Chapter II

1K 38 2
                                    

Sudah berminggu minggu berlalu meninggalkan kesan heboh dalam dua keluarga yang akhirnya bersatu. Semenjak kepindahan ayah barunya ke dalam rumah bersama anak angkatnya, hubungan Ella dan ibunya tidak lagi tentram. Mereka banyak bertengkar di setiap waktu dikarenakan preseteruannya dengan Zaniela yang tak kunjung usai yang malah merembet sampai ke sekolah. Zaniela masuk ke sekolah yang sama dengan Ella, kelas yang sama pula. Memicu pertengkaran diselingi bullyan dari kelompok Ella. Ia tahu Zaniela tidak suka bawang, ia tahu Zaniela tidak suka menjadi pusat perhatian. Dan semuanya ia manfaatkan guna memperkeruh hidup gadis itu. Mengapa ia mengganggu gadis itu? Karena tidak suka saja. Dan ia sendiri tidak tahu mengapa bisa seperti itu. Beda aura kalau kata buku.

"Tidakkah kau berpikir kalau si ayam rebus aneh? Ia tidak pernah makan setiap kali jam istirahat." Ucap Joanne saat mereka sedang memperhatikan Zaniela yang duduk di pojok cafeteria sedang membaca buku... "Romeo and Juliet? Lingkaran matanya merah pasti karena buku tersebut."

"Ia juga aneh selalu terjaga di sepanjang malam, juga terjaga di sepanjang hari. Ya ampun! Terlebih lagi! Semua gorden di kamarnya ditutup rapat! Ia seolah menganggap dirinya vampir!"

"Dan ia saudara tiri mu sekarang. Bukankah ini lucu?" Tukas Casey sambil menyeringai.

"Ehem." Tiba tiba Matt berdeham menghentikan gosip tersebut mengambil seluruh perhatian ketiga gadis itu. "Ayolah, vampir hanya fantasi belaka seorang novelis. Bagaimana kalau kita paksa ia makan bawang? Dengan begitu semua jelas ia bukanlah seorang... vampir..."

Tanpa perlu menjawab, seringai sinis sudah mewakili isi pikiran Ella. Ia bangkit berdiri diikuti kawannya menghampiri Zaniela sambil membawa sepiring makanan berisikan brokoli dan bawang sisa makanannya.

Zaniela menutup buku begitu mengetahui saudara tirinya mendekat. Ia mendongak melayangkan tatapan tajam dibalik mata kelabunya. "Apa lagi sekarang? Kalau kau mendekati ku berarti akan ada bencana yang datang."

"Ow ya? Aku datang membawakan mu makanan." Dengan nada suara sinis Ella membating piring. Sejenak ia memperhatikan sorot mata Zaniela yang tetap tidak berubah, mata kelabunya terlihat menusuk, lingkaran mata yang kemerahan di pinggirnya membuat tatapan tersebut terlihat ngeri. Ella mengepalkan tangan melipat tangan menantang dengan suara seraknya yang kata orang sangat seksi. "Bukankah kau sangat tidak menyukai bawang? Aku sengaja menyisakannya untuk mu. Makanlah sekarang atau kita akan benar benar menganggap mu vampir."

"Aku yakin kau tenggelam dalam karya Bram Stoker satu abad lalu. Haruskah aku memakan sisa makanan menjijikan mu hanya karena kau dan kawan kawan mu mengalami delusi?"

Seisi cafeteria memandangi mereka, harga diri Ella berteriak ia harus menang dari perang adu mulut ini. Ia lah ratunya, ia lah yang berkuasa. Ella berusaha menjejalkan bawang bawang tersebut ke dalam mulut Zaniela. Tetapi gadis itu begitu kuat entah mendapat kekuatan dari mana. Dengan mudah gadis itu mencengkram pergelangan tangan Ella, menahan sendok yang hendak menyentuh mulutnya. Adu kekuatan terjadi meski hanya sekian detik. Sendok yang di genggam Ella terpental ke udara melempar bawang yang ada di ceruknya. Ella menggebrak meja siap melontarkan makian, namun Zaniela sudah berdiri menggenggam bukunya. Gadis itu memutar bola mata melayangkan seringai ejekan. Dengan aksen kuno khasnya ia berkata. "Tunggu sampai mom tahu apa yang kau lakukan. Ia pasti akan memarahi mu."

"Itu ibu ku! bukan ibu mu!"

"Ya ya terserah. Toh sekarang ibu mu resmi menjadi ibu ku. Kalau kau sudah selesai aku akan pergi."

"Argh! Jalang sialan!" Seru Ella membelah kawanannya agar memberi jalan. Pikirannya masih bekerja mencari cara membalas kekalahannya. Namun sayang jam istirahat sudah berakhir. Ia berjalan menyusuri lorong pergi menuju kelas berikutnya berjalan diantara barisan loker berjejer rapih. Dan ia bertemu dengan Zaniela... lagi. Gadis itu mengambil buku kimia menggantikan novel yang sama kolot dengan pemiliknya. Dengan sengaja Ella menubruk gadis itu melayangkan senyuman mengejek lalu berbelok masuk ke dalam kelas.

Stepsister turn goes wrong [Mature]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang