10. Rumit

1.3K 121 5
                                    


"Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya Gun

"Aku tidak akan berharap lebih. Mungkin aku harus menjauhinya"

"Tidak bisakah kalian tetap menjadi teman seperti biasa?"

"Itu akan membuatku semakin sulit melupakannya. Lagipula aku tidak ingin menjadi perusak hubungan antara dia, pacar, dan sahabatnya"

"Jika itu yang kau mau, aku akan selalu mendukung apapun keputusanmu"

"Terimakasih .. aku senang aku masih mempunyai teman yang selalu ada untukku"

"Selalu. Kita sudah sahabat dari lama. Aku selalu ada untukmu" ucapan Gun membuat New terharu.

...... 🍑🍑🍑 ......

Pagi seperti biasanya. New, Gun, dan Krist sarapan bersama. Semua lahap menantap sarapan mereka kecuali New. Ia hanya membolak balik makanan nya seperti tidak ada nafsu makan sama sekali tidak seperti biasanya.

"New, kau baik-baik saja?" Tanya Krist

"Aku baik-baik saja"

"Aku tau kau sedang memikirkan sesuatu. Apa yang kau pikirkan? Kenapa kau tidak memakan makananmu? Itu terlalu aneh"

"Aku.." baru satu kata yang New ucapkan, Suara nada dering handphone nya berbunyi.

Setelah New melihat nama di layar handphone nya, ia sengaja untuk tidak mengangkat nya.

"Kenapa tidak diangkat? Tanya Krist

"Aku tidak ingin semua orang membenciku karna aku dekat dengannya" jawab New

"New, kau tidak salah. Dia hanya cemburu padamu"

"Mungkin kau benar, tapi aku juga tidak ingin menjadi perusak hubungan dia dan pacarnya" ucap New

"Pacar?" Ujar krist yang kaget

"Uhm. New baru tau ternyata P'Tay sudah punya kekasih"

"New, aku rasa kau harus menyelesaikan permasalahanmu dengan Mild. Cobalah mengobrol dengannya"

"Uhm akan ku lakukan. Aku ingin semua ini clear dan aku bisa tenang setelah itu"

"Lalu, bagaimana dengan Tay?" Tanya Krist

"Aku akan melupakannya. Dan menjauh dari permasalahan yang berhubungan dengannya"

Krist dan Gun menepuk-nepuk pelan punggung New. Hanya itu yang bisa mereka lakukan untuk membuat New tenang.

Setelah mereka menyelesaikan sarapan mereka, mereka berangkat ke fakultas mereka masing-masing.

Sesampainya di kelas, New melihat Mild sedang mengobrol dengan teman-temannya. New menimbang-nimbang memikirkan apakah waktu yang tepat untuk membicarakannya sekarang? New melangkah mendekati Mild. Tangannya dingin tapi ia harus menyelesaikannya hari ini juga.

"Mild, .......... mm.. Boleh aku bicara padamu?" Tanya New gugup

"Apa?" Jawabnya cuek

"Boleh kita bicara diluar?"

"Aku malas. Bicaralah disini"

"Mild. Aku mohon sebentar saja. Aku janji"

"Baiklah"

Mild mengikuti New dari belakang. New membawa nya ke dalam ruangan Laboratorium yang masih sepi.

"Kenapa kau membawaku kesini?" Tanya Mild

"Ada yang ingin aku bicarakan"

"Soal apa?"

"Tay"

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang