SUDAH TERBIT. Anandira merasa hidupnya tidak lagi sama seperti dulu. Kebagian yang dia rasakan kini menghilang dari hidupnya. Cintanya hancur bersama persahabatan nya yang patah. Memulai kehidupan baru dengan menerima pernikahan yang kata papanya adalah cara terbaik agar Anandira dapat menemukan kembali hidupnya. Anandira tidak menyalahkan kedua orang tuanya yang menginginkan dia untuk bahagia. Hanya saja, Anandira tidak bisa membuka hatinya untuk pria lain. Anandira tidak mencintai pria pilihan papanya. Dia juga tidak sama sekali mencoba untuk membuka hatinya. Namun, hal yang sebaliknya justru diperlihatkan oleh pria yang menjadi suaminya. Fatih Gumilang, sosok pria terbaik yang dipilih orang tua Anandira justru berusaha membuka hati Anandira. Dia pun tidak pernah lelah menanggapi sikap kasar Anandira, baginya, jika Anandira merasa dengan berkata kasar dapat mengurangi rasa sakitnya maka Fatih bersedia menjadi pelampiasan. "Aku tidak pernah bisa berpaling darimu, aku pun tidak pernah lelah untuk membuatmu bisa menerimaku di hidupmu, Anandira. " "Terserah kau saja. Aku sama sekali tidak peduli. "