3PK*4

293 73 11
                                    

Maaf jika banyak typo🍎

3PANGERANKIM


"Kim Hanbin!" Teriak Yerin mengejar Hanbin yang sudah keluar dari kelas.

"Bentar!" Gadis Jung itu berhasil meraih pergelangan tangan Hanbin.

"Kenapa sih, lo sensitif banget kalo bahas tentang osis?" Tanya Yerin heran.

Ya, kemarin Doyoung dan Yerin membujuk Hanbin untuk bergabung dengan anggota osis saat mereka berada di rumah Yerin. Bukan jawaban dari Hanbin yang mereka dapat, malah pemuda itu langsung pamit pulang.

Hanbin melepaskan tangan Yerin. "Gue gak suka," ujarnya kemudian berlalu.

"Han-"

"Nggak usah dipaksa," ujar Doyoung menahan Yerin yang akan mengejar Hanbin.

"Hufttt...." Gadis Jung itu menghela nafasnya.

Doyoung menarik tangan Yerin. Entah kemana pemuda Kim itu membawanya, Yerin hanya ikut saja. Toh, ia yakin Doyoung tidak akan macam-macam.

"Kayaknya lo lupa kalo hari ini ada rapat," ujar Doyoung dan seketika Yerin menepuk jidatnya.

Keduanya masuk ke dalam ruang osis secara bersamaan. Keduanya juga tak sadar jika tangan keduanya masih bertautan. Hal itu membuat beberapa siswi merasa iri pada Yerin. Tetapi ada seorang gadis yang merasa sakit didalam sana.

"Sorry ya telat," ujar Doyoung. Bahkan kini Yerin duduk disampingnya.

Rapat osis pun dimulai. Semua mendengarkan hingga rapat itu selesai.

"Yer, minta tolong benerin ini dong," ujar Jennie meletakkan laptopnya didepan Yerin.

"Duh... gue gak bisa," ujar Yerin menatap layar laptop itu.

"Ini masalah ringan kok," Doyoung yang berdiri dan sedikit membungkuk untuk memperbaiki masalah laptop Jennie.

Yerin membeku. Posisi kepala Doyoung yang begitu dekat dengan kepalanya membuat jantungnya berdetak tak seperti biasanya.

"Nah... udah," ujar Doyoung tersenyum pada Jennie masih dengan posisinya. Hal itu membuat wajahnya semakin dekat dengan wajah Yerin.

"Thanks ya Doy," Jennie mengambil laptopnya kembali, kemudian berlalu.

"Yer?" Panggil Doyoung.

"Eh? Iya?" Yerin tersadar.

"Lo nggak laper? Kantin yuk!" Ajak Doyoung.

"Eum... ayo," Yerin berdiri kemudian berjalan bersama Doyoung ke kantin.


3PANGERANKIM



Braakk

Suara itu membuat beberapa siswa-siswi kaget. Mereka menatap kearah dimana dua siswa sedang mnciptakan keributan di tempat yang harusnya untuk bersantai ini.

Doyoung dan Yerin yang baru saja memasuki kantin ini pun berhenti berjalan.

Terlihat dua siswa sedang saling pukul seolah kantin adalah ring tinju.

"Berhenti!" Teriak Doyoung tegas.

Tetapi teriakan ketua osis itu tak dihiraukan kedua siswa tersebut. Terpaksa, Doyoung turun tangan dengan memisah mereka secara paksa. Setelah itu Yerin menghampiri Doyoung.

"Kalian harus ke BK sekarang!" Ujar Yerin menatap kedua siswa tersebut.

Doyoung membawa salah satu siswa itu untuk menuju ruang BK.

"Lo juga harus ikut!" Ujar Yerin pada siswa yang satunya.

Karena siswa itu tak kunjung bergerak, terpaksa Yerin menarik tangannya.

"Akh!" Pekiknya membuat Yerin berhenti.

"Kenapa?" Tanya gadis Jung itu.

"Awh..."

Yerin pun menatap tangan yang ia pegang. Pungung jari-jari tangan itu memerah. Mungkin karena saling pukul yang dilakukan keduanya itu.

"Maaf ya," ujar Yerin mengusap tangan itu dengan refleks.

Perlakuan Yerin membuat siswa yang merupakan Kim Taehyung itu tersenyum.

"Tapi lo harus tetap ke ruang BK!" Ujar Yerin.

Gadis Jung itu kembali menarik pergelangan tangan Taehyung menuju ruang BK. Sepanjang jalan, Taehyung hanya tersenyum karena merasa nyaman dengan genggaman tangan Yerin pada pergelangan tangannya.

"Lo cantik," ujar Taehyung tiba-tiba.

Yerin yang baru saja akan membuka pintu Ruang BK itu terhenti. Gadis itu berbalik menatap Taehyung.

"Yerin. Itu, nama lo kan?" Tanya Taehyung tetapi Yerin hanya diam.

"Iya. Dan lo udah ditungguin bu Fei di dalam," ujar Doyoung yang baru keluar dari ruang BK.

Taehyung berdecak kesal, kemudian masuk ke dalam ruang BK. Sedangkan Doyoung menatap pemuda bermarga sama dengannya itu dengan kesal.

"Ke kelas yuk," ajak Yerin pada Doyoung.

Mereka pun berjalan menuju kelas. Tetapi keramaian disekitar lapangan basket membuat mereka berhenti.

"Yer, lo harusnya nggak deket-deket sama Taehyung," ujar Doyoung.

Entah kenapa telinga Yerin itu tak bisa mendengar kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Doyoung tadi. Matanya sibuk memperhatikan siapa yang menjadi pusat perhatian di lapangan.

Yah... siapa lagi kalau bukan Kim Hanbin. Yerin baru tahu, ternyata pemuda itu terlihat tampan dengan keringat membasahi wajahnya.

"Yer!" Doyoung menepuk pundaknya.

"Lo tadi dengerin gue nggak?"

Yerin terdiam. Tadi Doyoung bicara? Kenapa Yerin tidak mendengarnya? Begitulah yang ada dibenak Yerin.

"Udah lah," Doyoung berlalu.

"Eh! Doy! Tunggu!" Yerin mengejar ketua osis itu.

























Yakin lanjut?

3 Pangeran KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang