♡Part 1♡

999 74 9
                                    


Pagi hari di mansion mewah milik keluarga kim tampak ada keributan.

"Apakah kau tidak bisa menyempatkan waktumu sebentar saja? Apakah kau layak di sebut seorang ibu? Ha?!"
Terdengar suara bentakan seorang pria paruh baya di meja makan.

"Tidak usah membentakku! Pikir saja sudah sebaik apa dirimu, apakah kau tidak memiliki waktu untuk sunoo juga? Mengapa kau memakiku ?! Bukankah kau juga sama dengan ku,dasar munafik!"
Balasan di lontarkan oleh seorang wanita cantik yang ada di depan pria paruh baya tersebut.

"Sudah cukup!"
Teriak seorang anak manis yang muak melihat eomma dan appanya yang sedang bertengkar karnanya.
"Cukup appa,eomma! Aku lelah,aku lelah selalu mendengar kalian berdebat,tidak ada yang ingin mengalah"
Suara parau terdengar dari mulut cherry milik anak laki laki tersebut.

"Eomma, appa.." Suaranya terhenti ,benar saat ini matanya memanas, ia tak tahan dengan semua ini. Tapi ia juga tak suka terlihat lemah. Apalagi harus menangis di depan orang tuanya.
"Kalian pergi saja bekerja, tak apa,aku..."
Perkataannya kembali berhenti.

Aku sudah terbiasa tanpa kalian, dan aku kuat tanpa kasih sayang kalian- batinnya

"Aku paham kalian sibuk ,aku tau kalian bekerja untuk masa depanku ,aku tau itu. jadi tidak perlu mengkhawatirkan ku "
. Jawab sang anak dengan air mata yang di tahannya, hati yang begitu sakit . Hancur itulah yang di rasakannya.

"Terimakasih sunoo~ah kau benar benar anak yang pengertian" Ny. kim memeluk anaknya dan mengelus pucuk kepala sunoo dan mengecupnya beberapa kali.
"Aku bangga padamu sunoo" Sekarang giliran tn. Kim yang berbicara.

Setelahnya appa dan eommanya pergi keluar rumah bergegas untuk berangkat kerja.

Ya benar,itu adalah keluarga sunoo, keluarga kaya raya,yang berlimpah dengan harta, saham, dan tahta yang begitu besar. Namun semuanya tidaklah berarti jika di antara itu tidak ada kasih sayang yang didapatkannya

Sekarang sunoo sedang menangis,dia tak tahan akan keadaan keluarganya saat ini. Setiap hari bertengkar , dan tidak ada yang perduli padanya, dia mengasihani dirinya yang malang, namun sunoo bukanlah orang yang suka membagikan kesusahannya kepada orang lain dia selalu ingin tampak bahagia di depan semua orang.

Hari ini sunoo di antar kesekolah oleh supir pribadinya.
"Sudah siap tuan?" Sang supir bertanya

"Sudah ahjussi, aku sudah siap!"

Baiklah kita jalan

Di perjalanan menuju sekolah keheninganpun menghampiri kedua orang itu.
Pak supir sibuk dengan jalanan dan sunoo terus menatap keluar mobil menghitung setiap kendaraan yang lewat.

Sampai akhirnya sunoo mulai berbicara.

"Ahjussi, apakah kau pernah mendapatkan kasih sayang?"

Mendengar itu supir sunoo pun tersenyum.
"Pernah ". Jawabnya singkat.

"Dari siapa? "Sunoo kembali bertanya.

"Dari banyak orang, terutama orang tuaku" . Jelas sang supir.

Sunoo tersenyum mendengarnya. Senyum sunoo bukanlah senyum kebahagiaan melainkan senyum paksa , dia sedang menertawakan dirinya sendiri dalam diam.

"Kenapa tuan bertanya seperti itu?" Supir bertanya pada sunoo.

"Tidak apa apa ahjussi ".

"Sudah sampai tuan, apakah nanti tuan saya jemput?"

"Tidak usah ahjussi aku akan pulang sendiri, terimakasih dan hati hati"

'Semangat tuan sunoo! Aku selalu menyayangimu"

Sunoo terdiam, ia merasa hatinya menghangat mendengarkan perkataan sang supir. Dan ia tersenyum .setidaknya masih ada yang mengatakan hal itu padanya. Itulah yang ada dalam pikiran sunoo.

hyung, i'm nothing without u || sunoo X sunghoon. (VAKUM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang