MS-5

295K 1.8K 16
                                    


⚠️⚠️⚠️
21+
Partttt bikin basahhh ati* buat readerss
Guttt membaca readers
🔞🔞🔞🔞



-----


"Shh.. shh..!" desisku sambil mengulum lidahnya.

Tangan kananku, setelah membimbing tangan kiri dia menggenggam penisku
lalu meneruskan perjalanannya ke celah paha nya yang sudah basah.
Gue mencari celah-celah lalu menyisipkan jari telunjuk dan tengahku di situ.
Kugerakkan ke keluar-masuk dan dia mendesis-desis,
Genggamannya di penisku terasa mengeras.
'Gue nggatahan lagi!!' gejolak nya

"Masukin ya, hon?" bisikku, lupa pada janjiku.

"Ja.. jangan, Dar..!"

"Gu.. gue nggak tahan lagi, hon..!" pintaku.

"Di.. dijepit paha aja ya, Darr..?"

Tanpa kusuruh, dia lalu telentang dan mengangkangkan pahanya.
Pelan gue menaikinya.
Dia membimbing penisku di antara pahanya sekitar sejengkal di bawah vagina,
lalu menjepitnya.
Ia menggerak-gerakkan pahanya sehingga penisku terpelintir-pelintir nikmat sekali.

Payudara besar nya menekan dadaku juga. Tangan kiriku mengutil-ngutil puting kanannya. Ciuman ke bibirnya kulanjutkan lagi,
jemari tangan kananku juga terus berupaya memasuki vagina nya dan mengocoknya.

"Heshh.. heshh.. Darr ehh.. mm..,"
dia sulit bicara karena mulutnya masih kukulum.

"Tanganmu.. Darr..!"
tangan kanan dia berusaha menghentikan kegiatan tangan kiriku di putingnya,
sedang tangan kanannya berusaha menghentikan kegiatan jemari kananku di vaginanya.

Dipegangnya jemariku. Gue hentikan gerakan, tapi tiga jari tetap terendam di vagina basah itu dan kukutil-kutil kecil.
Sampai dia tidak tahan dan mengangkangkan sedikit pahanya hingga jepitan
pada penisku terlepas. Cepat kutarik jemariku
dari situ dan kunaikkan sedikit tubuhku sehingga
sekarang ganti zakarku berada di pintu
gerbang nikmat itu. Kepalanya malah sudah menyeruak masuk.

"Hshh..Darr, jangan dimasukkan..!"
dia buru-buru memegang zakarku, digenggamnya.

"Tapi gue udah nggak tahan .." desisku.

"Cukup kepalanya aja, Dar.. dan jangan dikocok..!"
dia memperketat genggamannya, sementara gue semakin memperderas tekanan ke vaginanya.

"Ii.. inget janjimu, darr..!"

"Ta.. tapi lo juga ingin kan?" tanyaku polos.

"Ii.. iya sih, darr. Gue juga sudah nggak tahan. Ta ..taapi..."

"Kalo gitu, apa Lo punya jalan keluar? Kita udah sama-sama terangsang berat. Tapi Lo nggak mau gue masukin "

"Egh.. gini aja darr. Gue akan.. ugh.. mengulum punya lo. Turunlah sebentar..!"

Dan gue pun menurut, turun dari atas nya dan telentang. Dia bangkit lalu memutar badannya dan mengangkangiku.
Mulutnya ada di atas penisku dan vaginanya di atas wajahku.
Kurasakan ia mulai menggenggam dan mengulum 'garuda perkasa'-ku.
Dikulum dan digerakkan naik turun di mulutnya.

Shiit.. hsshh.. nikmat sekali. Jemariku segera menangkap pinggulnya yang bergerak maju mundur dan segera
kuselipkan empat jari kanan ke vaginanya. Kugerakkan cepat, malah agak kasar, keluar masuk sampai basah semua.

"Ugh.. uughh.. uagh...! gue mau keluar, mm.. mm.." dia terus mengulum sambil meracau.

Sekejap kemudian tubuhnya berhenti bergerak, lalu pinggul yang kupegangi terasa berkejat-kejat. Kemudian cairan hangat membanjiri
Tanganku dan sebagian menetesi dadaku. Kurasakan cairan itu seperti air maniku hanya lebih encer dan bening.

Dia kemudian terkapar kelelahan di atasku dengan posisi mulutnya tetap mengulum
penisku sambil mengocoknya. Tidak berapa lama, gue pun merasa mau keluar.

"Egh.. egh.. gue. mau keluar..!" dia malah mempercepat kocokannya dan memperdalam kulumannya.

Gue berkejat dan muncrat memasuki mulut dia dan ditelannya, semuanya habis ditampung mulut nya. Akhirnya gue pun lemas dan ikut menggelepar kelelahan.

Tangan-kakiku terkapar lemas ke kiri-kanan.
Dia juga terkapar kelelahan namun mulutnya masih terus menjilati penisku sampai bersih,
barulah kemudian dia berbalik dan memelukku. Wajah kami berhadapan, mata nya dia merem-melek.
Namun, akhirnya dia terlena dan aku pun bebas memasukkan penisku ke vaginanya.
Dan gue selalu mengeluarkannya didalam.

Ya, akhirnya kami hari ini tidak keluar kamar. Selama di dalam kamar, di atas ranjang, kami tidak pernah mengenakan pakaian barang selembar pun
Jam enam pagi waktu itu.
Gue pun segera menebarkan selimut lagi di atas tubuh polos kami dan memeluknya dengan ketat.
Rasanya gue nggam mau melepaskan tubuh dia walau sekejap pun.
'Persetan dengan pekerjaanku.!!'










Nexttt chapter....

###
21+
Kalo ada yang bingung atau gimana komen aja di bagian ceritanya yah nanti bakal gue jawab*
Lagi ma
🔞🔞🔞

Maniac Sex With my WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang