11. Meminta Izin

326 40 7
                                    

Haloooo balik lagiii....  Maap ya up lama wkwkwkk....

🌠🌠🌠🌠🌠

Pertandingan Taeyeon hanya tinggal 1 minggu lagi. Gadis itu harus benar-benar mempersiapkan diri dengan baik.

Selama dua minggu ini, Tiffany selalu menemani Taeyeon ketika sedang berlatih. Ketika mereka berdua sedang berdekatan, kepopuleran mereka berdua semakin meningkat.

Teman-teman karate Taeyeon pun juga telah berteman dekat dengan Tiffany, kecuali Leeteuk. Laki-laki itu masih sering bersiteru dengan Tiffany, apalagi saat ini Taeyeon lebih dekat dengan Tiffany dibandingkan dengan dirinya.

"Semangat, Tae!"

Taeyeon meganggukkan kepalanya setelah menengok Tiffany sejenak. Kini Tiffany sedang berada di ruang latihan karate, ia selalu berada di tempat itu ketika Taeyeon sedang latihan di sana.

Perempuan itu bahkan tidak memperdulikan jam pelajaran sekolahnya ketika Taeyeon harus latihan di saat waktu pembelajaran. Beberapa guru telah menegur Tiffany, tapi perempuan itu selalu pintar dalam membuat alasan agar bisa membolos dan mengikuti Taeyeon.

Bukannya Tiffany tak sadar, namun sejak tadi ia sudah tau jika ada seseorang yang terus melihatnya dengan tajam ketika ia berbincang-bincang dengan Taeyeon. Siapa lagi jika bukan Leeteuk, namun Tiffany memilih untuk mengabaikan laki-laki itu dan tetap fokus pada Taeyeon.

Waktu latihan tersisa satu minggu lagi membuat Taeyeon semakin serius untuk latihan. Tekad dan tujuannya masih jelas, hanya untuk membuat papanya bangga.

Selain itu, ia juga mempunyai tujuan lain yaitu untuk membuat mamanya percaya jika ia akan baik-baik saja.

Taeyeon menatap pelatih yang berada di depannya. Kini ia sedang berlatih melawan pelatihnya sendiri. Tiffany terus mengamati seluruh kegiatan Taeyeon.

Melihat Taeyeon yang sedang berusaha keras seperti ini membuat perempuan itu menjadi teringat pesan Mama Taeyeon yang meminta bantuannya untuk menghentikan Taeyeon agar tidak mengikuti karate lagi.

Namun, ia juga tidak tega jika harus menghentikan mimpi Taeyeon, mungkin ia akan berbicara pada Taeyeon nanti.

Satu jam kemudian, Taeyeon telah menyelesaikan latihannya bertepatan dengan jam istirahat sekolah. Tiffany menghampiri Taeyeon sambil membawa sebuah handuk kecil dan satu botol air mineral.

"Sudah?" Taeyeon menganggukkan kepalanya lalu menoleh pada pria paruh baya yang menjadi lawannya tadi.

"Sensei, nanti latihan lagi?" Pria paruh baya menoleh pada Taeyeon ketika mendengar suara perempuan itu.

"Tidak. Sepulang sekolah aja kita latihan lagi."

"Oke, sensei!"

Tiffany tersenyum lebar ketika mendengar penjelasan pelatih Taeyeon. Ia senang karena mereka berdua memiliki waktu lebih banyak untuk bersama. Taeyeon menerima handuk kecil yang diberikan oleh Tiffany. "Thanks."

"Kamu mau ganti dulu sebelum kita makan?"

Tiffany mengangkat sebelah alisnya, mereka berdua berjalan ke sisi lapangan.

"Iya, aku ganti dulu." Tiffany menganggukkan kepalanya. Setelah Taeyeon memberikan handuk kecilnya pada Tiffany kembali, kini Taeyeon menerima air mineral yang diberikan oleh Tiffany. Perempuan itu menegak air mineral itu sebentar.

"Ayo ke ruang ganti." Tiffany menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti Taeyeon. Sekarang perempuan itu bak asisten pribadi Taeyeon, namun Tiffany tidak pernah merasa keberatan akan hal itu.

I'm Your Fake Enemy || KTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang