoun lagi. Seungyoun selaku kapten tim basket tengah memberikan penjelasan singkat di depan, baru kemudian bersama timnya melakukan mini game. Setelah club basket selesai, para siswa diberi waktu 15 menit untuk beristirahat.
Saat Yuvin dan temannya mencari meja yang kosong di kantin, Yuvin melihat Seungyoun bersama teman setimnya duduk di meja paling pojok. Yuvin merasa pipinya memanas saat pandangan keduanya bersibobrok. Meskipun ingin, Yuvin merasa tidak bisa mengalihkan tatapannya dari Seungnyoun dan malah tenggelam dalam tatapannya hingga ia tidak memperhatikan jalan dan berakhir menabrak salah satu pilar di kantin hingga jatuh terduduk. Semua orang di kantin menertawakan Yuvin membuatnya ingin menghilang saja dari bumi.Dalam keadaan terpepet(re: benar-benar malu) sebuah ide cemerlang muncul diotak Yuvin. Yuvin akan pura-pura pingsan agar orang mengira ia tengah sakit sehingga tidak fokus dan menabrak tembok. Yaps itu ide yang brilian.
Yuvin tersenyum dalam hati saat tawa orang-orang disekitarnya berubah menjadi seruan panik. Ia merasa ada yang mengangkat tubuhnya dan membawanya meninggalkan kantin. Tak lama Yuvin merasakan orang tersebut membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Setelah beberapa menit tanpa ada suara apapun, Yuvin membuka matanya hanya untuk terperanjat saat netranya menangkap sosok Seungyoun yang berdiri di sebelahnya tengah tersenyum.
"Udah selesai pura-pura pingsannya Vin?"
"Hehehe eh- KAKAK KOK TAU NAMA AKU?!"
"kan ada name tag nya Vin"
"Oh"
"Wkwkw lo selalu segemes ini ya Vin?"
"Maksud kakak?"
"Lo lupa? Awal kita ketemu kan lo lupa bawa dompet padahal udah ngambil jajanan banyak. Muka panik lo lucu banget sumpah. Terus hari ini juga bisa-bisanya nabrak pilar terus pura-pura pingsan. Yah walaupun hari ini gara-gara kegantengan gue sih"
"Dih pede banget kak"
"Iyalah pede. Dikira gue nggak sadar apa diliatin mulu sejak di lapangan?"
"kak bisa diem nggak?"
"kenapa?"
"Gue maluuu!" teriak Yuvin sembari menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan, sementara Seungyoun malah tertawa geli di sebelahnya.