Chapter 3

4.4K 503 12
                                    

H A P P Y   R E A D I N G !

Vote dulu ya!!

.

.

.


Lima bulan berlalu sepasang pengantin itu lewati dengan hari yang monoton, tidak ada perubahan. Bahkan hanya untuk berinteraksi di sela sarapan pun jarang, Johnny yang selalu menghindar dengan cara berangkat ke kantor pagi sekali dan pulang di larut malam. Hal itu membuat Jaehyun khawatir, bagaimanapun juga dia sudah menjadi istri yang berkewajiban mengurus suami.

Pernah waktu itu dirinya menunggu Johny pulang sekitar pukul 11 malam dan menawari Johnny untuk makan dan meyiapkan air hangat tak di gubris pria itu. Dia hanya berlalu menuju kamar yang ditempatinya dengan Jaehyun. 

Jika ditanya Jaehyun kesepian atau tidak? Jawabannya adalah iya. Bagaimana tidak di rumah sebesar ini hanya ada dirinya dengan Johnny, pria itu bahkan tidak ada inisiatif untuk menyewakan asisten di rumah.

Jaehyun duduk dipinggiran kolam rumah, mengayunkan kedua kakinya didalam air yang jernih itu. Setelah melakukan pekerjaan rumah dan dirasa tidak ada yg dikerjakan lagi, ia memilih untuk merehatkan fisiknya. Makan siang pun sudah tersaji rapi di meja makan.

Ting

Dilihatnya ponsel yang tergeletak di samping dirinya. Huft! ternyata pesan dari operator, entah sudah beberapa kali Jaehyun menghela nafas menunggu panggilan yang sedari tadi terus Ten abaikan atau lebih tepatnya tidak pernah Ten balas.

Memang semenjak hari pernikahan dirinya sebisa mungkin untuk menayakan bagaimana kabar dari sahabatnya tapi Ten seolah menghilang tiba-tiba dari bumi ini. Di apartemen pun tidak ada, hanya ada barang pria itu yg masih tersimpan rapi.

Apa di luar sana, Ten sudah bahagia dengan Taeyong? atau mungkin juga dengan calon anaknya?

Haha, sungguh miris hidup nya. 

***

Johnny side

Seo Johnny, seorang lelaki tampan berusia 32 tahun. Usia yang sangat matang untuk membina rumah tangga, right?

Maka dari itu, setelah dia menemukan calon yang pas untuk dirinya, Johnny ingin segera melangsungkan pernikahan– untuk mengikat calonnya nanti agar tidak berpaling.

Namun, dirinya sangat yakin bahwa Ten– calon pengantinnya tidak akan berpaling dari dirinya. Karena mereka berdua saling mencintai– bahkan sangat!

Dirinya juga berkali-kali mendapat petuah dari sang Mama untuk tidak menunda hal yang baik. Berlama-lama menjalin hubungan tanpa status juga tidak baik.

Johnny sangat bersemangat menyambut hari bahagianya, dia mempersiapkan segala hal demi kelancaran pernikahan nya dengan Ten. Karena pernikahan adalah sebuah pengikatan hubungan yang sangat sakral dan Johnny hanya ingin terjadi satu kali– tidak ada kata perceraian. Tidak hanya menyatukan dua keluarga namun, menyatukan dua hati untuk menjalin kisah sampai maut memisahkan.

Saat segala tetek bengek nya sudah hampir selesai. Dimana juga hari itu tiba– dirinya akan mengucapkan janji suci pernikahan, menjalin kebersamaan dengan sang kekasih impian. Demi apa.. Johnny sangat bahagia dengan hal itu, membayangkan wajah Ten saja membuat hatinya menghangat.

10 Days [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang