Chapter VI

431 21 0
                                    

Sebuah mobil mersedes benz hitam melaju kencang membawa dua gadis berpakaian formal, mengenakan gaun hitam ala era holly glam lengkap dengan sepuhan dan rambut tersanggul rapih menopang topi mini yang juga berwarna hitam. Melewati jalan panjang di pinggir tebing yang membentang menghiasi pemandangan lautan temaram ditemani bulan sabit, pergi menuju sebuah villa bergaya victorian dengan taman penuh ditumbuhi mawar merekah. Rumah tersebut minim pencahayaan, penuh pilar menjulang tinggi berwarna gading. Tidak biasanya Calvert menyukai pilar. Sepengetahuan Zaniela, Calvert menyukai ornamen rumit. Serumit pernak pernik yang menghiasi loby villa tersebut hingga ke ruang utama. Mengerucut semakin sederhana menyisakan lukisan lukisan panjang menggantung di sepanjang lorong.

"Seingat ku saat masa si tua Calvert, villa ini masih terbuat dari kayu. Katanya biar terkesan pondok."

Kepala pelayan yang menyambut mereka membukakan pintu mobil bersamaan dengan supir mereka. Separuh membungkuk mengulurkan tangan yang diamit oleh Zaniela. "Tuan Ellian merombak semuanya karena ia tidak sengaja membakar habis separuh bangunan ini."

Well, ternyata Ellian. Apa pula yang dikerjakan pria itu hingga menghasilkan api? Memilih untuk tidak tahu adalah pilihan bijak.

"Sebelah sini nona Valentine."

Mereka diarahkan ke ruang makan di sayap kanan. Melewati lorong kecil berjajar pintu pintu berbahan kayu mahoni bersepuh hijau mint. Berlenggok di atas karpet merah yang mengarahkan kaki mereka tiba pada sebuah pintu dua daun terapit pilar ala yunani kuno dipahat membentuk kepala angsa.

Daun pintu tersebut dibukakan menampakkan jendela menjulang tinggi nan lebar mengitari ruangan segi enam. Dimegahkan oleh lampu gantung bersulur rumit terlilit berlian. Menerangi meja bundar bertaplak putih ditengah hingga menyentuh pot pot bunga di tepi ruangan.

Tuan rumah mereka menyambut, diikuti para tetua vampir dan... beberapa spesies lain yang sudah hadir di sana, menduduki tempat masing masing menyisakan tiga kursi kosong di samping tempat Zaniela. Pasti untuk kawanan oracle yang diundang tuan rumah.

Para pelayan melayani mereka menarikkan kursi dengan anggun. Penuh budaya dan congkak laiknya para aristokrat, lalu bertanya hidangan apa yang ingin mereka santap. Tidak repot Zaniela meminta disamakan saja dengan tuan rumah mereka. Meminta gelasnya diisi anggur merek veritas dua ribu sembilan dan mendapat anggukan pelan sebelum pelayan membungkuk melesat dalam hitungan detik, menghilang dibalik pintu yang diduga menghubungkan tempat dapur berada.

"Lama sekali kau tidak menampakkan diri sayang, ke mana saja diri mu?" Tanya salah seorang vampir bertubuh tambun. Pria itu mengangkat gelasnya yang masih penuh berisikan darah, mengarah kepada Zaniela sambil tersenyum lalu.

Siapa namanya? Zaniela memabalas tersenyum memaksa ingatannya mencuat. "Mengasingkan diri, lord Malik. Kau sendiri tahu aku suka mengurung diri dikamar selama berbulan bulan."

"Ya, tentu saja. Kau vampir yang tidak glamor untuk ukuran vampir. Siapa teman yang kau bawa?"

Sekilas Zaniela melayangkan tatapan penuh arti kepada Ellian. Pria itu mengangkat bahu melirik Olifia menyiratkan semua yang ada di sini diundang oleh adiknya. "Saudara tiri ku." Balas Zaniela saat kembali menatap lord Malik.

Tatapan pria itu tertuju pada Ella. Tampak penuh ketertarikan dibandingkan sekedar penasaran. Membuat Zaniela berdeham menarik paksa kesadaran pria itu. Sedikit membara siap mengancam siapapun yang niat menyentuh teritorialnya. Zaniela menurunkan nada suara menahan diri agar tetap terkendali. "Jadi Ellian, di mana oracle baru itu?"

"Oh? Kau mengundang oracle baru itu? Dengar dengar ia menjadi anak emas para tetua oracle." Sela wanita yang berpakaian serba terbuat dari bulu bertepuk tangan riang. Mengatupkan mulut Ellian yang sudah menganga siap menjawab. Lady Madeleine bahkan nyaris melompat kegirangan tak sabar menantikan oracle baru itu sama seperti yang lainnya. Lady Madeleine menunjuk nephilim yang dimaksud dengan garpunya, melayangkan tatapan mengejek sambil menaikkan sebelah alis. "Apa lagi saat ia meghentikan acte fou nephilim yang satu ini. Mengapa ia ada di sini?"

Stepsister turn goes wrong [Mature]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang