7. Pilihan yang sulit

1.2K 116 2
                                    

"Ayo kita pulang" ucap Gun. Sudah tidak tau berapa jam mereka disana.

"Kau yakin mau pulang" Goda Krist

"Sialan kau. Aku juga tidak mau terlalu lama disini. Malu setiap kali mereka melihat kearah kita" Gun melirik ke arah meja yang disana ada Tay, Off dan Arm.

"Benar juga. Mereka selalu melihat ke arah sini. Apa yang salah dengan kita? Apa kita terlihat aneh?" Pikir Krist

"Entah lah. Sudah lah ayo kita pulang"
"Oke.. oke ayo pulang" New bangkit dari duduknya.

Baru beberapa langkah mereka meninggalkan meja mereka, Seseorang memanggil salah satu dari mereka bertiga.

"New." Sapa nya

Orang itu adalah Tay yang tiba-tiba mendekatinya

"Iya? Ada apa?" Tanya New

"Apa kau mau pulang?"

"Uhm. Kami mau pulang"

"Oh.. apa kau mau ku antar?"

"Tidak usah. Aku pulang dengan mereka" tolak New

"Kami pergi dulu Phi" ucap New

"New" Tay mencegat tangan New

"Iya?"

"Hati-hati dijalan" ucap Tay

"Uhm. Aku pergi dulu. Byee"

"Bye"

...... 🍑🍑🍑 ......

"Tay, itu siapa?" Tanya Arm

"Oh.. aku lupa mengenalkannya padamu. Dia temanku" jawab Tay

"Aku rasa dia lebih dari sekedar teman" Off menyela pembicaraan kedua temannya

"Maksudnya?" Tanya Arm

"Tay suka padanya" jawab Off

"Aku tidak suka padanya. Dia cuma teman" ucap Tay

"Kau masih belum sadar huh?"

"Sadar apanya? Dia benar-benar hanya teman biasa" Tay masih mengelak

"Kalau cuma teman, kau tidak akan mungkin sepeduli itu padanya. Kau bahkan lebih peduli padanya daripada pacar mu sendiri" ejek Off

"Jangan sok tau. Kau tidak tau apa-apa" Tay kesal

"Aku tau. Aku sudah mengenalmu dari lama. Kau tidak bisa bohong padaku"

"Aku bukan gay! Kami hanya teman biasa" Tay mengelak

"Kau hanya belum sadar, tunggu saja kau menyadarinya sendiri suatu saat nanti" Off menepuk punggung Tay

"Itu imajinasi kau saja. Aku sudah mempunyai Namtan. Aku tidak akan mengkhianatinya"

"Sudah.. sudah!! Kenapa kalian yang jadi bertengkar?" Arm menjadi penengah mereka

"Dia yang mulai" Tay menunjuk Off

"Sudah .. Sudah.. kalian ini kadang akur kadang sudah seperti kucing dan anjing saja"

Setelah itu, Off dan Tay mulai berhenti berdebat.

"Tay, kau tidak mau menjemput Namtan dari tempat kursus?" Tanya Arm lagi

"Tidak. Katanya dia bersama temannya" jawab Tay

"Oh.."

"Sebaiknya aku juga pulang. Masih ada tugas yang belum aku kerjakan" Tay pamit ke kedua sahabatnya

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang