Chapter 5

4.1K 481 66
                                    

H A P P Y   R E A D D I N G !

.

.

.


Semalam kedatangan Nyonya Seo kerumah Johnny membuat Ten terkejut sekaligus bahagia, bagaimana tidak dirinya mendapat perhatian lebih dari Nyonya Seo maupun Johnny.

07.00

Hari ini adalah hari minggu, Johnny tidak bekerja, dia lebih memilih menghabiskan waktunya dirumah– ya tidak seperti minggu sebelumnya dia selalu pergi atau menyibukkan dirinya di ruang kerja.

Setelah melewati sarapan, Nyonya Seo, Johnny, dan Ten sedang duduk bersantai di halaman belakang rumah Johnny.

"Ten, bagaimana kabar cucuku?"

"Baik, Ma. Bahkan sehat."

"Wah, aku tidak sabar menunggu kelahirannya."

Nyonya Seo terseyum sambil mengelus pelan perut Ten yang kian hari makin membuncit. Johnny disebelah kanannya hanya tersenyum, sesekali mengusap kepala Ten.

Drrt drrt

Nyonya Seo mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja lalu menekan tombol hijau dan berjalan menjauhi Johnny dan Tenuntuk menerima panggilan pentingnya.

"Bagaimana jika kita jalan-jalan?"

"Jalan-jalan kemana?"

Johnny menatap Ten, " pantai mungkin?"

"Mmm, boleh. Kenapa tidak? ayok berangkat!!"

Dengan semangatnya Ten beranjak dari duduknya sambil menggandeng tangan Johnny. Sebelum itu, mereka sempat berpamitan kepada Nyonya Seo yang masih sibuk menelfon. Nyonya Seo yang melihat itu pun ikut tersenyum bahagia dengan kehadiran Ten membuat pengaruh besar kepada hidup Johnny.

***

"Aku tidak bisa."

"Kenapa?"

Jaehyun menghentikan aktifitasnya yang sedang menata buku di kamar miliknya. Matanya menatap Ten yang sedang berdiri di ambang pintu.

Baru saja, Ten mengajak dirinya untuk ikut jalan-jalan ke pantai bersama Johnny tentunya– pria itu tak mungkin meninggalkan Ten sedikitpun apalagi sekarang Ten tengah hamil.

Jaehyun menolak? Jelas. Pasti– karena Johnny pasti sudah mengatur sedemikian rupa waktunya hanya untuk berdua bersama Ten. Walaupun di lubuk kecilnya ia ingin ikut, tapi hatinya tak kuat jika harus menyaksikan orang yang ia sayangi berduaan bersama orang lain- terlebih sahabat sendiri.

"Apa kau tidak lihat? aku sedang sibuk."

"Ayolah, Jaehyun. Sekali saja, biarkan dirimu menghirup udara segar."

Jaehyun menggeleng, kekeuh terhadap pilihannya. Lagian sudah ada Johnny, apakah Ten tidak peka?

"Kenapa kau mengajakku?" Jaehyun menuntut, "bukankah sudah ada Johnny, lagipula aku akan mengganggu waktu kalian berdua."

Ten menggeleng, mengahampiri Jaehyun yang berada di depan rak buku.

"Apa susahnya untuk ikut? lagian kamu suka sama Johnny."

Jaehyun termenung, matanya menatap carpet bulu dengan pandangan kosong. Ya! dirinya akui memang menyukai Johnny– tetapi pria itu sama sekali tidak pernah melirik dirinya. Ia hanya mencintai sendiri, tanpa balasan.

***

Jaehyun duduk dibawah pohon, mengamati kebersamaan dua insan -suami dan sahabatnya- yang sedang bermain di tepian pantai.

Jaehyun membayangkan dirinya yang berada diposisi Ten, menjadi orang yang dicintai oleh Johnny, mendapatkan pelukan hangat dari Johnny, usapan penuh kasih dipucuk kepalanya, tatapan penuh cinta dan memuja dari seorang Seo Johnny.

Jaehyun tersenyum kecut ketika teringat fakta bahwa Johnny tidak akan pernah mencintainya, yang ada hanyalah Johnny yang membencinya, Johnny yang tidak pernah menganggap keberadaannya.


Johnny's POV

"Ten jangan lari-lari sayang,"

Aku mempercepat langkah untuk mensejajarkan diri dengan Ten.

"Lihat John, sunset!!!" Ten berseru senang sambil menunjuk ke arah sangat surya yang hendak tenggelam.

Aku dan Ten duduk seraya memandangi tenggelamnya sang surya. Ten menyandarkan kepalanya nyaman dibahuku, dengan tanganku menggenggam erat pinggang Ten. Aku menyukai ini, menikmati pemandangan sunset yang indah dengan orang yang aku cintai.

"Hyung, aku lelah"

"Baiklah, ayo kita pulang. Kau bisa istirahat dimobil nanti selama perjalanan."

"Dingin sekali hyung,"

Aku meraih tangannya untuk kugenggam, berniat memberikan kehangatan. Hey, aku tidak ingin orang aku cintai ini sakit. Angin malam di pantai tidak baik untuk kesehatan bukan?

Berjalan bersama menuju tempat mobil kami berada. Tidak sengaja aku menolehkan kepalaku kebelakang hingga bertemu pandang dengan seseorang yang berstatus sebagai istriku. Aku melihatnya tersenyum sendu dengan matanya yang berkaca-kaca. Ada sedikit perasaan aneh yang aku rasakan, segera aku alihkan perhatianku kedepan, membuang jauh-jauh perasaan aneh itu dan mengkodenya untuk segera menyusul.

***

"Tolong bawa itu semua kedalam, aku akan menggendong Ten kekamar" Ucap Johnny dingin sambil melangkah masuk dengan Ten digendongannya.

Jaehyun hanya mengangguk dan membawa semua barang yang ada dimobil.

Selesai merapikan semua yang ada, Jaehyun berjalan menuju kamarnya, mengistirahatkan dirinya-hatinya yang lelah.

Jaehyun berhenti di depan pintu kamar Johnny yang sedikit terbuka, melihat Johnny yang mengusap kepala Ten lembut dan mencium keningnya.

"Haruskah aku menyerah sekarang?? Aku lelah hyung"

Jaehyun tersenyum dan berjalan memasuki kamarnya.

*

*

*

Ten

TBCVote and Comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC
Vote and Comment

10 Days [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang