Part 4

15 4 2
                                    

" Lo bakal menjadi milik gw"

~ Revan ~

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Terlihat mobil mewah Clara telah terparkir di sebuah gedung yang sudah terbengkalai, ia pun keluar dari mobil-nya menuju sebuah pintu yang masih terlihat kokoh, ia pun menyebutkan password dengan kata-kata, setelah berhasil mengatakan password-nya, pintu itupun terbuka, Clara pun langsung memasuki ruangan tersebut, seketika itu juga pintu tertutup secara otomatis. 

Didalam ruangan tersebut terdapat sebuah pintu lagi, pintu tersebut menuju ke arah lift, Clara pun meletakkan telapak tangan-nya, tepat disamping pintu tersebut, dan saat itu juga pintu itu terbuka, Clara memasuki pintu tersebut, dan menuju lift. Lift tersebut menuju ke ruang bawah tanah, di sanalah markas mereka berada.

Sampailah Clara di ruang bawah tanah tersebut, ia pun langsung berjalan melewati lorong yang telah terdapat lampu di dinding-dinding-nya, menuju pintu. Pintu pun terbuka otomatis, terlihat banyak orang yang menyambut kehadiran Clara, yap orang-orang itu tidak lain ialah anak buah Clara.

" Wah, Ketua sudah datang rupanya " Ujar cowok berbadan tinggi itu sambil berjalan mengarah Clara tersenyum, ia iyalah Renan.

" Iya-iya kan udah gw bilang gw bakal datang " Kata gw berjalan beiring-an dengan Renan.

" Kalian lanjutin aja pesta-nya, gw mau keruangan gw dulu. " Kata gw sedikit berteriak ke anak buah gw.

" Sip Ketua, Ketua keruangan ketua aja dulu istirahat. " ujar salah satu anak buah gw, dia bernama Roy. Gw mengangguk sebagai jawaban.

Di ruangan Clara.

Sampai lah Clara di ruangan-nya, diikuti bersama Renan.

"Eh, Ra, papah lo masih gak tau tentang lo, Ketua dari Geng ini ". Tanya-nya.

" Hmm, belum masih gw rahasia-in, nanti gw akan beritahu Papah gw tapi bukan sekarang. Bisa-bisa kalo Papah gw tau hal ini, gw bakal dikurung di-dalam rumah, Gw gak mau cuma ngeliatin langit lewat jendela, dan gw gak bisa ketemu sama lo, karena lo satu2 nya sahabat gw dari kecil, semanjak mamah gw meninggal lo yang nemanin gw, lo yang bisa ngertiin gw, disaat gw merasa kehilangan ". Ujar gw panjang lebar, dengan suara serak diakhir kalimat yg gw ucapin.

" Maaf gw jadi ngingetin lo tentang hal itu, tapi lo udah meresa baikan kan sekarang, karena orang yang telah bunuh mamah lo udah lo lenyapkan ". Ujar-nya lembut, dan gw tersenyum ketika mendengar kalimat terakhir yang dia ucapkan.

" Iya, gw udah bales dendam sama orang yg telah membunuh Mamah gw, dan lo juga telah bantu gw, Terima Kasih karena lo mau jadi sahabat gw sampe sekarang ". Kata gw sambil meluk si Renan dan ia pun membalas pelukan gw

" Iya, sama-sama, dan lo harus tetap tegar ". Ujar-nya memberi semangat dan gw mangangguk sebagai jawaban.

Disisi Revan

Renan pun segera memasuki mobil-nya dan melaju dengan kecepatan rata-rata, ia mengemudi dengan lihai-nya membelokkan setir ke kanan dan ke kiri. Sekitar beberapa menit Ia pun telah sampai di Gedung terbengkalai, yap itu tempat dimana Clara berada. Sesampai-nya disana Revan pun langsung menuruni Mobil-nya, dan melihat disekitar-nya tidak ada siapa-siapa, hanyalah dirinya yang berada disana, tetapi dia yakin kalo Clara ada disekitar tempat itu.

Me And Bodyguard (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang