3PK*33

94 33 7
                                    

Maaf jika banyak typo 🍎








3PANGERANKIM






"Makasih ya Lis," Yerin tersenyum.

"Sama-sama," Lisa ikut tersenyum kemudian berlari menuju parkiran.

"Iya, Hanbin yang gendong Lo dari toilet waktu itu"
"Dia juga selalu jenguk Lo, cuma gak pernah masuk saat Lo sadar,"
"Tapi gue minta jangan bilang Hanbin kalau gue kasih tau ini ke Lo,"
"Pokoknya jangan bilang ya, males gue kena ceramahnya kalo ketauan"

Penjelasan Lisa mengenai Hanbin itu membuat Yerin kepikiran.

Kenapa? Kenapa Hanbin tidak mau masuk saat ia sadar? Kenapa Hanbin tak mau dia tahu? Itu yang ada dipikiran Yerin saat ini.

"Hei,"

Yerin menoleh dan mendapati Doyoung disana.

"Kenapa?" Tanya pemuda itu.

Yerin menggeleng. "nggak, cuma kecapekan aja,"

"Yuk pulang," Doyoung tersenyum dan membuat Yerin ikut tersenyum sambil mengangguk.

"Lo gak bawa kendaraan?" Tanya Yerin kala menyadari mereka berjalan ke arah gerbang.

Doyoung tersenyum lagi. "Lagi males," ujarnya santai.

"Terus kok ngajak gue pulang bareng?" Protes Yerin.

"Gue dijemput kok," Doyoung menarik tangan Yerin menuju ke mobil yang ada disana.

"Masuk," ia membukakan pintu dan Yerin pun masuk diikuti Doyoung disampingnya.

Hal tersebut tak luput dari pandangan warga sekolah. Bahkan ada yang langsung memotret momen itu, kemudian dikirimkan ke temannya.

Sedangkan didalam mobil, Doyoung merasa santai dengan semua itu. Berbeda dengan Yerin yang mulai khawatir. Ia tahu Doyoung juga populer, ia takut jika kejadian seperti kemarin-kemarin itu terulang.

Doyoung menggenggam tangan Yerin. Membuat gadis Jung itu menatapnya.

"Doy...."

"Gak ada yang liat Yer,"

"Tapi tadi-"

"Gue gak akan biarin mereka nyakitin Lo, tenang aja," potong Doyoung sambil mengusap punggung tangan Yerin.

Ia tahu, gadis itu masih berfikiran yang tidak-tidak. Pemuda itu pun menarik tubuh tersebut dalam dekapannya.

"Udah...." Doyoung menepuk-nepuk pelan punggung Yerin. "Gue gak mungkin biarin Lo kenapa-napa," ujarnya.

"Lo harus percaya sama gue Yer...." Bisiknya tepat ditelinga Yerin.

Entah dorongan dari mana, bukannya melepaskan diri, Yerin malah mengeratkan pelukannya.





3PANGERANKIM






Dengusan kasar itu tercipta kala melihat siapa yang datang bersama Yerin. Yap! Taehyung menatap kesal pada Doyoung yang mengantar Yerin pulang.

Memang saingan terberatnya adalah Kim Doyoung. Orang yang tidak ceroboh, dan pintar dalam situasi apapun.

"Tae," Yerin menatap Taehyung. "Udah lama disini?"

Taehyung menggeleng. "Nggak, baru aja"

Doyoung dengan santai melewati mereka berdua, ia mengetuk pintu dan tak lama mama Jung keluar.

"Doyoung ...."

"Siang ma," sapa nya.

Tak lama kemudian, Yerin menyusul diikuti Taehyung dan mereka pun masuk ke dalam rumah.

Ketiganya duduk di ruang makan, sedangkan mama Jung sedang menyiapkan makanan. Yerin pun ikut membantu menatanya dimeja makan.

"Oh ya, tadi temennya Yerin yang ganteng itu bawain buah-buahan," mama Jung menaruh buah-buahan itu. "Katanya Yerin harus makan makanan yang sehat," lanjutnya.

"Hanbin?" Tebak Yerin.

Mama Jung mengangguk. "Iya, perhatian ya teman kamu yang itu,"

Taehyung merotasi kan bola matanya, Doyoung menatap datar, dan Yerin memandang sendu buah-buahan itu.

"Ayo dimakan," ujar mama Jung yang langsung dituruti oleh ketiganya.

Acara makan siang selesai, ketiganya pun keruang tengah.

"Mama mau kemana?" Tanya Yerin.

"Mau beli handphone. Handphone mama rusak Yer,"

"Saya anter Tan,"
"Aku anter ma,"

Doyoung dan Taehyung saling bertatapan. Sedangkan mama Jung tersenyum menatap keduanya.

"Mama perginya sama pak supir," ujar mama Jung. "Kalian, mama titip Yerin ya,"

Setelah perginya mama Jung, Doyoung akhirnya mengeluarkan pertanyaan yang sedari tadi ingin ia tanyakan.

"Lo ngapain sih kesini?" Pemuda itu menatap Taehyung.

"Lo juga ngapain nganterin Yerin?"

"Terserah gue lah, orang Yerin juga mau gue anterin"

"Terserah gue lah, Yerin juga gak nolah gue ke rumahnya,"

Yerin menghela nafas.

"Sadar ya Lo! Lo tuh harusnya belajar, orang mau ujian juga!"

"Lo juga sadar! Udah mau kelas akhir!"

"Itu mah urusan gue!"

"Terus ngapain Lo juga ngurusin urusan gue?"

Mereka terdiam. Membuat Yerin lega, tapi itu tidak bertahan lama.

"Pulang gih, kasihan supir Lo nungguin," Taehyung berucap dengan santai.

"Lo juga pulang sana! Yerin mau istirahat,"

"Gue mau nemenin Yerin,"

"Ga akan gue biarin gitu aja,"

"CK," Taehyung berdecak.

Doyoung tersenyum miring. "Lagian mana ada orang bilang sayang, tapi gak pernah selalu ada disampingnya? Mana dibiarin sakit lagi,"

"Maksud Lo?"

"Bilang aja sih, Lo cuma main-main sama Yerin,"

"Jaga omongan Lo ya," Taehyung mulai emosi.

Doyoung terkekeh pelan. "Buktinya, Lo gak ada saat Yerin sakit, Lo juga gak tau kan, dia begitu karena Deket sama Lo?"

Taehyung terdiam, Doyoung menatapnya serius. Sepertinya mereka melupakan Yerin yang masih berada disana.

"Jadi, jauhin Yerin"

Kini giliran Taehyung yang tersenyum miring. "Punya hak apa Lo ngomong gitu?"

Doyoung tersenyum lebar. "Gue suka sama Yerin, dan gue punya hak buat perjuangin perasaan gue,"

































ToBeContinue 🍎

3 Pangeran KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang