PERJALANAN ILUSI

22 12 1
                                    

      “Jdugggg..”Kami berdua terjatuh disuatu tempat.
      “Kita dimana mage....??.Tanyaku sambil mencoba berdiri.
      “ Arma...Coba lihat kedepan.”
Aku pun segera melihat kedepan.
      “Ini.....ini laut...!!.”Teriakku kaget sekaligus senang.
      “Berarti kita sudah berada diujung pulau mage...!!.”Tambahku.
      “Kamu benar arma....Aku tidak menyangka kita dapat keluar dari dimensi itu.Ini semua berkat kamu arma.”Ucap mage sambil tersenyum senang.
      “Hehehe iya mage...”Aku tersenyum malu.
      “Terus dimana bangsa amerta berada mage...??”Tanyaku bingung.
      “Coba kamu lihat ke ujung laut itu mage.”Ucap mage sambil menunjuk sesuatu.
      “Apakah dipulau itu bangsa amerta berada??.”Tanyaku penasaran.
      “Iya arma....disitulah tempat bangsa amerta.Dan sekarang kita harus mencari jalan untuk menuju kesana.Karena kita tidak akan bisa berteleportasi diatas air.”Ucap mage kepadaku.
      “Kalau begitu aku akan berjalan diatas air ini dan menggendongmu sampai pulau itu.”Ucapku semangat.
      “Tidak bisa begitu arma...perjalanan ini cukup jauh, tenagamu nanti akan banyak terkuras.”Jelas mage kepadaku.
      “Kalau begitu bagaimana kita dapat sampai kesana?.”Tanyaku bingung.
      “Kalau gitu kita pakai ini saja...!!.”Mage dengan cepat memunculkan pedang peraknya.
Mage segera menebas pohon besar yang ada disamping kami.Dengan sangat tangkas, tangannya mulai memotong dan menebas pohon besar itu sehingga membentuk sebuah perahu kecil.
      “Kamu hebat juga mage.”Pujiku pada mage.Mage hanya tersenyum malu mendapat pujianku barusan.
      “Ayo kita segera mengangkat perahu kecil ini kepinggir laut mage.”Ajakku bersemangat.
      “Ayo arma...”
Kami berdua pun mengangkat perahu kecil itu kepinggir laut.Perahu kecil ini pun hanya muat untuk aku dan mage.Kami pun segera naik keatas perahu kecil itu dan bersiap untuk berlayar menuju ke pulau bangsa amerta.
      “Ayo mage kita berangkat..”Ajakku bersemangat.
      “Ayo arma...”

                            🔰🔰🔰

      Aku pun mulai mendayung perahu itu dengan sekuat tenaga.Kami pun perlahan mulai meninggalkan daratan.Di kejauhan tampak setitik pulau.Iya....pulau bangsa amerta.Aku tidak boleh berlama-lama diperjalanan ini,aku harus cepat.Aku semakin cepat dan bersemangat mendayung perahu ini.Karena mulai kelelahan aku pun berhenti mendayung.Tetapi aku tidak berhenti lama.Aku kembali mendayung perahu itu dengan semangat.
      “Mage.....”Ucapku lirih sambil terus mendayung perahu ini.
      “Ada apa arma...”Mage mengalihkan pandangannya dari lautan kearahku.
      “Mungkin aku tidak akan bisa memakai jurus perubah wujud.Padahal aku ingin sekali merubah diriku sekarang ini menjadi sama seperti dirimu.”Ucapku sambil sedikit tertunduk.
      “Tidak papa arma...tanpa kamu merubah dirimu seperti aku, aku sudah sangat bahagia bisa bersama-sama denganmu.”Ucap mage sambil tertunduk dan tersenyum malu.
       “Apa kamu serius mage?”Ucapku kaget dan senang.
Mage tidak menjawab apapun, dia hanya mengagguk malu.
Aku juga tidak bisa menyembunyikan perasaan kalau aku juga senang karena saat ini bisa bersama mage.
      Suasana kembali hening diantara kami, kami pun sibuk memandangi indahnya lautan ini.
      “Tapi mage....”Suaraku kembali memecah keheningan.
      “Kita sudah berjam-jam mendayung, tapi pulau itu masih sangat jauh.”Ucapku heran.
      “Kamu benar juga arma...pulau itu masih sangat jauh diujung sana.Kita seakan-akan tidak bergerak dari posisi semula.”Ucap mage juga terlihat bingung.
Aku tidak tahu ada apa ini.Kenapa kami seakan tidak bergerak dari posisi semula.Aku merasakan ada hal yang aneh disini.Tapi aku tidak tahu apa itu.Aku melihat ke sekeliling laut, tapi tidak ada hal yang aneh.Aku kemudian melihat kelangit,tidak ada hal yang aneh juga.Aku hanya melihat seekor elang yang terus berputar diatas kami.
      “Keliiikkk...keliikkk...”Suara keras elang itu memekakkan telingaku.
Elang itu terus berputar-putar diatas perahu kami.Aku pun terus memperhatikan elang itu.Elang itu menatap mataku tajam.Aku juga terus melihat mata elang itu.Tapi entah kenapa, mata elang itu mendadak menjadi merah.
      Karena tiba-tiba mata elang itu menjadi merah,aku kaget dan terparanjat diatas kapal.Mage terlihat kaget oleh sikapku barusan.
      “Ada apa arma...??.”Tanya mage bingung.
      “Itu mage....elang diatas itu matanya mendadak jadi merah.”Ucapku dengan sedikit takut dan menunjuk kearah elang itu tadi.Tapi alangkah kagetnya aku, tiba-tiba elang itu menghilang.
      “Tidak ada apa-apa kok arma...kamu pasti kelelahan sampai-sampai mengkhayal aneh-anah.”Ucap mage.
Aku tidak menjawab ucapan mage barusan.Aku tidak mungkin salah melihat.Aku kembali melihat keatas.Tapi memang tidak ada apa-apa sekarang.Aku pun kembali melihat kearah tujuan kami.Tapi alangkah kagetnya aku saat melihat kedepan.
      “Mage....!!.”Teriakku kaget.
      “Perahu kita tidak berjalan lurus mage.Sebenarnya kita sudah sampai...hanya saja perahu kita hanya berputar-putar di pinggir pulau ini.”Ucapku kaget kepada mage dan sedikit berteriak.
Mage dengan cepat melihat ke sekeliling laut ini.
      “Kita tidak berputar kok arma...kita tetap berjalan lurus sekarang.Hanya saja, memang perjalanannya cukup jauh.”Ucap mage seperti tidak menyadari sesuatu.
      “Kau salah mage.....kita sudah terkena ilusi mereka, kita hanya dibuat berputar-putar disekitar pulau ini.Kau lihat saja mage....kita akan segera tiba disana.”Ucapku pada mage sambil merubah arah perahu.
Benar saja..dalam sekejap kami sudah berada di pinggir pulau itu.
      “Kamu benar arma....aku baru menyadari hal ini.ternyata kita memang sudah sampai.”Ucap mage kepadaku.
      “Iya mage....berani-beraninya mereka menipu kita.”Ucapku dengan emosi.
      “Ayo mage kita turun dari perahu ini dan segera membuat perhitungan kepada mereka semua!!.”Ucapku bersemangat.
Kami pun segera turun dari perahu kecil ini.Tetapi...baru satu langkah kaki ini menyentuh daratan dipinggir pulau, suara hentakkan kaki terdengar dimana-mana.
      “Apa itu mage...??.”Tanyaku bingung.
      “Aku juga tidak tahu arma...tapi kemungkinan, itu adalah bangsa amerta.Mereka mungkin sudah tahu kalau kita sudah berhasil sampai di pulau mereka.”Jelas mage kepadaku.

Benar saja....tidak berselang lama,para bangsa amerta itu keluar dari hutan dipinggir laut ini.Sangat banyak jumlah mereka.Mungkin ada sekitar ratusan ribu.Mereka mengenakan baju seperti suku pedalaman dan semuanya menggunakan topeng, sehingga tidak tampak muka mereka.Mereka semua membawa berbagai macam senjata seperti tombak,pedang,panah,dan lain-lain.Aku menjadi penasaran, berwujud seperti apakah bangsa amerta itu.Apakah seperti srigala.
      Sekarang, ratusan orang bangsa amerta itu sudah mengepung kami dan bersiap menyerang.Kami hanya bisa diam tidak melawan karena jumlah mereka yang sangat banyak dan bersenjata lengkap.Tidak lama kemudian,salah satu dari ratusan bangsa amerta tadi,maju mendekati kami dan mengacungkan pedangnya kearah kami.
      “Hebat juga kalian bisa sampai sini...!!!.Kalian berdua mau menyerahkan diri secara damai atau kami habisi terlebih dahulu...!!!.”Sentak orang itu keras sambil melepas topeng yang dikenakannya.
      “Apa...??!!Mereka semua manusia!!.”Ucapku kaget saat melihat orang itu membuka topengnya.Dan ternyata mereka manusia sama sepertiku.
      “Baiklah kalau kalian minta dengan cara kekerasan...!!!.Semuanya....serang dua orang itu...!!!.”
      “Gawat mage..”Teriakku khawatir.

                            🔰🔰🔰

The Power of ArmageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang