19. Memberi Ruang

1K 118 4
                                    


"Ada yang ingin ku katakan padamu" Tay menatap serius ke mata Namtan yang semakin bingung

"Apa?"

"Aku tau kau mencintaiku. Aku tau kau ingin perjodohan kita tetap berlangsung. Aku tau kau sangat baik padaku...."

Sebelum Tay menyelesaikan ucapannya, Namtan sudah melayangkan pelukan padanya.

"P'Tay, tentu saja mencintaimu. Aku sangat menyayangimu. Aku sangat senang hari ini bisa bersamamu. Aku tidak akan pernah melupakan hari ini" Namtan melepaskan pelukannya lalu mengecup bibir Tay.

Tay diam membisu karena ia akan merasa bersalah merenggut kebahagiaannya hari ini karena membahas pembatalan perjodohan mereka. Namtan terlihat sangat bahagia melihat sunset bersamanya. Tay berencana menunda membicarakan masalah perjodohan mereka. Tay hanya berfikir Sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat.

"Sebaiknya kita pulang. Semakin malam cuaca akan semakin dingin"

"Baiklah. Ayo kita pulang" ucap Namtan dengan semangat

Di sepanjang jalan Namtan tidak henti-hentinya mengoceh dan Tay hanya merespon dengan satu hingga dua kata karena ia sedang sibuk memikirkan cara pembatalan perjodohan mereka tanpa membuat Namtan sedih.

Sesampainya dirumah Namtan.

"P'Tay, kau tidak mau masuk dulu? Mama pasti senang kalau P'Tay mengunjunginya"

"Mmm.. Maaf aku tidak bisa. Aku harus pergi sekarang. Lain kali aku akan berkunjung"

"Yah,, baik lah" ucap Namtan sedih.

"Maafkan aku. Aku ada janji"

"Iya.. tidak apa-apa" balas Namtan mengecup pipi Tay.

"Ee.. Namtan" Tay memanggil Namtan yang akan membuka pintu mobil

"Ya?"

"Aku ingin bicara sesuatu padamu"

"Apa?"

"Aku ingin bicara tentang......... perjodohan kita"

"Kenapa? Apa P'Tay mau segera melamarku?" Namtan menggoda Tay

"Bukan.. Tapi, .. " sebelum Tay melanjutkan kalimatnya, Namtan membungkam bibir Tay dengan ciuman.

Tay yang kaget mendorong pelan bahu Namtan agar menghentikan tindakan dadakan yang Namtan lakukan padanya.

"Maaf, sebaiknya aku pergi sekarang" ucap Tay

"Baiklah. Hati-hati dijalan"

"Um" Tay mengangguk

Namtan keluar dari mobil dan Tay langsung mengemudikan mobilnya menjauh dari Namtan.

"Astaga. Dasar bodoh kau Tay!! Arghhh Apa yang harus kulakukan" Tay yang kesal meratapi kebodohannya. Tay memukul stir mobil nya meluapkan kekesalannya pada dirinya sendiri.

Selama perjalanan Tay hanya memikirkan New. Ia ingin sekali bertemu dan mendengar suara New. Tapi ia sudah janji pada dirinya sendiri memberi ruang。untuk sementara waktu. Tapi, belum cukup sehari, ia sudah merindukan New lagi.

......🍑🍑🍑 ......

"New... Ayo bangunlah.. kau harus ikut kami" Gun dan Krist berusaha membuat New bangkit dari tempat tidur nya

"Jangan ganggu aku. Biarkan aku tidur"

"New, kau tidak bisa terus-terusan begini. Kau harus ikut kami" Gun tidak habis akal. Ia menarik tangan New agar ia duduk.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang