Chapter 12

1.9K 89 12
                                    

Pagi-pagi sekali Prilly sudah berada disekolah. Ia sengaja datang pagi karena hari ini ada ulangan Bahasa Inggris. Bukannya Prilly tidak bisa Bahasa Inggris atau bagaimana, ia hanya tak suka dengan gurunya, Ibu Emi.

Guru yang satu itu sangatlah cerewet. Ia sangat suka sekali menghukum siswi yang cantik, sedangkan para siswa tak ada satupun yang ia hukum malahan ia selalu menggoda para siswa. Prilly pun tak luput dari hukuman demi hukuman yang ia berikan. Bahkan waktu itu Prilly dihukum karena hal yang konyol. Ia beranggapan bahwa Prilly menyaingi dandanannya, padahal tak pernah sekalipun Prilly mengenakan make-up ke sekolah.

Sesampainya dikelas Prilly tak menemukan satu pun teman sekelasnya. Ia menaruh tasnya dikursi paling belakang dan langsung menempelkan kepalanya diatas meja, mencoba untuk tidur lagi.

"Tumben lo udah disekolah." Seru sebuah suara.

Prilly langsung mengangkat kepalanya dan menemukan Aliando sudah menaruh tasnya dimeja depan Prilly. Ia langsung mencubit pipi Prilly dengan gemas.

"Sakit Ali!" Jerit Prilly ketika merasakan cubitan Aliando yang kuat.

Aliando terkekeh geli, "Siapa suruh pipi lo tembem banget."

"Udah, jangan ganggu! Gue mau tidur!" Prilly langsung membenamkan kepalanya dikedua tangannya.

"Yaelah, Pril. Bangun kek temenin gue ngobrol." Aliando mencolek-colek badan Prilly.

"Ogah. Pergi lo." Seru Prilly yang mengibas-ngibaskan sebelah tangannya.

"Pril."

"Hm."

"Pril."

"Hm."

"Pril."

"Hmmm."

"Pril."

Tiba-tiba saja Prilly menggebrak meja, "Apaan sih, Li? Berisik banget! Gue ngantuk nih." Serunya seraya meninggalkan Aliando.

"Yaelah, Pril. Gue butuh temen buat ngobrol kali."

Aliando langsung berdiri dan berniat untuk mengejar Prilly, namun ketika ia sampai didepan pintu tiba-tiba saja Randy muncul dihapannya dan langsung menarik Aliando masuk ke dalam kelas kembali.

"Wey, gue mau nyusulin Prilly nih." Seru Aliando yang sedang berusaha melepaskan lengan kanannya dari Randy.

"Kagak bisa, PR english gue belum kelar. Gue mau pinjam PR lo." Randy masih berusaha menyeret Aliando.

Tangan kiri Aliando yang bebas mengacak-acak rambutnya dengan frustasi, "Astaga Ran, lo tinggal ambil aja di tas gue kenapa sih. Biasanya juga lo ambil sendiri tanpa minta ijin."

"Lo harus jelasin PR nya ke gue."

"What should I explain to you?! Your mother is a british! It's impossible that you need an explanation for your homework." Omel Aliando dengan frustasi.

"Masalahnya ini PR essay bego, kalo misalnya cuma ngerjain soal atau ngarang bebas ya gue nggak perlu minta bantuin lo kali. And dude, there's no connection between my mom and my homework."

"Kan ada google Ran, lo tinggal cari referensi mau bikin essay yang gimana. Gue aja search di google."

"Alah, daripada lo banyak omong. Mendingan lo jelasin ke gue ini essay lo pakai jenis yg ke berapa."

Akhirnya dengan sangat terpaksa Aliando mengajarkan step by step membuat essay, dan mengurungkan niatnya untuk mengejar Prilly.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Too LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang