⚠️ JANGAN MANDANG ANGKA BARU PEMULA BIASA BELUM BANYAK YANG BACA. KALO ANTUM BACA DAN BANTU PROMO NANTI JUGA BAKAL BANYAK KALI⚠️
"Gue emang nggak diizinin tuhan ya buat bahagia,"
-Rembulan Asera Leisha
"Asumsi lu salah, lu bahagia kok. Gue yang baka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hujan turun mulai membasahi bumi. Sedangkan matahari mulai menampakkan sinarnya walaupun belum sepenuhnya. Bulan menarik selimutnya agar lebih terasa hangat. Saat menarik selimut Bulan merasakan kesulitan menariknya.
Bulan membuka mata perlahan ternyata seorang Arga sedang tertidur disampingnya dengan posisi duduk. Bulan terkejut, kenapa Arga ada disini.
Bulan menjelajahi seisi kamar dan menyadari bahwa dia sedang berada di rumah sakit.
"Argh, bodohnya," ucap Bulan. Bulan terus menggerutu atas apa yang terjadi semalam, hingga membuat Arga terbangun dari tidurnya.
"Eh, sori gue ketiduran," Arga berusaha untuk menyadarkan dirinya.
"Gue ganggu tidur lo ya, maaf," ucap Bulan spontan. Sedangkan Arga tertawa sekeras-kerasnya. Arga mencubit pipinya sendiri.
"Sakit, artinya bukan mimpi," Arga terus tertawa.
"Lo kok ketawa sih? Ngak ada yang lucu ya, please deh!"
"Baru kali ini seorang Bulan yang gue kenal bar bar badgirl minta maaf cuma perihal gue kebangun, cukup mengherankan. Apa kepala lo kebentur pas silat sama pembatas jalan kemarin ya," Arga melanjutkan ketawanya tanpa mempedulikan Bulan yang pipinya sudah memerah.
Arga berhenti tertawa ketika memperhatikan Bulan yang sudah menangis.
"Eh, gue becanda jangan nangis ih," Arga menghapus air mata Bulan.
"Udah dong, senyum, nih gini nih. Senyum kan gemoy," Arga memainkan pipi Bulan agar membentuk wajah tersenyum.
"Senyum itu penting. Walaupun lo lagi sedih jangan kasih tau orang kalo lo sedih. Jangan jadi orang yang mudah dikasihani. Inget kita hidup ngak ada yang sia-sia. Tuhan pasti ada cara terbaik dibalik semua ujiannya."
Bulan tersenyum kecil. Ternyata itu prinsip hidup Arga, tetap tersenyum walaupun terluka.
Pergerakan Arga terhenti saat pertanyaan yang seharusnya tidak dipertanyakan kepadanya. "Gue semalam di suntik ya Ga?"
"Ya iyalah disuntik, eh bukan cuma masukin jarum trus–"
"Ah, udah-udah jangan bahas lagi ngilu gigi gue," Bulan memegangi kepalanya seperti orang kesakitan.