Kata Pengantar

592 98 37
                                    


Halo, ini bukan karya pertama saya ya? Sopan sekali saya baru berkenalan setelah karya ke berapa, hahaha. Saya pengguna username @JudgingTheNorm baik di akun twitter maupun di akun ini, tapi panggil saja Nef, diambil dari inisial nama asli saya NF agar lebih mudah diucap.


Ini pertama kalinya saya menulis dalam bentuk cerita dan langsung mencoba mengangkat isu sosial. Agaknya saya terlalu percaya diri disini. Tapi di bangku sekolah dulu saya sering mendengar para guru berkata "Kamu mungkin akan menyesal bila mencoba kemudian gagal, namun kamu akan lebih menyesal bila tidak mencobanya sama sekali." Berbekal ilmu seadanya dan sharing (alias tanya mulu) sana-sini pada teman-teman yang baik hati, saya persembahkan:


SERI METER #1


RUDINMETER


Rudin adalah sebuah sinonim dari kata miskin. Meter sendiri merupakan satuan ukur. Dalam judul ini penggabungan kata Rudinmeter tentu saja dapat diartikan sebagai tolak ukur kemiskinan. Siapa lagi yang menciptakan alat ukur ini bila bukan masyarakat? Labeling yang dilontarkan oleh sebagian masyarakat elit membuat sisi rakyat miskin seakan menjadi tak berdaya. Apalagi mengenai mindset yang berkembang belakangan, dengan jargon "uang memang bukanlah segalanya, namun segalanya membutuhkan uang". Pernyataan berbelit yang membuat pemikiran menjadi sempit. Sehingga peran si miskin kian menghilang di kalangan masyarakat. Bila nilai suatu kedudukan hanya berdasarkan uang, kasta tampaknya masih tetap melekat pada zaman yang katanya sudah sama rasa sama rata ini. Cerita ini insyaallah akan berlanjut dengan judul "PUANMETER" yang mengangkat isu sosial lainnya.


"Is human value based on the money they can earn?"-NF-

Rudinmeter (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang