Happy Reading!
Jangan lupa vote dan komennya:*
***
Akhirnya, hari yang ditunggu pun tiba. Hari dimana berlangsungnya pernikahan Johnny dan Ten— ah! atau lebih tepatnya Jaehyun. Ya, setelah kemarin berdebat panjang antara Jaehyun dan Ten akhirnya pria itu mampu memenuhi permintaan sahabatnya untuk menggantikan di altar nanti bersama Johnny. Dan disinilah Jaehyun berada, di dalam kamar dan sedang mematut dirinya di depan cermin.
Nyonya Seo– Mama Johnny duduk melamun di kamar bernuansa abu dan hitam kamar yang sama dengan Jaehyun tempati, memandang datar ke arah Jaehyun yang sedang bersiap untuk pernikahan.
Pikirannya menerawang, betapa teganya Ten melakukan hal ini pada putranya– dengan membalas cinta suci Johnny dengan pengkhianatan. Bagaimana nanti reaksi putranya jika bukan Ten yang mengahidiri upacara pernikahan?
Jujur, jauh di lubuk hatinya– dirinya masih menginginkan Ten yang menjadi pengantin bersama dengan putranya. Dirinya sudah menerima baik Ten bahkan sudah menganggap pria itu sebagai anaknya sendiri tetapi mengapa Ten tega mengecewakan keluara Seo? Apa kekurangan putranya dalam memperlakukan Ten?
Kaki nya yang terbalut high heels hitam mahal menghampiri Jaehyun yang sedang mematut dirinya di depan cermin. Jaehyun merasakan ada orang yang menghampirinya pun menolehkan pandangannya ke arah wanita paruh baya yang sebentar lagi akan menjadi Mama mertuanya.
"Dengar, hanya ini yang bisa saya lakukan untuk menjaga nama baik keluarga saya." Ucap Nyonya Seo sambil melipat tangannya di dada.
"Dan kamu– Jaehyun! Jangan terlalu berharap dengan pernikahan ini, karena apa yang kamu bayangkan indah di dalam ikatan pernikahan–
telunjuk Nyonya Seo berputar di depan wajah putih pucat milik Jaehyun, "tidak akan kamu dapatkan sampai kapanpun. Ingat itu!"
Setelah mengucapkan peringatan kepada calon menantunya, Nyonya Seo berlalu sambil membanting pintu kamar dengan keras. Meninggalkan Jaehyun yang menatap sayu pintu dengan hati yang teramat sakit.
Apakah ini takdir hidupnya– yang akan baru saja dimulai?
***
Jung Jaehyun melangkahkan kakinya dengan pelan menuju altar. Disana sudah ada Johnny yang berdiri gagah dengan tuxedo hitamnya. Mata besarnya menatap Jaehyun dengan tajam. Bisa Jaehyun lihat– wajah Johnny yang menunjukan raut kaget, kecewa, dan bingung mendominasi dan hal itu menambah kekhawatiran di dalam hati Jaehyun, jantungnya pun berdetak begitu cepat saat kaki jenjangnya berhenti tepat dihadapan Johnny.
"Baiklah, kita mulai pemberkatan pernikahan ini."
Selagi pendeta sibuk menyiapkan janji suci. Johnny mengedarkan pandangannya, matanya tertuju pada Mamanya yang duduk di bangku paling depan. Menatapnya dengan pandangan seakan menyuruh dirinya untuk diam dan menerima semua pernikahan ini dan tidak membatalkannya sama saja dengan mempermalukan di depan tamu.
Johnny yang masih bingung pun hanya bisa pasrah, banyak pertanyaan yang bersarang di otaknya. Ada apakah ini? mengapa Jaehyun yang berada dihadapannya– bukan Ten?
"Jaehyun, aku mengambil engkau menjadi istri untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, dan inilah janji setiaku yang tulus."
Setelah mengucapkan janji suci, keduanya menatap dengan raut yang berbeda. Jaehyun dengan tatapan sendu dan terdapat raut takut di wajahnya. Sedangkan Johnny dengan tatapan kecewa dan terpendam amarah didalamnya.
***
Malam pertama
-adalah suatu hal yang istimewa bagi sebagian orang yang sudah resmi sebagai pasangan yang sudah resmi menjadi suami-istri.
Tapi tidak dengan mereka berdua. Nyatanya, Jaehyun harus ingat jika dirinya tidak diinginkan disini. Dia harus ingat, disini hanya sebagai pengganti Ten– dan Mama mertuanya sudah mewanti agar tidak berharap lebih.
Tetapi, hatinya kekeuh untuk memenangkan hati Johnny dan Nyonya Seo, bagaimana pun sekarang dirinya sudah menjadi istri dari seorang Johnny.
Jaehyun mendudukan dirinya di pinggiran ranjang. Dia sudah membersihkan diri, pakaian pun sudah diganti dengan baju yang lebih santai untuk tidur.
Begitupun dengan Johnny yang sudah berpakaian tidurnya, entah apa yang dilakukannya– Jaehyun liat Johnny sedang bersiap-siap untuk keluar kamar?
"Johnny."
"Aku akan tidur di luar."
Satu kalimat. Satu kalimat yang membuat Jaehyun makin sadar akan posisinya disini. Kepalanya mengangguk, setelah kepergian suaminya— bahkan moodnya yang awalnya buruk kini bahagia dengan kata suami.
–kembali kepada kenyatan, bagaimana membuat Johnny berpaling dengan dan bisa merebut hati Mama mertuanya.
Ternyata sebuah pernikahan tidak seindah yang dibayangkan.
Jaehyun mengamati ruangan luas yang kini akan menjadi kamarnya, walaupun ia sudah terbiasa untuk tidur sendiri namun, sekarang rasanya sepi. Berbeda lagi, karena sekarang dirinya sudah menyandang status istri, seharusnya ia tidur bersama dengan Johnny tapi apalah daya pernikahan yang tidak diharapkan ini.
Tes
Tangisnya pecah, meremas kasur berseprai putih yang sudah dipenuhi oleh bunga mawar merah yang tak berduri namun, entah kenapa melihat bunga merah yang melambangkan cinta itu membuat hatinya tambah sakit.
.
.
.
TBC
Johnny
KAMU SEDANG MEMBACA
10 Days [SEGERA TERBIT]
Fanfic[COMPLETED] "Dalam sepuluh hari, bisakah kau memperlakukanku sebagai selayaknya istri?" . . . Berawal dari Ten yang memiliki hubungan dengan Taeyong dan membuahkan hasil disaat itu juga hari pernikahannya dengan Johnny akan dilaksanakan. Hal itu me...