“Bagaimana kita keluar dari sini mage...disini tidak ada apa-apa.Semuanya kosong disini.”Ucapku kepada mage sambil sedikit frustasi.
“Aku juga tidak tahu arma..Ayahku dulu juga pernah bercerita tentang tempat ini..Kata ayahku, kalau dalam waktu 30 menit, semua yang masuk dimensi lain ini akan menghilang selamanya.Dan jalan keluar dari dimensi ini cuma satu arma...Yaitu benda yang ada disini.Tapi aku tidak tahu benda apa itu..”Ucap mage dengan sedikit cemas.
“Gawat...Kita harus cepat mencari benda itu...!!!.Dan segera keluar dari sini.”Ucapku juga dengan sedikit cemas.
“Kau benar arma..kita harus cepat mencari benda itu.Ayo kita coba melakukan teleportasi.Supaya lebih cepat.”Ajak mage kepadaku.
“Ide bagus mage..Ayo!!.”Ajakku dengan semangat sambil mengarahkan tanganku untuk menggenggam tangan mage.
“Ayo arma..!!.”Ucapnya dengan sedikit berteriak semangat.
“Tapi sebelumnya bagaimana kita memperkirakan waktu 30 menit itu?.”Tanyaku cemas.
“Kamu jangan khawatir arma.Aku ahli dalam memperkirakan waktu.Waktu kita sekarang sudah terpakai 5 menit 28 detik.”Jelas mage kepadaku.
“Kamu hebat juga mage...”Ucapku kagum.
“Hehehe...”
“Ya udah...ayo kita pergi.Kita jangan membuang-buang waktu.”Ajakku semangat.
“Baiklah arma...”
Kami pun bersiap melakukan teleportasi.
“Tapi kenapa....Kenapa kita tidak berpindah tempat.”Ucapku kaget.
“Kita bukannya tidak berpindah tempat arma...seluruh dimensi ini sama semua, tidak ada apa-apa.Jadi, walaupun kita berteleportasi dan berpindah, penampakkan tempat ini akan tetap sama.”Jelas mage kepadaku.
“Jadi begitu....Terus cara apa lagi yang harus kita lakukan mage??.”Ucapku cemas.
“Aku juga tidak tahu arma...”Ucap mage sambil tertunduk lesu.
“Mage...Tersisa berapa menit lagi waktu kita??.”Tanyaku terberu.
Mage segera memejamkan matanya sebentar.
“Masih ada 20 menit 37 detik arma...”
“Kita tidak boleh buang-buang waktu disini.Kalau tidak bisa teleportasi, ayo kita jalan menyusuri setiap dimensi ini!!.”Ajakku buru-buru.
Kami pun akhirnya terus berjalan menyusuri dimensi ini.Sudah cukup lama kita berjalan, namun hasilnya sama saja.Tidak ada benda apa-apa di dimensi ini.Kami berdua bingung harus mencari benda itu kemana lagi.Dimensi ini kosong tanpa ada apa-apa.
“Berapa waktu yang tersisa mage?.”Tanyaku sambil menoleh kepada mage.
Entah kenapa mage tiba-tiba tertunduk kebawah.
“Akhhhhhh.....”Mage tiba-tiba berteriak kencang.Mage terlihat mulai tidak sadarkan diri.
“Mage....kau kenapa mage??.”Tanyaku cemas.
“Tolong aku arma....a...ada sesuatu yang masuk kedalam tubuhku.”Ucap mage lirih dan suaranya tertahan.
“Akhhhhh....”Mage kembali berteriak kencang.Dan teriakannya sangat mengerikan sekarang.
Tiba-tiba mage kembali berdiri tegak dengan masih terus menunduk.Dia pun dengan cepat menoleh keatas menatap mataku.Aku kaget melihat mata mage sekarang, matanya mendadak menjadi merah menyala dan menatap dengan tatapan ingin membunuh.Mage tiba-tiba melompat kearah leherku dan mencekik leherku dengan kuat.
“Lepaskan mage..!!Sadarlah mage kau kenapa..!!!.”Teriakku cemas.
Mage terus mencekik leherku dengan kencang.Aku berusaha sekuat mungkin menarik tangan mage yang mencekik leherku.Setelah bersusah payah, akhirnya aku berhasil mendorong tubuh mage menjauh dan tubuh kecilnya pun terpental jauh jatuh tersungkur.
“Mage....!!.Kau tidak apa-apa??.”Ucapku khawatir sambil mendekati mage.
“Jduuggg....!!.”Mage malah menendang tubuhku.Tenaga mage terlihat sangat besar kali ini.Sekarang aku yang terpental jatuh.Mage dengan cepat memunculkan pedang peraknya dan dengan cepat menebaskan kearahku.Sebelum pedang itu menyentuhku,dengan cepat aku melakukan teleportasi dan menjauh.
Posisiku sekarang sudah agak jauh didepan mage..Mage pun kembali melihat kearahku.Mata merahnya terlihat sangat mengerikan sekarang.
“Mage...!!Sudah cukup...hentikan!!!.Ini aku arma...!!.”Teriakku kencang mencoba menyadarkan mage.
Seakan tidak mendengarkan perkataanku, mage dengan cepat menghunuskan pedangnya kembali kearahku,dan melakukan teleportasi.Sekejap mage telah berada tepat dibelakangku dan bersiap menebaskan pedang peraknya kearahku.
“Seettttt......”Aku dengan cepat melompat untuk menghindari serangan itu.Disaat posisiku masih diatas karena melompat tadi, aku dengan cepat berteleportasi kebelakang mage dan memegang tubuh mage.Karena apabila dia ingin melakukan teleportasi,aku pasti juga akan berpindah.
“Seettttt...”Tubuh mage menghilang.
“Kenapa bisa dia berteleportasi tanpa aku ikut berpindah, padahal aku tadi menahan tubuhnya.”Gumamku heran.
“Jduuggggg...”Mage ternyata melakukan teleportasi kebelakangku dan kemudian menendangku dengan sangat kuat.
Aku pun jatuh terguling.Aku segera bangkit dan bersiap menghadapi serangan mage.
“Aku harus terus bertahan, aku tidak boleh menyerang mage....Tapi apabila aku tidak cepat menyadarkan mage, kami akan segera lenyap di dimensi ini.Kalau begitu,aku akan menyerangmu mage...!!.Maafkan aku.”Gumamku lirih.
“Sleeppp....”Dengan cepat mage sudah berada didepanku dan mengayunkan pedangnya.Untung saja aku menyadari hal itu,aku pun segera berteleportasi menjauh.
“Sleeppp...”Mage ternyata sudah kembali berada dibelakangku dan bersiap menyerangku.
“Sleepppp...”Dengan cepat aku kembali melakukan teleportasi.Dan sekarang aku berteleportasi keatas.Dari atas aku menyerang mage dengan tiupan badai, mage pun mencoba bertahan dari badai yang aku tiup.Mage dengan cepat berteleportasi juga keatas dan berniat ingin menyerangku.Seakan menyadari hal ini, sebelum teleportasi mage sampai diatas,aku segera berteleportasi kembali kebawah.Dan dengan cepat aku menyerang mage yang ada diatas dengan semburan seribu pisau air.Tapi reflek mage juga sangat cepat, dia menangkis ribuan pisau airku dengan pedang peraknya.Aku tahu dia pasti akan segera berteleportasi mendekat kearahku.Benar saja, sekejap mage sudah berada di dekatku.Aku yang sejak tadi sudah bersiap, segera melayangkan tinjuan kerasku.Mage pun terpental jauh kebelakang dan pingsan.🔰🔰🔰
“Mage....Bangun mage!!.”Teriakku khawatir melihat tubuh mage yang pingsan.
Perlahan mage pun mulai membuka matanya.
“Akhirnya mage.....kamu sadar juga.”Ucapku senang.
“Arma....apa yang terjadi??.”Tanya mage bingung.
“Apa yang terjadi sekarang itu tidak penting mage.Kita sudah membuang waktu disini.”Ucapku cemas.
“Oh iya....”Seakan menyadari sesuatu mage segera memejamkan matanya.
“Gawat arma....!!!.Waktunya tinggal 30 detik lagi.”Ucap mage cemas dan sedikit berteriak.
“Kita harus gimana mage....??.Tidak ada benda apa pun di dimensi ini.”
“Tinggal 20 detik lagi arma.”Mage terlihat semakin cemas.
“Gimana...gimana ini....Ayo arma...!!!Berpikir...!!!. ”Ucapku kepada diri sendiri.
“Waktunya tinggal 15 detik lagi arma...!!.”Mage terlihat semakin bertambah cemas sekarang.Begitu juga denganku.
“Arma....sepertinya ini akan jadi hari terakhir kita berdua.Aku senang pernah mengenalmu arma.Dan mungkin setelah ini kita akan menghilang dan menjadi lantai pijakan di dimensi ini.”Mage terlihat sudah amat putus asa.
“Itu dia mage.....satu-satunya benda yang ada di sini adalah lantai pijakan.
Aku segera meninju lantai pijakkan di bawahku dengan sangat kuat.
“Jdaarrrr..”Suara tinjuku menggema.
“Kreekkk...Kreekk..”Seluruh lantai tadi kemudian mulai retak.
“Ctaarrrrr.....”Seluruh lantai di dimensi ini pun pecah tak tersisi.
Kami berdua pun jatuh kebawah.Ternyata dibawah lantai ini adalah lobang yang dalam.
Kami pun terjatuh kedalamnya.🔰🔰🔰
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power of Armage
FantasíaSebuah novel cerita fantasy tentang negeri yang amat luar biasa dan sebuah klan kuno, yaitu klan Armage.berawal dari tokoh yang bernama Arma yang hidup di dunia biasa yaitu bumi harus rela mengakui bahwa dirinya adalah salah satu dari klan kuno yang...