10 Days [SEGERA TERBIT]

Chapter 13 >< [Days 3]

Sorry karena lama up🙏
Thanks buat yang udah vote❣

H A P P Y   R E A D I N G !

.

.

.

"Aku pergi dulu."

Suara itu berhasil menginterupsi Jaehyun dan membuatnya pria itu menghentikan kegiatannya yang sedang menyiapkan sarapan. Jaehyun mengalihkan atensinya, dapat ia lihat Johnny yang sedang berjalan menuruni tangga dengan terburu-buru.

"Hyung berangkat sepagi ini? Kau juga belum makan sarapanmu,"

"Aku buru-buru Jae, ada meeting penting hari ini. Aku juga harus memeriksa ulang semua proposal yang akan dipakai untuk meeting hari ini."

"Ah baiklah hyung, aku akan mengantarmu sampai depan."

Jaehyun berjalan mengantar Johnny sampai ke depan pintu rumah mereka. Saat Johnny hendak melangkahkan kakinya, tangan Jaehyun terulur menahannya.

"Tunggu hyung, kau ada meeting penting hari ini tapi dasimu masih belum rapi." Jemari lentik itu bergerak dengan lihai untuk merapikan dasi yang Johnny pakai.

"Nah sekarang sudah rapi hyung." Ujar Jaehyun sambil menepuk pelan dada bidang Johnny berniat merapikan jas yang Johnny kenakan.

"Hati-hati dijalan hyung."

Jaehyun tersenyum manis, ia mendongakkan kepalanya untuk mengamati wajah tampan suaminya. Namun yang terjadi kemudian benar-benar membuatnya terkejut.

Johnny mencium keningnya sekilas. Mata Jaehyun membola ketika merasakan bibir Johnny yang menempel dikeningnya. Jaehyun membeku.

Bukan hanya Jaehyun yang terkejut, Johnny pun sama terkejutnya. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lakukan. Aku menciumnya?

"M-maaf Jae, aku biasa melakukan itu dengan Ten."

Setelah mengatakan itu Johnny segera pergi meninggalkan Jaehyun. Ia menjalankan mobilnya menuju kantor.

"Aku baru saja menciumnya? Aissh aku ini kenapa?"

***

Agenda Jaehyun hari ini adalah membersihkan rumah besar Johnny.

Jaehyun sudah selesai membersihkan setiap sudut rumah dan hanya tersisa ruang kerja Johnny yang belum ia sentuh sama sekali.

Jaehyun membuka pintu ruang kerja Johnny, mengedarkan pandangannya.

"Cukup rapi untuk seorang pria."

Jaehyun tersenyum tipis, ia bawa langkahnya menuju meja kerja Johnny. Merapikan sedikit kekacauan dimeja tersebut.

Menggerakkan kemocengnya ke kanan kiri untuk menyingkirkan debu yang menempel. Ditengah kesibukannya tanpa sengaja matanya melihat sebuah map biru. Diambilnya map tersebut.