WARNING!!! Ini setengah kisah nyata saya, dan bumbu khayalan saya saja. PART NYA AKAN SAYA BUAT SEDIKIT, BIAR CEPET ENDING. Daripada kek cerita yang gue buat sebelum nya di unpub klo sudah buntu. KWKWK -------------------------- "IZAL!!!" teriak seorang gadis yang ada di belakang nya. Orang yang merasa mempunyai nama itu, dia menoleh dan tersenyum. Gadis itu berlari menghampiri laki-laki yang sudah ia cari sejak tadi. Gadis itu langsung menggelendotin leher Izal sambil tersenyum lebar. "Lo kemana aja sih?! Gue cariin lo dari tadi tau!" cemberut gadis itu. "Kangen?" goda Izal yang berhasil di jitak kepala nya oleh gadis itu. Izal hanya terkekeh geli. "Lo tau gak? Gue abis nembak Naya dan di terima! Lo taukan Naya anak tetangga kelas kita? Nah itu. Dan gue baru abis anterin dia pulang." jelas Izal sambil senyam-senyum. Deg. Sedangkan gadis yang mendengarnya menurunkan tangan nya dari leher Izal. Hati nya benar-benar tercabik-cabik atas pengakuan Izal sahabat nya ini, oksigen di sekeliling nya tiba-tiba terasa begitu berat untuk di hirup. Mata nya terasa panas, seolah-olah waktu telah berhenti. Ingin rasanya gadis itu menjerit sekuat mungkin, tapi apa daya? Dia tidak bisa melakukan nya. Apalagi di depan orang yang ia cintai. Bodoh! Sangat bodoh! Sudah tau Izal tak mungkin menyukai nya, masih saja berharap akan terjadi. Lalu ia sekarang harus apa? Menyusun hati nya yang sudah pecah berkeping-keping, di akibatkan oleh dirinya sendiri. Yang berharap kepada yang tidak mungkin. -------------------------- Star: 27-12-2018