Part 4 [Banci itu Jumi]

31 5 20
                                    

Jangan lupa voment. Dah, itu aja.

Oke, happy reading🌷

~~

"Ekhem, cantik sendirian aja, nih?" tanya Aldenant pada seorang wanita yang tadi ia tunjuk.

Wanita di depan Aldenant itu tidak berbalik juga. Namun, dapat dilihat tubuhnya sudah ia goyangkan ke kanan dan kiri dengan tangan yang ia mainkan di rambut ikalnya. Terlihat lebay, tapi Aldenant suka.

Belum tahu aja aslinya, hahaha.

Merasa tak kunjung berbalik, Aldenant menepuk pelan pundak seseorang yang membelakanginya sembari ia memperkenalkan diri.

"Halo cantik, kenalin gue Aldenant. Nama kamu sia--"

Mulut Aldenant menganga tak percaya, saat wanita berambut panjang itu membalikkan tubuhnya.

Ia menelan Saliva nya dengan susah payah. Apa ini? Kenapa dia bisa salah sasaran? Ini sih namanya penipuan! Dari belakang bentukannya ah mantap, tapi pas balik badan, oh, tidak!

Ini sih namanya jeruk makan jeruk! Ogah banget cowok cakep seperti Aldenant menyukai wanita jadi-jadian.

Kalian tahu siapa wanita itu?

BANCI GENG ....

Iya, BANCI!

Cowok yang berganti gender jadi cewek!

Oh, my good! Apa yang harus Aldenant lakukan sekarang?

Ia berbalik berniat ingin kabur, tetapi tangannya di cekal cepat oleh banci rombeng itu.

Aldenant menatap kedua temannya yang sedari tadi hanya menontonnya saja.

"WOY! YOYO, KIRIK! TOLONGIN GUE," teriak Aldenant cukup keras agar kedua temannya itu mendengar ucapannya.

"Woy, Al. Mak gue nelpon suruh balik katanya, lo urus pacar baru lo aja, ya," kata yoga membuat Aldenant menatapnya tajam.

"Gue juga, Al. Mendadak mules pingin berak gue! Lo urus aja pacar lo yang body nya mirip gitar spanyol itu," kekeh Rieki ikut-ikutan menjahili temannya itu.

"Help, me! Gue ternistakan!"

"Temen macam apa lo bedua! Woy, elah!"

"Awas lo pada ngemis-ngemis minta tlaktir gue!"

"Bukan temen gue semua lo pada! Gue pecat dari kartu per-besprenan!

"Woy, elah! Malah ditinggal beneran!"

Aldenant terus-menerus meneriaki teman-teman laknatnya itu. Kedua temannya juga sudah lari entah kemana. Aldenant yakin pasti keduanya tengah berbohong. Oke, bendera perang siap berkibar.

"Ih, ganteng syekali ululu. Oh, iya, kenalin nama akyu Jumilaten Syahroni Markadi bin Junedi, hihi. Lucju syekali 'kan namaku? Panggil aja akyu jumi bukan cumi, loh. Kalau cumi makanan kesukaan akyu, dan Mbak Cupi kembaran akyu," jelas si banci rombeng bernama Jumi tersebut dengan tangan kiri yang masih memegang tangan Aldenant sedangkan tangan kanannya untuk memainkan rambutnya.

Aldenant yang mendengar ucapan wanita jadi-jadian ini alias Roni, eh salah Jumi. Ia hanya memutar kedua bola matanya jengah. Masih ada aja yang namanya banci di jaman milenial gini. Pikirnya.

Nama malem Jumi, nama siang Roni. Wkwk.

Ingin sekali Aldenant menghabisi orang di depannya ini, tapi ia masih memiliki hati nurani. Satu ide pun terlintas di pikirnya agar ia bisa terbebas dari banci rombeng ini.

Starting From DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang