15. sunyi malam

240 54 8
                                    

Ayah dan Ibu mengantar Neira ke ruang interogasi, berharap semua baik-baik saja.

Di dalam ruangan, Neira duduk seperti biasa. Tak ada yang istimewa atau menarik perhatian. Ruangan sedikit gelap dengan satu meja dan empat kursi, lalu kaca besar yang menyembunyikan ruangan lain untuk para polisi memperhatikan, semua persis seperti apa yang telah Neira bayangkan kecuali satu hal.

"Psikiater?" Ucap Neira, ketika ia tak bisa menahan rasa penasaran akan kehadiran seorang wanita di samping detektif. "Tapi kenapa penyidikan ini butuh psikater? Ada yang salah memang dengan saya? Atau banyak kejanggalan dengan kasusnya?"

Detektif tak menjawab pertanyaan Neira, mereka hanya saling menatap.

"Saya gak akan kooperatif kalau Bapak juga gak mau koorperatif sama saya. Kecuali Bapak pengen saya diem dan hanya berhadapan dengan pengacara saya, tolong jawab pertanyaan saya."

Salah satu detektif dengan wajah tenang, mendekati Neira, dalam arti harfiah. Ia menatap Neira tanpa tergertak.

"Kamu mungkin bisa memperkirakan berapa banyak saksi yang sudah kami periksa. Nona Neira, berdasarkan alibi para saksi kami meyakini bantuan psikater dalam penyidikan ini akan sangat membantu. Tolong berhenti penasaran dan jawab pertanyaan kami. Mudah, bukan?"

Neira tahu ia sedang dipersuasi, tak perlu menjadi bodoh untuk menyadari semua hal di dalam ruangan ini memang bertujuan untuk mendapatkan informasi bagaimanapun caranya.

"Jadi, apa pertanyaan pertama?"

Psikiater dan detektif mengangguk, sebagai tanda mereka bisa memulai interogasi.

"Pada tanggal 18-19 Juni, bisa anda ceritakan apa saja kegiatan anda secara mendetail?"

Wajah Neira begitu tenang, ia menarik nafas dengan pelan lalu menjawab pertanyaan.

Sekitar setengah jam berlalu, para detektif mulai menemukan titik terang atas informasi yang mereka butuhkan. Namun mereka juga harus dihadapkan dengan sebuah kontradiksi alibi sahabat-sahabat Noile dan Neira.

"Berdasarkan beberapa bukti yang kami peroleh kami mendapatkan kesimpulan adanya hubungan tak baik antara korban dan anda. Apa rasa benci anda terhadap korban begitu besar? Apa yang melatar belakanginya?"

Neira masih tenang, ia sama sekali tak menunjukan kepanikan sedikitpun.

"Ya, saya membenci Noile. Pada dasarnya ini kondisi manusiawi saat merasa terganggu dan secara implusif mencoba mempertahankan diri."
"Korban pernah melakukan kekerasan?"
"Sama sekali enggak. Saya gak tau bukti macam apa yang bapak dapat, fakta saya membeci Noile karena dia bukan manusia sempurna itu benar. Tapi, bapak bisa cari lebih banyak bukti untuk mencari kebenaran atas kesaksian lain mereka tentang hubungan saya dengan Noile."

Para detektif terlihat mengangguk dengan serius.

"Anda terkahir bertemu dengan korban di kampus sekitar jam 14.00 dan melihat korban menaiki mobil lalu meninggalkan kampus, begitu?"
"Iya. Bapak bisa cek cctv perpustakaan, gerbang kampus, restoran tempat saya makan atau sekitar jalan yang saya lewati. Di samping itu... Jika saya adalah pelaku, saya akan lebih memilih untuk ikut menaiki mobil dibanding makan di restoran. Apakah saya punya waktu untuk mengisi perut, jika saya sangat berhasrat untuk membunuh? Ini tak masuk akal, bukan?"
"Tapi hanya anda, satu-satunya orang yang memiliki hubungan buruk dengan korban. Sementara banyak kesaksian mengatakan korban adalah pribadi yang mudah bersosialisasi dan cenderung tak memiliki musuh. Bagaimana, bisa anda jelaskan?"

Seutas senyum sarkasme di wajah Neira menjadi jeda atas penantian jawaban dan rasa muak yang kembali dirasa.

"Bu psikiater, saya tahu ibu lebih paham di banding saya bagaimana karakter korban lebih dari semua keterangan saksi, bukan? Ini lucu. Bapak tahu kenapa hubungan saya dengan Noile tak baik? Itu karena masalah lelaki, tepatnya rasa gak percaya Noile sama Nathan. Noile ragu Nathan udah ngelupain saya seutuhnya atau belum? Bapak pernah punya kekasih juga kan? Bapak tahu rasanya paranoid ketakutan ditinggalkan kekasih karena lebih mencintai mantanya? Itu perasaan Noile. Faktanya, saya memang masih menyukai Nathan tapi saya gak pernah menganggu hubungan Nathan dan Noile. Apa yang terjadi saat seseorang kehilangan kepercayaan?" Neira menjeda ucapannya seraya menatap para detektif dengan wajah serius. "Ya, dia akan merusak hubungan. Hal itu terjadi pada Noile dan saya. Bagi Noile saya mungkin adalah parasit. Jika, bapak berpikir saya membunuh Noile karena Nathan, bapak seharusnya menyelidiki latar belakang saya lebih terperinci karena saya tak memiliki keuntungan apapun dengan membunuh Noile. Saya hanya akan dibenci Nathan dan semakin dijauhi. Lihat? Saya pihak yang dirugikan."

PalindromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang